Isnin, 22 Ogos 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Mahasiswa Indonesia di Libya Akhirnya Pilih Unpad

Posted: 22 Aug 2011 01:10 AM PDT

JAKARTA - Kondisi negara Libya yang tidak menentu memaksa pemerintah Indonesia mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI), termasuk mahasiswa Indonesia yang tengah berkuliah di sana.

Sebagai gantinya, pemerintah melalui Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional memberikan bantuan kepada para mahasiswa tersebut agar bisa melanjutkan studinya di berbagai universitas di Tanah Air.

Salah satu kampus yang menjadi pilihan adalah Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Sejumlah lima mahasiswa yang dievakuasi dari Libya tersebut berencana untuk melanjutkan studi mereka di Kota Kembang tersebut.

Kelima mahasiswa itu adalah Hidayatullah Negarawan El-Islamy dari jurusan Sastra Arab, Hendi Nugraha (Ekonomi), Gelar Digjaya Muhammad (Ekonomi), Anisatul Fadhilah (Sastra Arab), dan M Miftakhur Risal (Sastra Arab).

Kelima mahasiswa yang sebelumnya mengenyam pendidikan di The Islamic Call College, Tripoli, Libya, mendapat bantuan dana dari Dinas Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam bentuk beasiswa.

"Mereka ini adalah lima dari banyak mahasiswa Indonesia yang dievakuasi. Oleh Dikti, mereka akan diberi bantuan beasiswa berupa uang bulanan dan biaya pendidikan," kata Direktur Kerja Sama Unpad, Ramdan Panigoro, saat menyambut kedatangan para mahasiswa tersebut. Demikian disitat dari laman Unpad Senin (22/8/2011).

Menurut salah satu mahasiswa, Risal, kepindahan studi mereka ini merupakan amanat dari pemerintah Indonesia. "Seluruh WNI termasuk yang berstatus mahasiswa, telah diwajibkan meninggalkan Libya karena situasi politik dan keamanan di sana tidak kondusif. Sebagai gantinya, kami diberi beasiswa untuk melanjutkan kuliah di sini," ujarnya.

Mahasiswa asal Salatiga itu menambahkan, alasan dia dan keempat rekannya memilih Unpad sebab terdapat jurusan yang sesuai dengan program bidang studi yang mereka ambil sebelumnya, yakni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP), Fakultas Ekonomi (FE), dan jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra (Fasa) Unpad.

"Setelah mengevakuasi WNI dari Libya, kami (mahasiswa) diminta memilih  universitas mana kami akan melanjutkan studi. Dan kami memilih Unpad. Kemungkinan untuk kembali ke Tripoli sudah sangat tipis dan tampaknya sudah tertutup," tuturnya.

Berbicara dengan kondisi di Libya, lanjut Risal, masih relatif aman meski terkadang mencekam sebab perang belum terjadi kala itu. Namun, setelah diprediksi kondisi tersebut akan berubah dalam beberapa minggu ke depan, mereka pun memutuskan untuk ke luar dari Libya.

"Sebenarnya waktu itu relatif aman, bahkan aktivitas kampus masih berjalan seperti biasa termasuk acara wisuda. Tapi karena diprediksikan akan memburuk dan pemerintah Indonesia mewajibkan WNI untuk segera mengungsi, kami pun akhirnya kembali ke Tanah Air," kata Risal menjelaskan.(rhs)

Tukang Bius Pemudik di Gambir Berhasil Ditangkap Polisi

Posted: 22 Aug 2011 01:06 AM PDT

JAKARTA – Aparat kepolisian berhasil menangkap komplotan tukang bius yang kerap mencari mangsa para calon pemudik. Komplotan tersebut biasa beroperasi di Stasiun Gambir dan Pasar Senen.
 
Kanit Reskrim Polsektro Menteng AKP Janus Silaen mengatakan, komplotan tersebut berhasil ditangkap setelah memperdaya seorang TKI yang baru pulang dari Malaysia bernama Sunarso (30). Kala itu, Sunarso diperdaya usai turun dari Bus Damri di Stasiun Gambir dari Bandara Soekarno Hatta.
 
"Di Gambir korban dipaksa ikut mobil pelaku. Kemudian korban dibawa keliling Jakarta oleh pelaku dengan mobil Xenia. Bahkan, korban sempat di bawa ke arah Ciledug," kata Janes kepada wartawan, Senin (22/8/2011).
 
Sesampainya di Jalan Wahid Hasyim, tepat di depan Hotel Ibis Tamarin pada Minggu 21 Agustus kemarin, Sunarso diminta turun sebentar oleh pelaku. Setelah turun, pelaku pun langsung meninggalkan korban. Barang-barang korban pun berhasil dibawa kabur.
 
"Korban kehilangan uang 57 ringgit. Selain itu terdapat pula uang dalam bentuk rupiah, real, dan dollar, jumlahnya belum diketahui," tandasnya.
 
Tak butuh waktu lama, pada Senin siang tadi petugas berhasil meringkus para pelaku di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. "Diduga, mereka di sana untuk memperdaya calon korban lainnya. Saat ini para pelaku masih diperiksa," pungkas Janes.

(teb)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan