Rabu, 5 Januari 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Pusaka Pemkot Yogyakarta Dijamas

Posted: 05 Jan 2011 06:59 PM PST

Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar jamasan pusaka milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang berjenis tombak bernama tombak Kyai Wijoyo Mukti di halaman air mancur komplek Balai Kota Yogyakarta, Kamis.

Pelaksanaan jamasan tombak dilakukan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto dibantu oleh sejumlah abdi dalem keprajan Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Ini adalah ritual yang dilakukan setiap tahun setelah ritual jamasan yang dilakukan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat," kata Raden Rya Widya Hadinegara, abdi dalem keprajan yang memimpin ritual jamasan pusaka di Pemerintah Kota Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, jamasan pusaka tersebut dilakukan untuk merawat pusaka agar tetap bersih dan dalam kondisi yang baik.

"Dan kebetulan, ini adalah hari terakhir di bulan Muharram, meskipun jamasan pusaka ini tidak harus dilakukan di bulan Muharram," lanjutnya.

Pusaka tombak Kyai Wijoyo Mukti tersebut adalah pemberian dari Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pada 2000. "Ibarat benda, maka pusaka ini harus dirawat dan menjaganya agar selalu bersih," lanjutnya.

Jamasan pusaka dilakukan dengan menggunakan jeruk nipis untuk membersihkan karat yang menempel di mata tombak, namun apabila karat yang menempel sudah terlalu banyak, maka harus direndam semalam dengan air kelapa muda.

Setelah dibersihkan dengan jeruk nipis, mata tombak tersebut dikeringkan dengan kawul atau serutan bambu kemudian diangin-anginkan, diberi warangan dan dijemur lagi untuk kemudian diolesi dengan minyak agar harum dan awet.

"Asalkan, minyak tidak diberikan dalam jumlah yang terlalu banyak karena nanti justru tidak baik untuk kerisnya," lanjutnya.

Selain melakukan jamasan untuk pusaka milik Pemerintah Kota Yogyakarta, sebanyak 25 pusaka milik pegawai pemerintah yang berbentuk keris, mata tombak atau tongkat komando juga ikut dijamas.

Salah satu, pegawai yang mengikuti jamasdan pusaka tersebut adalah Kepala Kantor Penanggulangan Kebakaran Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta Sudarsono.

"Ini adalah keris warisan dari orang tua, biasanya memang selalu dibersihkan setiap tahun agar tetap baik dan awet," katanya.
(ANT/A024)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Rupiah Pagi Menguat 12,50 Poin

Posted: 05 Jan 2011 06:55 PM PST

Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi menguat 12,50 poin, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan bunga BI Rate pada 6,5 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp8.987-Rp8.990 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.942-Rp9.032.

Pengamat pasar uang, Ahmad Riyadi di Jakarta, Kamis mengatakan, keputusan BI mempertahankan suku bunga BI Rate memberikan sentimen positif terhadap rupiah.

"Sentimen positif BI Rate itu mampu memicu pelaku pasar membeli rupiah dan melepas dolar setelah kemarin menguat," ucapnya.

Selain itu, menurut dia, dolar di pasar regional cenderung melemah terhadap euro dan yen, karena pelaku pasar mengikuti tren pelemahan itu.

"Karena itu kami optimistis rupiah akan berlanjut menguat hingga mendekati angka Rp8.900 per dolar," ujarnya.

Ia menambahkan, Mata uang lokal terlihat sedang mencari titik equilibrium (titik keseimbangan) baru sesuai dengan asumsi makro Indonesia yang pada tahun 2011 sebesar Rp8.900 per dolar.

"Beberapa faktor positif yang akan mendukung rupiah antara lain perkiraan membaiknya ekonomi dalam negeri yang akan tumbuh 6,4 persen dan fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat," katanya.
(ANT/A024)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan