Selasa, 6 September 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Gunung Lokon meletus empat kali

Posted: 06 Sep 2011 05:54 AM PDT

Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara. (ANTARA/Jemmy)

Berita Terkait

Manado (ANTARA News) - Gunung Lokon di Sulawesi Utara (Sulut) kembali meletus sebanyak empat kali hingga 20.45 WITA pascaletusan Minggu (28/8).

"Tercatat ada empat kali letusan dalam kategori kecil. Ketinggian debu letusan hanya 150-200 meter," jelas staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Warno, di Tomohon, Selasa.

Empat kali letusan dijelaskan Warno terjadi pukul 07.21 WITA, 13.39 WITA,14.09 WITA dan 14.20 WITA.

"Pascarentetan letusan tersebut terpantau asap kawah putih tebal keabuan. Hal ini menggambarkan masih terjadi pembakaran uap air serta material gas lainnya," kata Warno.

Dikatakannya, sejak pukul 00.00-18.00 WITA hanya terekam satu kali gempa vulkanik. Sedangkan sehari sebelumnya, Senin (5/9), sejak pukul 00.00 WITA-24.00 WITA sempat terekam satu gempa vulkanik dalam dan dua vulkanik dangkal serta empat kali gempa tektonik jauh.

"Gempa vulkanik memang agak menurun karena baru satu terekam. Tapi bukan tidak mungkin masih akan terjadi gempa vulkanik susulan mengingat aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih tinggi," ujarnya.

Amplitudo tremor menurutnya mengalami penurunan dibanding beberapa hari sebelumnya yang berada di atas dua puluhan milimeter. Hari ini menurutnya, amplitudo tremor pukul 00.00 WITA-06.00 2-8 milimeter, dominan 4 milimeter.

Pukul 06.00 WITA-12.00 WITA amplitudonya sebesar 4-8 milimeter dominan 4 milimeter dan pukul 12.00 WITA-18.00 WITA terekam 0,5-10 milimeter.

"Meski agak menurun amplitudo tremornya namun magma yang terangkat ke atas masih ada dan agak lemah," kata Warno.

Hingga pukul 20.45 status Gunung Lokon masih siaga level III dan belum diturunkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung meski kegempaan mulai menurun.

Gunung Lokon kembali meletus pada Rabu (17/8) dan Minggu (28/8). Kelurahan Kinilow, Kinilow I dan Kakaskasen I, Kecamatan Tomohon Utara, masuk daerah bahaya Gunung Lokon yang sewaktu-waktu bisa dievakuasi bila terjadi letusan besar seperti letusan 14 Juli 2011. (*)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

PKPU kirim tim kemanusiaan ke Somalia

Posted: 06 Sep 2011 05:51 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) mengirim tim kemanusiaan ke Somalia yang akan berangkat pada Rabu (7/9) terkait dengan semakin memburuknya bencana kelaparan di negara tersebut.

"Misi kemanusiaan ini merupakan yang kedua dilakukan PKPU setelah sebelumnya bertepatan dengan Ramadan 1432 H mengirimkan bantuan kemanusiaan bekerja sama dengan organisasi internasional Turki," kata Direktur Pendayagunaan PKPU Tomy Hendrajati di Jakarta, Selasa.

Dalam misi kemanusiaan ke Somalia ini, PKPU terus menerus berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Somalia di Jakarta, agar dapat menjalankan misi kemanusiaan dalam situasi dan kondisi yang sangat sulit ini.

Misi kemanusiaan PKPU ini akan dipimpin oleh Direktur Pendayagunaan Tomy Hendrajati, bersama Koordinator Rescue, Subur Rojinawi, serta tim media dan komunikasi, Sukismo dan Elfiyon Julinit.

Tomy mengatakan, Somalia yang hampir separuh dari 3,7 juta penduduknya saat ini dilanda krisis pangan dan kesehatan sehingga membutuhkan uluran tangan dari negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Sebagai salah satu lembaga kemanusiaan yang mendapatkan register dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), PKPU menjadikan pengalaman mengatasi banyak dampak bencana untuk menjadi referensi misi ke Somalia sesuai dengan motonya, "Menerobos Tanpa Menunggu".

Meski demikian, katanya, harus diakui bahwa misi ini agak spesifik dibandingkan dengan misi kemanusiaan lainnya yang pernah ditangani PKPU, seperti penanganan banjir Pakistan, termasuk di dalam negeri, seperti bencana Merapi, Banjir di Wasior, tsunami dan gempa bumi di NAD, Sumatera Barat dan sejumlah daerah lainnya.

Untuk Somalia, menurut dia, persoalan tidak akan selesai dengan cepat dan membutuhkan perhatian jangka panjang untuk memulihkan kembali kondisi masyarakat yang kritis.

Agar bantuan tepat sasaran dan efektif, ia mengemukakan, tim misi kemanusiaan diturunkan ke Somalia tersebut memiliki tugas melakukan penilaian lapangan terhadap kondisi masyarakat di Somalia sesuai dengan kapasitas PKPU.

Bantuan yang akan diberikan nantinya agar tidak "bak menebar garam di lautan", menurut dia, maka diperlukan perencanaan dengan terstruktur agar menjawab persoalan mendasar di masyarakat Somalia, bernilai penting, tepat sasaran, cara, serta waktunya.

Dalam setiap aksi kemanusiaan, PKPU mengklasifikasi aksi tanggap bencana ini dengan tiga tahapan, yaitu tahap tanggap darurat (emergency response), tahap rehabilitasi dan tahap pembangunan kembali (redevelopment).

Pada tahap awal ini yang diprioritaskan adalah penyelamatan kemanusiaan. Sebagaimana kondisi riil di lapangan bahwa kebanyakan korban jiwa adalah para anak-anak kekurangan nutrisi maka konsentrasi utama nantinya pada perbaikan nutrisi anak-anak dan ibu melalui perbaikan gizi dan makanan tambahan.

Data PBB, setiap hari sebanyak 13 balita di Somalia meninggal kelaparan dan dalam beberapa tahun terakhir sudah tercatat 29 ribuan balita meregang nyawa akibat tak mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Sementara itu ratusan ribu penduduk Somalia telah tinggal di tenda-tenda pengungsian ke negara tetangga seperti Kenya dan kini juga dalam ancaman kematian karena kelaparan.

Kurangnya bantuan makanan, obat-obatan dan tidak adanya jaminan keamanan terhadap lembaga kemanusiaan yang masuk ke Somalia menjadikan kondisi di Somalia terus memburuk.

Ditambah dengan konflik perang saudara tak berkesudahan sehingga membuat terhambatnya penyaluran bantuan. Kondisi Somalia yang memprihatinkan ini menjadi salah satu perhatian utama PKPU dan merasa ikut terpanggil berbuat untuk Somalia.
(T.G001/M026)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan