Selasa, 19 April 2011

Republika Online

Republika Online


Presiden Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Posted: 19 Apr 2011 11:21 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjalani general check up kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Senin (20/4).  Cek kesehatan itu rutin dilakukan oleh presiden.

Menurut Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha Pemeriksaan kesehatan terhadap presiden merupakan hal yang wajar. Setidaknya, kata dia, cek itu dilakukan selama satu tahun sekali.

"Karena saran dari tim dokter kepresidenan agar di tengah kesibukan sebagai kepala negara, presiden harus menjalani check up rutin atau general check up," ujar Julian kepada wartawan di Kompleks Istana Negara, Senin (20/4)
 
Julian mengatakan, kondisi kesehatan presiden sampai saat ini baik-baik saja sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Walaupun beliau sibuk dengan berbagai kegiatan yang dilakoninya. "Presiden sehat-sehat saja,"terangnya.

Dia tidak menampik jika pada Jumat (15/4) pekan lalu presiden bertemu dengan keluarga tim dokter kepresidenan di Cipanas, Jawa Barat. Namun menurut Julian, dalam pertemuan itu tidak ada agenda resmi yang dibicarakan oleh Presiden.

"Itu silaturahim karena memang selama presiden menjalankan tugas belum sempat bersilaturahim dengan keluarga tim dokter kepresidenan. Baru kemarin ada waktu dan itu diselenggarakan bersama keluarga tim dokter di Cipanas,"paparnya.

Sekedar catatan pada pekan ini presiden memulai kesibukan dengan  membahas Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 -2025. Dalam rapat yang berlangsung pada 18 – 19 April 2011, presiden mengundang, Kepala Daerah dan kalangan dunia usaha.

Penyusunan MP3EI 2011-2025 itu merupakan tindak lanjut dari direktif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan pada retreat di Bogor pada 30 Desember 2010, Raker Presiden di JCC pada 10 Januari 2011, dan Rapat Kerja dengan Pemerintah Daerah dan BUMN di Istana Kepresidenan Bogor pada 21-22 Februari 2011.

MP3EI merupakan langkah awal untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan termasuk 10 negara besar di dunia pada tahun 2025, dan 6 negara besar dunia pada tahun 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi riil rata-rata sekitar tujuh persen - delapan persen per tahun secara berkelanjutan.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KASAD Yakini tak Ada Pelanggaran TNI di Insiden Kebumen

Posted: 19 Apr 2011 11:17 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal George Toisutta, menyatakan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan personelnya saat mengatasi aksi massa di depan Markas Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat di Kebumen, Jawa Tengah. "Penyelidikan dan evaluasi sudah dilakukan dan tidak ditemukan adanya pelanggaran," katanya, usai memimpin serah terima jabatan Panglima Kodam Jaya di Jakarta, Rabu (20/4).

George menegaskan, langkah-langkah yang dilakukan prajurit TNI Angkatan Darat sudah sesuai prosedur diawali dengan langkah persuasif dan tindakan peringatan, namun massa tetap saja merangsek atau maju . "Semua sudah dilakukan sesuai prosedur berlaku, hingga tembakan peringatan tetapi mereka tetap memaksa," ujar Kasad.

Bahkan ia menilai, aksi massa yang melakukan unjukrasa dengan perusakan markas merupakan tindakan perusuh dan bukannya warga masyarakat. "Itu bukan rakyat, tapi perusuh. Karena sudah membakar gudang senjata kami," katanya.

Jadi, George menambahkan,"Kalaupun ditembak sudah sesuai aturan dan standar. Karena beberapa kali sudah diberi peringatan,". Kasad menegaskan, TNI telah melakukan evaluasi dan memeriksa prajurit yang terlibat bentrokan. "Tidak ada yang melanggar," katanya.

Bentrok aparat TNI dengan warga dipicu penolakan warga Bulus Pesantren daerahnya dijadikan tempat latihan militer. Aksi unjukrasa telah dipersiapkan sejak awal pekan silam yakni pada 11 April dimana sekitar 400 orang Desa Sestrojenar, melakukan aksinya di depan markas dengan membawa senjata tajam, bambu runcing dan membakar ban bekas.

Akibat aksi massa yang terus berlanjut, diadakan pertemuan Panglima Kodam IV, Danrem 072/ Pamungkas, Dandim 0709/Kebumen, dengan masing-masing mitranya dari kepolisian dan Bupati Kebumen pada hari yang sama. Hasil pertemuan adalah membatalkan uji coba senjata meriam 105 mm.

Namun aksi unjukrasa terus dilakukan warga hingga berujung bentrok pada Sabtu (16/4). Setelah peristiwa tersebut, sudah 21 anggota TNI yang terlibat bentrok, diperiksa secara internal.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan