Khamis, 24 November 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Marak Korupsi, Menteri di India Ditampar Warga

Posted: 24 Nov 2011 06:08 AM PST

NEW DELHI - Seorang pria tiba-tiba saja menampar Menteri Agrikultur India, menyusul melonjaknya harga makanan. Pria itu juga geram dengan korupsi yang terus merebak di Pemerintahan India.


Menteri Agrikultur Sharad Pawar sedang berbicara kepada beberapa wartawan usai melakukan pertemuan politik. Tiba-tiba saja seorang pria datang dan langsung menamparnya.


Menurut seorang reporter televisi, pelaku meneriakan slogan tentang kenaikan harga makanan dan korupsi yang merebak. Pria tersebut juga mengacungkan pisau saat dirinya menampar Pawar.


"Kalian tahu kenapa memukulnya? Apa yang saya rasakan adalah bentuk frustrasi semua orang. Apa saya salah," teriak pelaku saat ditarik oleh para pengawal Pawar, seperti dikutip Associated Press, Kamis (24/11/2011).


Televisi CNN-IBN melaporkan bahwa pelaku saat ini ditahan oleh polisi. Sementara Pawar tidak mengalami luka serius akibat insiden ini.


Insiden serupa sudah menjadi pemandangan biasa di India, dimana para menteri dan pejabat tinggi lainnya sering menerima lemparan sepatu. Tidak hanya itu, kantor mereka pun kerap diserbu oleh warga yang marah dengan keadaan.


Kejadian tersebut biasanya dipicu oleh kebijakan politik yang dianggap menyengsarakan rakyat, aksi korupsi pemerintah dan ketidakadilan yang dialami rakyat.

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Hina Ratu Thailand, Seorang Pria Dibui 20 Tahun

Posted: 24 Nov 2011 05:17 AM PST

BANGKOK - Seorang pria Thailand terancam menghabiskan waktu 20 tahun ke depan di dalam penjara. Pria malang itu dinyatakan bersalah oleh pengadilan Thailand karena mengirim pesan singkat atau SMS yang menghina Ratu Thailand.


Pengadilan memutuskan Amphon Tangnoppaku bersalah atas empat tuduhan melanggar lese majeste atau kejahatan melakukan penghinaan terhadap keluarga kerajaan. Selain itu, dirinya juga dianggap bersalah melanggar undang-undang kejahatan cyber. 


Atas tiap tuduhannya ini, Amphon divonis penjara lima tuduhan. Total, dirinya pun terpaksa mendekam di bui selama 20 tahun. 

Ulahnya yang menghina Ratu Sirikit terjadi pada Mei 2010. Saat itu, Amphon mengirim pesan singkat berisi hinaan kepada sekretaris pribadi Ratu, yang juga mantan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva.


Amphon menepis segala tuduhan yang diarahkan kepadanya. Dirinya merasa tidak pernah mengirim pesan singkat, bahkan dia pun tidak mengerti fungsi sms dalam sebuah telepon seluler. 


Penangkapan yang didasarkan pada aturan lese majeste, meningkat tajam di saat kondisi Thailand dalam keadaan tidak stabil. Umumnya undang-undang ini digunakan oleh kelompok politik untuk menghabisi lawan politiknya. 


Statistik menyebutkan kasus lese majeste di Thailand meningkat tajam pada 2010, yang mencapai 36 kasus. Dibandingkan pada 2005 yang mencapai 18 kasus.
Vonis atas Amphon pun dikecam keras oleh kelompok Amnesty International.

"Thailand harus meninggalkan lese majeste. Penerapan undang-undang itu amat kontra dengan kewajiban hukum internasional," unkap juru bicara Amnesty International Benjamin Zawacki seperti dikutip Associated Press, Kamis (24/11/2011).


Zawacki menilai Amphon adalah tahanan politik korban leste majeste. Pria berusia 61 tahun itu saat ini ditahan di Penjara Remand Bangkok. Dia ditahan tanpa ada kemungkinan bebas lewat uang jaminan. 

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan