Jumaat, 26 Ogos 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Perkuat Kekuasaan, Oposisi Pindahkan Pemerintahan

Posted: 26 Aug 2011 01:48 AM PDT

TRIPOLI - Dewan Transisi Nasional (NTC) mengumumkan pemindahan pusat pemerintahan dari Benghazi ke Tripoli. Hal ini tentunya memperkuat posisi NTC di Libya saat ini.


Langkah yang diambil oleh NTC ini merupakan upaya lanjutan untuk memegang kendali di Libya, meski hingga saat ini beberapa pertempuran kecil masih terus terjadi.


"Kita bisa membangun kembali negeri ini. Dia (Khadafi) saat ini yang berpindah dari selokan ke selokan (demi menyelamatkan diri)," kata Menteri Keuangan NTC Ali Tarhouni seperti dikutip Associated Press, Jumat (26/8/2011).


Sementara Ketua NTC Mahmoud Jibril mendesak agar aset Libya yang sempat dibekukan untuk segera dicairkan. Dirinya mengatakan, Libya akan dihadapkan pada krisis legitimasi bisa aset tersebut tidak dapat digunakan.


Menurut Jibril, pihak oposisi membutuhkan uang untuk membayar gaji para karyawan negara. Uang tersebut juga digunakan agar pegawai negeri ini dapat memberikan layanan kepada warga.


Amerika Serikat (AS) dan Afrika Selatan sebelumnya telah sepakat untuk membebaskan aset Libya yang mencapai USD1,5 miliar atau sekira Rp12,8 triliun (Rp8,555 per dolar). Aset-aset tersebut saat ini dikabarkan masih berada di dalam bank-bank milik kedua negara itu. 

(faj)

Belum Aman, Lapangan Minyak Tiaka Masih Belum Beroperasi

Posted: 26 Aug 2011 01:42 AM PDT

JAKARTA - Sempat berproduksi, sumur minyak Tiaka di blok Senoro-Toili, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, kembali ditutup karena situasi yang belum aman dan stabil.

"Lapangan Tiaka sekarang sudah beroperasi kembali. Memang di sana ada beberapa yang harus diperbaiki seperti power plant, dan sebagainya, tapi itu akan segera diperbaiki," ungkap Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan di kantor Menko Perekonomian, Lapngan Banteng, Jakarta, Jumat (26/8/2011).

Sementara itu, Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Gde Pradnyana menjelaskan, sumur tersebut memang beroperasi, namun sekarang sudah dihentikan kembali.

"Saat ini belum beroperasi, itu mungkin yang dimaksud Bu Karen adalah saat hari Minggu lalu memang sempat dioperasikan kembali setelah ditutup Sabtu lalu," ungkapnya.

Gde menambahkan, saat ini sumur tersebut tidak boleh dimasuki karena sedang dalam pemeriksaan oleh pihak berwajib. "Jadi belum ada pekerja yang boleh masuk ke sana. Pulau Tiaka saat ini masih dikawal Brimob," tutur Gde.

Saat ini, lanjutnya, BP Migas tengah mengevaluasi realisasi program community development/corporate social responsibility (CD/CSR) yang dilakukan oleh kedua operator sumur minyak tersebut. Dengan program ini, diharapkan emosi masyarakat dapat mereda. "Kita berharap segera ada sosialisasi dan pertemuan silaturahmi dengan masyarakat sekitar bersama pemda setempat," ujarnya.

Seperti diketahui, demo anarkis di Tiaka dengan sekira 30 pendemo yang datang menggunakan kapal kayu, dan merusak beberapa fasilitas mengakibatkan kru Pertamina Medco Tomori selaku operator harus dievakuasi dan terpaksa menutup lapangan.

Lapangan Minyak Tiaka sudah berproduksi sejak akhir Juli 2005 dengan kapasitas produksi minyak mentah sebesar 1.200 barel per hari dan ditingkatkan hingga mencapai kapasitas produksi 4.000 barel/hari pada triwulan IV-2005.

Blok Senoro-Toili diambil alih Medco Energi Indonesia (MEI) pada Maret 2000 dari Atlantic Richfield Company (Arco) dalam kontrak Production Sharing Contract Joit Operating Body (PSC JOB).

Blok seluas 475 km persegi ini terdiri dari dua blok terpisah yakni blok Senoro yang berada di darat (onshore), terletak di

(and)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan