Rabu, 31 Ogos 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Banjir di Nigeria Tewaskan 102 Orang

Posted: 01 Sep 2011 03:05 AM PDT

Banjir di Nigeria Tewaskan 102 Orang

Egidius Patnistik | Kamis, 1 September 2011 | 10:05 WIB

LAGOS, KOMPAS.com - Sedikitnya 102 orang tewas akibat banjir di dan sekitar kota Ibadan, Nigeria barat daya, kata Palang Merah negara itu, seperti dilaporkan BBC, Rabu (31/8/2011).

Banjir akibat hujan deras yang dimulai Jumat lalu itu telah merusak tiga jembatan dan menyebabkan bendungan meluap. Air luapan bendungan tersebut kemudian menenggelamkan bangunan di seluruh kota Ibadan.  Sebagian besar yang jadi korban adalah anak-anak.

"Saya pikir dalam bencana itu banyak rumah hanyut oleh air hujan," kata Umar Mairiga, seorang pejabat Palang Merah. Dia mengatakan, sejumlah korban terjebak dalam reruntuhan bangunan.

Meski banjir merupakan sesuatu yang umum di Nigeria selama musim hujan, ahli meteorologi negara itu mengatakan, hujan tahun ini sangat dasyat. Tahun lalu, sekitar 500.000 orang mengungsi akibat banjir di negara itu. Banjir selama akhir pekan lalu di Ibadan, 150 kilometer di utara Lagos, diperburuk oleh sampah dan puing-puing yang menyumbat saluran air di kota itu. Sejauh ini sekitar 2.000 warga dilaporkan telah mengungsi.

Khadafy Cari Suaka di Aljazair

Posted: 01 Sep 2011 02:26 AM PDT

ALJIER, KOMPAS.com - Pemimpin Libya Moammar Khadafy berada di satu kota kecil di perbatasan Libya-Aljazair untuk menunggu izin memasuki Aljazair, demikian laporan harian berbahasa Prancis, El Watan, Rabu (31/8/2011).

Mengutip keterangan sumber dari kantor presiden Aljazair, laporan itu menyatakan Khadafy berada di Ghadames, kota kecil di Libya barat, bersama sisa anggota keluarganya.

Khadafy berusaha berunding dengan pemerintah Aljazair mengenai izin ia memasuki negeri tersebut, kata laporan itu, Kamis (1/9/2011). Ditambahkannya, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika menolak menjawab telepon Khadafy.

Malah, seorang pembantu presiden Aljazair meminta maaf kepada Khadafy dan memberitahu dia Bouteflika sibuk, kata laporan tersebut.

Namun laporan itu belum bisa dikonfirmasi.

Selasa pagi (30/8/2011), dilaporkan bahwa Aisha, putri Khadafy, melahirkan bayi perempuan di Aljazair, saat Aljier menyatakan negara tersebut memutuskan untuk menerima istri dan tiga anak pemimpin Libya itu "semata-mata karena alasan kemanusiaan".

"Aisha melahirkan Selasa dini hari. Ia melahirkan bayi perempuan. Ibu dan putrinya sehat," kata seorang pejabat pemerintah yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Selasa pagi, juru bicara Kementerian Luar Negeri di Aljier Amar Belani menegaskan bahwa Aisha, saudaranya Mohammed dan Hannibal, serta ibu mereka, Safia, istri kedua Gaddafi, diperkenankan memasuki negeri tersebut "semata-mata karena alasan keamanan".

Sejauh ini Aljazair tak mengakui pemerintah gerilyawan Libya dan telah mengambil sikap netral mengenai konflik di negara tetangganya tersebut, sehingga sebagian gerilyawan menuduh Aljazair mendukung pemerintah Khadafy.

Juru bicara NTC (Dewan Peralihan Nasional) menuduh Aljazair, tetangga di sebelah barat Libya, melakukan agresi dan mengatakan dewan itu akan mengupayakan ekstradisi keluarga Khadafy.

Sumber :

Ant, Xinhua, Oana

Tiada ulasan:

Catat Ulasan