Rabu, 31 Ogos 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Dua orang terluka tertimpa pohon di TPU

Posted: 31 Aug 2011 06:44 AM PDT

... tumbang begitu saja. Kebetulan korban sedang berada di bawah pohon itu...

Berita Terkait

Garut, Jawa Barat (ANTARA News) - Dia peziarah ini sulit diklasifikasikan "nasib"-nya. Semula ingin berziarah di makam, malah harus dirawat di rumah sakit gara-gara tertimpa satu pohon beringin besar yang roboh begitu saja. Kejadiannya di pemakaman umum, di Kampung Al Falah Biru, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu pagi.

"Pohon tumbang begitu saja. Kebetulan korban sedang berada di bawah pohon itu," kata Camat Tarogong Kidul, Aji. Desa Mekargalih, yang melingkupi kampung itu memang masuk ke wilayah Kecamatan Tarogong Kidul.

Kedua korban yakni Isah (50) dan Sopiah (25) luka-luka serius di beberapa bagian tubuhnya hingga harus dibawa ke RSUD Dr Selamat, Garut.

Korban mendatangi pemakanan untuk berjiarah di hari raya Lebaran itu kebetulan berada tidak jauh dari keberadaan pohon beringin tua tersebut. Makam itu sedang ramai didatangi orang yang berniat nyekar.

Kedua korban itu terlambat menghindari atau menyelamatkan diri saat menyadari pohon beringin itu roboh, sementara sejumlah warga lainnya berhasil menghindar. Tidak ada angin tidak ada hujan, roboh saja.

Menurutnya pohon beringinbesar dan tua itu tidak mampu menahan beban pohon. Kondisinya memang sudah rapuh sebagian.

Akibat peristiwa yang baru kali pertama terjadi di pemakaman itu, sejumlah masyarakat di lokasi kejadian langsung berkerumun dan memberikan bantuan kepada korban kemudian membawanya ke RSU Garut.

Sejumlah warga lainnya bergotong royong memotong dan membersihkan batang pohon yang rapuh itu agar kejadian serupa tidak menimpa korban lainnya yang datang ke kawasan pemamakaman. (*)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Senjata mainan berbahaya marak di Pariaman

Posted: 31 Aug 2011 04:51 AM PDT

Seorang polisi menunjukkan jenis-jenis senjata mainan yang banyak dijual. Belakangan, banyak aksi kejahatan terjadi dengan memakai senjata tiruan yang persis seperti senjata aslinya. (FOTO ANTARA/Rahmad)

senjata mainan tersebut berbahaya karena dapat menyebabkan mata buta bila terkena pelurunya....

Berita Terkait

Pariaman, 31/8 (ANTARA) - Senjata mainan anak-anak berpeluru dan berbahaya marak dijual selama Lebaran di Pariaman, Sumatera Barat dengan berbagai harga dan ukuran.

Seorang pedagang mainan, Asrul (30) saat berjualan di Pantai Gandoriah Pariaman, Rabu, mengaku menjual senjata mainan tersebut mulai dari harga Rp10.000 hingga Rp50.000 per unit.

"Sejak pagi tadi sudah banyak anak-anak yang membeli senjata mainan ini," kata dia.

Selain senjata mainan, ia juga menjual pelurunya yang terbuat dari plastik dengan harga Rp1.000 per bungkus.

Berbagai jenis senjata mainan tersebut dibuat nyaris mirip senjata aslinya, namun hanya berbahan plastik.

Kapolres Pariaman AKBP Heri Maryadi menegaskan, senjata mainan tersebut berbahaya karena dapat menyebabkan mata buta bila terkena pelurunya.

Menurut dia, melarang para pedagang berjualan tidak mungkin karena hak mereka untuk berdagang guna memenuhi kebutuhan mereka.

Dalam hal ini Kapolres mengimbau para orang tua agar dapat mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan senjata mainan tersebut.

Bila tidak berada dalam pengawasan orang tua, anak-anak dapat menggunakan pistol mainan tersebut untuk menembak teman-teman sebaya mereka.

"Saya melihat tadi sudah banyak anak-anak yang membawa senjata mainan itu, apalagi mereka berjalan berombongan. Bisa jadi bila bertemu sekumpulan anak-anak lainnya, malah terjadi saling adu dan akhirnya mereka bisa berperang menggunakan senjata mainan," ujar dia.

Para orang tua diminta memperketat pengawasan anak-anak mereka dalam memakai senjata mainan itu, karena selain dapat membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan orang lain.

Anak-anak yang pergi berlebaran ke Pariaman hampir semuanya membawa senjata mainan berbagai ukuran.

Mereka yang datang ke Pariaman rata-rata menggunakan mobil bak terbuka, sebagian menggunakan mobil pribadi dan kereta api wisata. (ANT-208)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan