Selasa, 8 November 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Iran: dokumen itu palsu

Posted: 08 Nov 2011 08:48 PM PST

tidak berdasar dan tidak beralasan!"

Berita Terkait

Video

Teheran (ANTARA News) - Anggota senior asosiasi pakar di Iran, Ayatollah Seyyed Ahmad Khatami, mengatakan bahwa dokumen Badan Atom dan Energi Internasional (IAEA) mengenai program peluru kendali Iran itu palsu, demikian Kantor Berita IRNA seperti dikutip Xinhua.

Khatami meminta Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano untuk "tidak mencemarkan nama baik pengawas nuklir dengan membuka dokumen palsu."

Sementara Menteri Luar Negeri Teheran Ali-Akbar Salehi mengatakan dokumen IAEA soal program rudal itu "tidak berdasar dan tidak beralasan."

IAEA diharapkan memberikan laporan terkait program nuklir Iran minggu depan, yang mengisyaratkan keterlibatan Iran dalam penggunaan senjata nuklir meski PBB telah menjatuhkan sanksi.

Pada Sidang Umum PBB, Amano sendiri mengatakan terlalu dini mengambil kesimpulan dan laporan itu bisa memperuncing ketegangan di Timur Tengah.

Dia mendesak Iran untuk bekerja sama dengan IAEA dan membuktikan bahwa program nuklirnya dipergunakan untuk tujuan damai.(*)

SDP-11/M016

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

PM Pakistan-India akan bertemu di Maladewa

Posted: 08 Nov 2011 07:38 PM PST

PM India Manmohan Singh (REUTERS/B Mathur)

Berita Terkait

Islamabad (ANTARA News) - Perdana Menteri Pakistan, Yusuf Raza Gilani, akan bertemu dengan mitranya, PM India Manmohan Singh, di Maladewa di sela-sela pertemuan puncak regional pekan ini, kata sumber resmi pada Selasa.

Kedua Perdana Menteri akan berada di Maladewa untuk menghadiri KTT Perhimpunan Asia Selatan untuk Kerja sama Regional (SAARC) yang akan diadakan pada 10-11 November.

Pertemuan itu akan diselenggarakan pada saat hubungan antara kedua pesaing nuklir tersebut membaik dan mereka sekarang sedang memfokuskan pada promosi hubungan perdagangan.

Pakistan pekan lalu memutuskan untuk memberikan status Negara Paling Favorit (MFN) kepada India untuk memberikan lebih banyak hak istimewa untuk itu. India telah memberi status serupa kepada Pakistan pada tahun 1999.

Kedua negara juga memutuskan untuk menaikkan volume perdagangan bilateral menjadi enam miliar dolar AS pada tiga tahun mendatang dari saat ini 2,7 miliar dolar AS.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan dan India bertemu pada Selasa di sela-sela pertemuan Komite Tetap SAARC di pulang karang Addu di Maladewa, kata Departemen Luar Negeri.

Kedua pihak meninjau kembali status hubungan bilateral dengan tujuan untuk memajukan proses dialog, kata satu pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Mereka menyatakan kepuasannya pada proses tersebut. Mereka juga membahas hal-hal yang berhubungan dengan pertemuan yang akan datang antara dua Perdana Menteri di Maladewa.

Kedua pihak juga membahas kerja sama regional dalam kerangka SAARC dan setuju untuk mempromosikan hal ini secara holistik.

Pembicaraan diadakan dalam suasana yang ramah dan konstruktif.

Disepakati bahwa hubungan yang stabil, normal dan terprediksi antara Pakistan dan India adalah menjadi kepentingan kedua negara dan kawasan secara keseluruhan.

Ini adalah pertemuan pertama Menteri Luar Negeri Salman Bashir dengan Sekretaris Luar Negeri India yang baru Rangan Mathai, kata pernyataan itu.

(H-AK/C003)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan