Isnin, 26 September 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Megawati Restui Koalisi PDI-Golkar

Posted: 26 Sep 2011 07:57 AM PDT

Pilkada Babel

Megawati Restui Koalisi PDI-Golkar

Kris R Mada | Marcus Suprihadi | Senin, 26 September 2011 | 14:57 WIB

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- Golkar dan PDI Perjuangan hampir dipastikan berkoalisi dalam Pemilihan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dinyatakan sudah merestui koalisi itu.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Kepulauan Bangka Belitung Eko Maulana Ali mengatakan sudah bertemu dengan Megawati beberapa waktu lalu. Mega menyetujui Eko maju lewat koalisi Golkar-PDI Perjuangan.

"Saya juga diminta menyiapkan tiga nama untuk diusulkan sebagai wakil. Salah satunya pak Rustam (Rustam Efendi, Ketua DPD PDI Perjuangan Kepulauan Bangka Belitung)," ujar Gubernur Kepulauan Babel periode 2007-2012 ini di Pangkal Pinang, Senin (26/9/2011).

Deklarasi pencalonan Eko dan bakal calon wakilnya akan dilakukan pertengahan Oktober 2011. Hal itu dengan pertimbangan Eko yang berstatus calon petahana masih sibuk dengan penyelenggaraan Sail Belitung sampai pertengahan Oktober. "Nanti deklarasi di Pangkal Pinang," ujarnya.

Gubernur Kumpulkan Pengusaha Timah

Posted: 26 Sep 2011 07:44 AM PDT

Harga Timah Turun

Gubernur Kumpulkan Pengusaha Timah

Kris R Mada | Marcus Suprihadi | Senin, 26 September 2011 | 14:44 WIB

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Eko Maulana Ali mengumpulkan para pengusaha timah, Senin (26/9) di Pangkal Pinang. Pertemuan itu membahas penurunan harga timah.

Eko mengatakan, krisis global berdampak pada harga timah. Produk andalan Babel di pasar internasional itu terus menurun harganya. "Kami akan bahas apa yang harus dilakukan agar harga tidak terus merosot. Perekonomian Babel sangat tergantung timah," ujarnya di Pangkal Pinang.

Dalam dua bulan terakhir, harga timah turun hingga 4.000 dolar AS per ton. Saat ini, harga tertinggi timah 19.000 dolar AS per ton. "Babel menyumbang 90 persen ekspor timah Indonesia dan Indonesia pemasok nomor dua dunia. Jadi, harus ada cara pengendalian harga agar Babel tidak dirugikan," tuturnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan