Ahad, 17 Julai 2011

Republika Online

Republika Online


Perilaku Konstruktif Tentukan Masa Depan Anak

Posted: 17 Jul 2011 05:43 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Psikolog Lampung, Khairul Huda, menyatakan orang tua perlu berlaku konstruktif yang positif dalam menumbuhkan pola pikir dan mental anaknya sejak dini sehingga berguna bagi masa depan mereka.

"Apa yang sering didengar anak, lama kelamaan akan dipercaya sebagai sugesti. Karena itu orang tua perlu berlaku dan bersikap bijak serta jangan ragu menghargai eksistensi buah hatinya tersebut," kata Huda, Senin (18/7).

Menurut Huda, setiap anak bisa tumbuh pintar dan mempunyai kepercayaan diri jika orang tua bisa berlaku demikian. Dan setiap orang tua boleh memarahi anaknya jika salah, namun usahakan kalimat yang disampaikan ialah yang membangun. Bukan yang negatif atau kasar sehubungan bisa mengganggu mentalitas anak.

"Semisal orang tua menghendaki anak laki-lakinya untuk tegas, maka, kalimat yang harus dilontarkan ialah anak laki-laki harus tegas. Bukan anak laki-laki jangan klemar-klemer. Atau contoh lain, anak pintar seperti kamu seharusnya kreatif, bukan anak pintar seperti kamu jangan nakal," jelas psikolog Life Identity Institute ini.

Intinya, lanjut Huda, kata-kata positif akan membangun mental dan pola pikir anak-anak ke depan. Anak-anak bisa nakal karena tidak ada penyaluran bagi kreativitasnya. Oleh sebab itu, beri mereka ruang atau waktu berekspresi sesuai perkembangan jiwanya yang tentunya bisa kita pantau.

"Tidak tepat jika kita melihat anak nakal berarti ia nakal, sisi lain kenapa anak bisa nakal harus diperhatikan," pungkas alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Jelang Ramadhan, Para Pendaki Merapi Terus Bertambah

Posted: 17 Jul 2011 05:15 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI – Jumlah pendaki Gunung Merapi melalui pintu pendakian di Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menjelang Ramadhan akan terus bertambah.

"Jumlah pendaki ke puncak Merapi melalui pintu Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Selo, pada Sabtu (16/7) malam saja mencapai 50 orang atau naik 10 orang dibanding pekan sebelumnya," kata anggota Tim SAR Barameru Desa Lencoh, Samsuri, di Boyolali, Ahad (17/7).

Para pendaki tersebut datang dari berbagai daerah antara lain mahasiswa pencinta alam berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Solo, Boyolali, dan wisatawan mancanegara. "Mereka melakukan pendakian ke puncak, tetapi hingga Minggu (17/7) siang sebagian ada yang sudah turun. Mereka yang belum turun mendirikan tenda di lokasi pos dua lereng Merapi atau sekitar tiga kilometer dari 'base camp' Plalangan," jelas Samsuri.

Menurut dia, jumlah pendaki Merapi menjelang Bulan Puasa diperkirakan akan terus bertambah setiap pekan. Bahkan jumlah terbanyak pendaki biasanya dua hingga tiga hari sebelum bulan Puasa. Jumlah pendaki pada 2010 mencapai 200 hingga 300 orang.

Setelah itu, memasuki bulan puasa, jumlah pendaki biasanya hanya lima hingga 10 orang per minggu. Mereka yang melakukan pendakian biasanya wisatawan mancanegara. "Pendaki dari luar negeri saja dalam sepekan ini, mencapai 40 hingga 50 orang yang naik ke Merapi," tutur Samsuri.

Jalur pendakian Merapi melalui Plalangan, Desa Lencoh tersebut sebenarnya secara resmi belum dibuka oleh pemerintah daerah setempat, sejak letusan Merapi akhir 2010 hingga saat ini. Namun jumlah para pendaki akan terus bertambah, karena mereka menilai kondisi puncak Merapi sudah bersahabat dengan pencinta alam.

Seorang pemandu wisatawan mancanegara, Sony (40), mengatakan jumlah wisatawan yang melakukan pendakian melalui Selo, sekitar lima orang per hari. "Jumlah pendaki dari luar negeri ke Merapi antara 30 hingga 40 orang dalam sepekan ini," ujarnya.

Pendaki warga negara asing diperkirakan akan terus bertambah, meski memasuki bulan Ramadhan, karena kondisi Merapi saat ini dinilai sudah aman untuk pendakian.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan