Ahad, 14 Julai 2013

Republika Online

Republika Online


Pemuda Ternate Meriahkan Ramadhan dengan Festival Gendang Sahur

Posted: 14 Jul 2013 11:20 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sejumlah pemuda di Kota Ternate, Maluku Utara, memeriahkan Ramadhan dengan menggelar festival tradisi gendang sahur.

Sekretaris Remaja Masjid Adnanul Muslimin Ternate, Aswan Lampah, mengatakan festival tersebut akan digelar pada pertengahan Ramadhan. Pesertanya dari remaja masjid dan organisasi kepemudaan di daerah ini.

Gendang sahur adalah tradisi yang dilaksanakan masyarakat Ternate, khususnya para pemuda sejak zaman dahulu, untuk membangunkan umat muslim makan sahur.

Ia mengatakan tradisi gendang sahur memiliki nilai historis dalam perkembangan Islam di Malut. Oleh karena itu, kewajiban bagi masyarakat di daerah ini khususnya para generasi muda untuk melestarikannya.

Penyelenggaraan festival gendang sahur merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tradisi itu. Meskipun, hadiah yang ditawarkan kepada peserta tidak besar. 

Ketika Desy Ratnasari 'Bebelesekan' dan Terjeblos di Sukabumi

Posted: 14 Jul 2013 11:15 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menginjakkan kaki di Sukabumi adalah hal biasa bagi Desy Ratnasari. Aktris yang juga seorang penyanyi ini memang lahir dan besar di Sukabumi.

Namun hal berbeda dirasakan Desy saat menyambangi Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (14/7) kemarin. Artis yang juga penyanyi ini bebelesekan mengunjungi warga sekaligus memberi sejumlah bantuan.

"Saya mah tukang pulang, jadi kayak pulang di rumah sendiri aja. Tapi ini pertama kali bisa bebelesekan, bisa temui warga langsung," ucap Desy ketika ditanya perasaanya saat itu.

Artis yang kini maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Partai Amanat Nasional (PAN) di dapil IV Sukabumi ini disambut meriah. Beberapa kali langkahnya terhenti untuk sekadar melayani permintaan foto dari warga yang berkumpul sejak kedatangannya.

Namun tanpa diduga, Desy yang kala itu baru saja keluar dari satu rumah kelompok penjahit terperosok ke dalam saluran air. Alhasil, kaki sebelah kanannya dipenuhi lumpur sebatas mata kaki. Sandal jenis wadges yang saat itu dikenakannya juga basah dan dipenuhi tanah coklat. Belum lagi rok putih panjang juga yang dikenakannya juga ikut kotor.

"Saya mah biasa kayak tadi (kejeblos)," kata Desy seraya menunjukkan kakinya yang kotor. "Saya lahir, sekolah main di sawah, nyari papatong (capung), tukang ngurek. Jadi biasa aja kejeblos tadi," ucap Desy.

Niatannya maju sebagai calon legislatif, diutarakan pelantun lagu Tenda Biru ini karena dirinya sudah merasa yakin. Ia telah memiliki modal dan "senjata" yang penuh.

"Sekolah sudah beres, modal pendidikan sudah saya rasa cukup. Usia, mental serta pengalaman hidup juga cukup, jadi saya rasa ini saat yang tepat untuk maju," kata Desy di acara "Program Aksi Nyata" itu.

Selain dorongan dari diri sendiri, wanita yang menyelesaikan program S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini juga mendapat dukungan dari keluarga. Desy menyebut, keluarga mendukung dirinya untuk menyalurkan ilmu yang ia raih untuk banyak orang.

"Saya sudah jadi dosen tapi mungkin dampaknya kecil. Mungkin dengan saya terlibat dalam institusi besar efeknya akan besar juga. Jadi saya lihat ini lahan atau area untuk saya memanfaatkan ilmu yang saya miliki," ujar wanita kelahiran Sukabumi, 12 Desember 1973 ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan