Khamis, 24 November 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Pengenalan batik secara kultural lebih efektif

Posted: 24 Nov 2011 07:21 AM PST

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama (FOTO ANTARA)

Berita Terkait

Video

Semarang (ANTARA News) - Pengenalan batik secara kultural lebih efektif di samping melalui bisnis, kata Ketua Peguyuban "Kampoeng Batik" Semarang Tri Utomo.

"Pengenalan secara kultur misalnya batik dipakai oleh para tokoh-tokoh nasional dan internasional pada momentum tertentu," katanya di Semarang, Kamis.

Ia mencontohkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang mengenakan batik saat kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu, tentunya hal itu memberi kontribusi positif, terutama mengenalkan batik secara luas.

Sosok atau tokoh penting dunia yang tampil mengenakan batik sebagai pilihan busananya, katanya, bisa menjadi sentra mode.

Sebab, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan menjadi tren mode dunia dengan memilih batik sebagai busana resmi pada berbagai pertemuan pemimpin dunia.

Apalagi, katanya, UNESCO sudah menerapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia.

Citra batik yang terangkat, katanya, secara tidak langsung dapat memotivasi masyarakat untuk menghargai kebudayaan lokal, kemudian tumbuh kecintaan untuk melestarikannya.

Menurut dia, masyarakat saat ini sudah sedemikian cerdas dalam memilih batik, sebab tak lagi mementingkan harga, melainkan lebih menghargai kualitas produk batik yang dipasarkan.

"Meski harganya (batik, red.) mahal, masyarakat tetap saja mencari, asal kualitasnya bagus," katanya.

Ia menjelaskan, kecenderungan masyarakat memang memiliki gengsi tinggi sehingga memilih batik yang punya ciri khas tersendiri, tidak mau model dan motifnya sama dengan batik yang dipakai orang lain.

Ia mengakui bahwa masyarakat memang masih mempersepsikan batik sebagai busana pada acara resmi sehingga mereka hanya mengenakan batik pada acara-acara bersifat formal.

"Padahal, batik sebenarnya fleksibel. Apalagi sekarang sudah banyak ragam model batik, mulai batik sebagai pakaian santai sehari-hari sampai baju tidur bermotif batik," kata Tri.
(U.KR-ZLS/M029)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Cilacap siapkan "Gelar Budaya Sedekah Laut"

Posted: 24 Nov 2011 06:05 AM PST

Cilacap (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyiapkan kegiatan budaya, yakni "Gelar Budaya Sedekah Laut" untuk menyambut Tahun Baru Islam 1433 Hijriah.

"Berdasarkan kesepakatan dalam pertemuan kami dengan delapan kelompok nelayan se-eks Kota Administratif Cilacap, prosesi Gelar Budaya Sedekah Laut tahun ini akan diselenggarakan pada hari Jumat Kliwon, 23 Desember 2011," kata Kepala Dinbudpar Cilacap, Imam Yudianto, di Cilacap, Kamis.

Secara umum, kata dia, penyelenggaraan Gelar Budaya Sedekah Laut kali ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Akan tetapi, lanjutnya, Dinparbud Cilacap berupaya mengemas agenda tahunan ini agar bisa menarik kunjungan wisatawan.

Menurut dia, pihaknya akan mendatangkan kereta kencana dari Keraton Surakarta untuk ditumpangi Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji yang memerankan sosok Adipati Cakrawerdaya III (Bupati Cilacap ke-3).

Dia mengakui, sosok Adipati Cakrawerdaya III dalam prosesi sedekah laut dua tahun terakhir tidak lagi diperankan oleh seorang aktor yang ditunjuk langsung oleh Bupati Cilacap pada malam "tirakatan" atau tasyakuran yang dilaksanakan sebelum pelarungan sesaji.

"Dalam Sedekah Laut mendatang, kami juga akan menambah sejumlah kegiatan pendukung berupa atraksi kesenian. Kalau prosesinya tetap seperti biasa karena menyesuaikan pakem yang ada," katanya.

Terkait hal itu, dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan dana sekitar Rp100 juta guna menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Kendati demikian, menurut dia, pihaknya saat ini masih berupaya mencari sponsor untuk ikut serta mendanai sejumlah acara pendukung termasuk pementasan wayang kulit di setiap kelompok nelayan.

"Kemarin memang ada sponsor yang datang untuk menawarkan kerja sama, namun belum ada kesepakatan," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengundang sebanyak 25 biro perjalanan wisata untuk menyaksikan prosesi Gelar Budaya Sedekah Laut tersebut.

Menurut dia, kedatangan biro perjalanan tersebut diharapkan dapat turut memromosikan berbagai potensi wisata di Kabupaten Cilacap khususnya kawasan Pantai Indah Teluk Penyu yang dijadikan sebagai lokasi Gelar Budaya Sedekah Laut.

Seperti diketahui, kegiatan "sedekah laut" merupakan tradisi tahunan yang sudah berlangsung sejak zaman pemerintahan Adipati Cakrawerdaya III pada tahun 1817.

Dalam hal ini, Sosok Adipati Cakrawerdaya III memerintahkan nelayan untuk menggelar sedekah laut sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya selama ini.

Sesaji yang dibawa nelayan dalam prosesi sedekah laut, dilarung di perairaan Pulau Majeti, sebelah selatan Pulau Nusakambangan.

Tradisi tersebut sempat terhenti dan dihidupkan kembali semasa Bupati Poedjono Pranjoto pada tahun 1982 hingga sekarang.

(U.KR-SMT/F002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan