Khamis, 14 Julai 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Tarian Bali Disaksikan 10.000 Penonton di Perancis

Posted: 13 Jul 2011 11:09 PM PDT

Ilustrasi (ANTARA/Nyoman Budhiana)

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - Sekitar sepuluh ribu penonton menyaksikan anak-anak muda Bali membawakan tarian panji semirang dan tarian lepas lainnya di depan Kantor Walikota Gravelins kota wisata di bagian utara Perancis.

Perada tarian dalam rangkaian dengan hari kemerdekaan Perancis 14 Juli 2011 tersebut kesenian Bali tampil bersama kesenian dari Argentina, kata Dewa Rai Budiasa, pemimpin rombongan kesenian itu di Perancis, Kamis.

Sebelum tampil kota pariwisata ini, seniman muda asal Payangan Kabupaten Gianyar Bali, mampu "menyihir" penontonnya yang sempat hadir dalam acara pentas di daerah wisata Bray Dun Paris Utara dua hari sebelumnya.

Kelompok kesenian Bali yang baru seminggu di luar negeri sudah melakukan unjuk kemampuan dibidang seni tari dan tabuh di dua lokasi yakni selain di Paris utara juga di kota daerah pesisir utara Belgia.

Ia mengatakan, 30 seniman yang tergabung dalam Yayasan Yasa Putra Sedana Payangan Bali, terbang keliling Eropa mulai 8 Juli hingga 22 Agustus 2011 atas undangan dari Panitia Festival Forklores di Prancis.

"Ini merupakan yang kedua kalinya Bali dipercaya menjadi duta seni Indonesia sejak 1987. Untuk kedua kalinya juga Yayasan Yasa Putra Sedana dipercaya membawa nama Bali, keliling ke negara di kawasan Eropa" katanya.

Tarian Bali yang terkenal dengan kelincahannya para penari yang engenakan pakaian khasnya selalu mendapat tepukan tangan para penontonnya, pada setiap pergantian episode dari cerita yang dibawakan setiap pentas.

Para remaja Bali dalam lawatan itu disamping mempertontonkan seni budaya daerah ini sekaligus sebagai salah satu daya tarik bagi masyarakat calon wisatawan yang ingin berlibur ke Indonesia terutama ke pulau Dewata.

Kesenian Bali dengan tema Calon Arang sudah pernah tampil di Eropa tahun 1950an, walau pun demikian setiap ada pementasan tari Bali, dapat dipastikan akan banyak mendatangkan penontonnya, kata Rai Budiasa.

Pria yang pernah menetap di Jerman itu menyebutkan semakin antusiasnya masyarakat Eropa akan kesenian Indonesia itu, maka tidak mengherankan kalau panitia festival parade budaya dan "workshop" di Prancis.

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pemkot Cilegon Pajaki Pagelaran Kesenian Tradisional

Posted: 13 Jul 2011 10:44 PM PDT

Ilustrasi Pertunjukan Seni (ANTARA/Teresia May)

Kalau untuk pagelaran kesenian tradisional di Cilegon dipungut pajak bisa-bisa kesenian tradisional yang ada ditinggalkan oleh masyarakat.

Berita Terkait

Cilegon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan menarik pajak kepada masyarakat yang hendak menonton pagelaran kesenian tradisional sebesar 10 persen.

"Selain tempat hiburan malam maupun permainan olah raga, untuk pagelaran kesenian tradisional juga nantinya akan dipungut sebesar 10 persen," kata Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Pengendalian dan Perimbangan (P2DP) DPPKD Cilegon, Ade Nasrudin, Kamis.

Ade menjelaskan, pungutan pajak pagelaran kesenian tradisional tersebut masuk dalam Raperda Pajak Hiburan yang diusulkan tersebut sesuai denganUU 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah.

"Untuk pajak hiburan ini, undang-undang mengamanatkan boleh menarik pajak paling tinggi sebesar 75 persen. Raperda ini juga untuk menjawab temuan BPK yang mempertanyakan tidak ditariknya pajak dari sektor hiburan seperti pada karaoke dan diskotik, dan untuk pagelaran kesenian tradisional hanya 10 persen," katanya menjelaskan.

Sementara, besaran pajak untuk setiap jenis hiburan masing-masing berbeda, disesuaikan dengan potensi penerimaan pajak dari sektor tersebut.

"Untuk potensi pajak sendiri belum dihitung, kita baru akan melakukan survai potensi pajak ini, setelah Raperda diparipuranakan," ujarnya.

Namun penarikan pajak pagelaran kesenian tradisional disesalkan oleh kalangan komunitas kesenian tradisonal di Provinsi Banten.

"Kalau untuk pagelaran kesenian tradisional di Cilegon dipungut pajak bisa-bisa kesenian tradisional yang ada ditinggalkan oleh masyarakat," kata salah seorang komunitas kesenian pencak silat, Munir.

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan