Ahad, 17 Julai 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Presiden SBY Puji Konsistensi NU

Posted: 17 Jul 2011 02:46 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika memberikan pidato pada Peringatan Hari Lahir ke-85 Nadhlatul Ulama (NU), memuji sejumlah sikap organisasi Islam terbesar di Tanah Air tersebut. Pertama, sikap NU yang menyatakan diri konsisten menegakkan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Negara Kesatuan RI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"NU sudah konsisten menegakkan negara kebangsaan yang berketuhanan, bukan negara agama dan bukan negara sekuler yang menyingkirkan agama. Sikap NU yang konsisten itu sangat diperlukan dalam menegakkan kehidupan bernegara yang senantiasa menghadapi ancaman dan tantangan," kata Presiden.

Turut hadir pada acara peringatan tersebut, antara lain, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Agama Suryadharma Alie, Menteri Pendidikan M Nuh, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Ada pula, mantan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla, Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid, dan beberapa anggota Parlemen, seperti Lily Wahid.

NU juga menegaskan sebagai organisasi antikekerasan, antiterorisme, dan antiseparatisme. Sikap ini, kata Presiden, diperlukan agar Indonesia dapat menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayahnya dari berbagai ancaman. NU dinilai Presiden menunjukkan keteladanan dan kepeloporan dalam menjalankan ajaran agama Islam, serta membumikan Islam sebagai agama rahmat bagi alam semesta.

Ketiga, NU juga dinilai memiliki reputasi baik dalam sejarah perjuangan bangsa. Presiden mengatakan, pemerintah senang NU terus bekerja sama dan berdampingan dengan pemerintah. Presiden juga mendukung upaya NU yang terus mengkritisi kebijakan pemerintah yang tak sesuai dengan kepentingan rakyat.

Keempat, Presiden memuji sikap NU yang mengambil jalan tengah dan tak menempuh kekerasan menghadapi kemajemukan bangsa dan permasalahannya yang begitu kompleks. Ke depan, Kepala Negara mendorong NU untuk terus mengkritisi kebijakan pemerintah.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Akbar: Partai Nasdem Takkan Berkembang

Posted: 17 Jul 2011 01:59 AM PDT

Akbar: Partai Nasdem Takkan Berkembang

Hindra Liu | Heru Margianto | Minggu, 17 Juli 2011 | 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memperkirakan, partai politik Nasional Demokrat (Nasdem) asuhan Surya Paloh, yang juga taipan media, tak akan berkembang. Politisi senior tersebut mengatakan, tak mudah membesarkan parpol.

"Untuk menjadi partai yang mendapat dukungan besar, saya tidak melihat peluang ini ada," kata Akbar di sela-sela acara Peringatan Hari Lahir Nadhlatul Ulama di stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (17/7/2011).

Akbar mengatakan, banyak parpol sedianya diperkirakan besar, namun akhirnya tak berkembang.

Terkait fenomena banyaknya kader Nasdem yang mengundurkan diri, Akbar mengatakan, hal tersebut tak dapat dihindari. Pada akhirnya, sambung Akbar, kader Nasdem yang sebagian kader Golkar memang harus memilih antara Nasdem atau Golkar.

Langkah sejumlah kader Nasdem yang mengundurkan diri dinilai tepat. Akbar menambahkan, Golkar akan memberikan sanksi kepada kadernya yang tetap memilih bergabung dengan Nasdem setelah parpol tersebut dideklarasikan.

"Namun, terlalu pagi jika saya mengatakan pergantian antarwaktu," katanya.

Ketika ditanya apakah Golkar membuka peluang bagi Surya untuk kembali, Akbar hanya mengatakan, "Peluang dia bersama Golkar tentu masih tetap terbuka."

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan