Khamis, 14 Julai 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Polisi Hutan Terluka Parah Saat Tangkap Pencuri Kayu

Posted: 14 Jul 2011 07:04 PM PDT

Rembang (ANTARA News) - Seorang polisi hutan pada Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan, Kabupaten Rembang terluka parah saat menangkap basah sekawanan pencuri kayu, Kamis malam (14/7), sekitar pukul 20.00 WIB.

"Polisi hutan yang terluka parah itu bernama Sulasmin (50). Ia menderita luka parah di bagian perut dan kepala karena terkena sabetan kapak," kata Wakil Administratur KPH Mantingan Kabupaten Rembang Mochammad Risqon di Rembang, Jumat.

Sementara, lanjut ia, tiga pencuri kayu masing-masing Yabu (45), Suyanto (35) dan Kusnyomo (40), ketiganya warga Desa Logede, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, berhasil dibekuk aparat polisi hutan (polhut).

"Namun, seorang pencuri lainnya berhasil kabur," katanya.

Kepala Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Logede, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sudo Kusnendar menambahkan penangkapan pencuri itu bermula saat petugasnya mendengar suara kayu dipotong dengan kapak dari arah Petak 6 RPH Logede, BKPH Sudo.

Dari hasil pengintaian, katanya, dipergoki empat warga sedang memotong kayu jati di petak tersebut.

"Sulasmin, seorang petugas kami sempat berkoordinasi dengan kami. Tidak lama berselang, kami bersama sepuluh petugas lainnya melakukan penyergapan di sebuah pertigaan jalan hutan," katanya.

Para pelaku tertangkap basah sedang memikul kayu jati yang telah dipotong-potong sepanjang dua meter dengan diameter sekitar 15 centimeter.

"Para pencuri tampak kaget, dan mereka melakukan perlawanan. Karena suasana gelap, seorang petugas kami (Sulasmin) dan seorang pencuri (Kusnyomo) terluka parah dan segera kami larikan ke RSUD dr R Soetrasno Rembang," katanya.

Kusnendar mengungkapkan para pencuri adalah pelaku lama yang ditengarai pernah melakukan aksi serupa. (ANT/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Warga Tomohon Minta Bantuan Masker

Posted: 14 Jul 2011 06:54 PM PDT

Seorang anggota polisi sedang mengamati Gunung Lokon yang berda pada status awas mengeluarkan abu vulkanik, di Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (13/7). Pemerintah Sulawesi Utara mengihimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati dan tidak melakukan aktifitas pada radius 3 km karena aktivitas gunung masih tinggi dan bisa membahayakan jika letusan terjadi sewaktu-waktu. (ANTARA/Basrul Haq)

Pemerintah daerah harus segera bertindak melakukan tanggap darurat, selain masalah keselamatan manusia juga masalah kebutuhan pangan tetap berjalan normal.

Berita Terkait

Video

Manado (ANTARA News) - Sejumlah warga di Kota Tomohon dan sebagian di Kabupaten Minahasa sangat membutuhkan bantuan masker untuk menutupi hidung mereka dari tebaran debu vulkanik dari Gunung Lokon.

"Bertebarannya debu vulkanik Gunung Lokon tentunya membahayakan kesehatan kita, sehingga masker sangat penting bagi warga," kata Den Pinontoan, salah satu warga Tomohon, Jumat.

Menurut Den Pinontoan, pasokan bantuan masker dari pemerintah daerah dan sejumlah organisasi kemasyarakatan kepada warga dinilai tidak mencukupi dan tidak terjangkau secara keseluruhan.

Apalagi gunung api teraktif itu baru saja meletus kembali dengan kekuatan lebih besar pada Kamis (14/7) pukul 23.30WITA sempat membuat warga panik.

"Bayangkan saja letusan Gunung Lokon itu dengan semburan debu vulkanik bisa jangkau keberadaan kami di Tanawangko, Kabupaten Minahasa," ujar John Pangemanan.

Pangemanan berbaharap masker untuk menutupi kesehatan melalui jalur pernapasan dan mulut itu segera disalurkan, karena ini membahayakan bagi saluran pernapasan dan paru-paru bagi setiap manusia.

Bahkan masyarakat mulai khawatir dengan letusan itu mengancam ketersediaan pasokan pangan, yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

"Pemerintah daerah harus segera bertindak melakukan tanggap darurat, selain masalah keselamatan manusia juga masalah kebutuhan pangan tetap berjalan normal," tandas Pangemanan.

Sebelumnya, laporan diterima pemerintah daerah dari Pos Pemantau Gunung Lokon bahwa, fase kritis sempat dialami pada malam hari itu setelah terpantau ada 60 kali gempa vulkanik dalam dan 30 kali gempa vulkanik dangkal dari dalam perut gunung, dengan amplitudo 0,5-4mm.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulut Recky Tumanduk mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi pengungsi di beberapa lokasi setelah letusan Gunung Lokon.

Sementara bantuan masker bagi warga disalurkan melalui Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia dan beberapa organisasi lainnya, langsung kepada warga.

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan