Ahad, 9 Jun 2013

detikcom

detikcom


Polisi Tangkap Pelaku Perkosaan Anak di Tasikmalaya

Posted: 09 Jun 2013 12:37 PM PDT

Senin, 10/06/2013 02:43 WIB

Adi Kristiadi - detikNews
Jakarta - Polisi berhasil menangkap Asep (28), pelaku pemerkosaan terhadap anak di bawah umur sore tadi. Asep ditangkap setelah kabur selama 3 bulan.

Kapolsek Taraju, AKP Ading Supriatna mengatakan tersangka ditangkap saat pulang ke rumahnya.

"Kami menangkap orang ini setelah melarikan diri selama 3 bulan, karena pelaku telah memperkosa anak di bawah umur," ujar ading saat dikonfirmasi, Sabtu (9/6/2013) malam.

Asep ditangkap polisi di rumahnya di Kampung Cipongpok, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, sekitar pukul 17.30 WIB sore tadi. Setelah melarikan diri ke wilayah Bandung. Asep sempat melarikan diri ke wilayah Bandung.

Saat ini kasus kekerasan seksual tersebut telah dilimpahkan ke Polres Tasikmalaya untuk dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

Menilai Hakim Lalai, Kak Seto Dampingi Bocah SD yang Divonis 2 Bulan 6 Hari Penjara. Selengkapnya di "Reportase Pagi", pukul 04.28 - 05.30 WIB, hanya di TRANS TV

(rmd/rmd)


Sponsored Link

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Anis Matta: Sikap Tolak Kenaikan BBM Tak Terkait dengan Koalisi

Posted: 09 Jun 2013 11:50 AM PDT

Senin, 10/06/2013 01:57 WIB

Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Sikap PKS menolak kenaikan harga BBM memicu kegoncangan di tubuh setgab koalisi. Partai politik di setgab bersuara keras agar PKS didepak keluar dari koalisi. Namun Presiden PKS Anis Matta justru menyatakan, sikap penolakan kenaikan BBM tak terkait koalisi.

"Permintaan mundur atau tidaknya PKS dari koalisi gabungan di parlemen terkait penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan PKS sangatlah tidak relevan," ujar Anis.

Hal itu disampaikan Anis saat memberi pembekalan Caleg PKS se-Sulawesi Selatan di gedung Celebes Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/6/2013).

Menurutnya, penolakan PKS terhadap rencana kenaikan BBM justru merupakan hasil aspirasi yang ditampung PKS dari seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Anis juga meminta caleg PKS untuk membangun persahabatan yang membawa manfaat dengan masyarakat. Para caleg dan kader PKS agar tidak menjaga jarak dengan warga.

Selain Anis, Sekjen Taufik Ridho dan bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman juga ikut hadir.

Bentuk penolakan PKS tersebut diwujudkan dalam spanduk yang disebar di banyak titik. Spanduk-spanduk itu semakin menguatkan desakan parpol koalisi lainnya agar PKS dikeluarkan dari koalisi. Berbeda dengan sikap partainya, tiga menteri PKS di Kabinet Indonesia Bersatu memberikan dukungan kepada pemerintah terkait rencana kenaikan BBM tersebut.

Menilai Hakim Lalai, Kak Seto Dampingi Bocah SD yang Divonis 2 Bulan 6 Hari Penjara. Selengkapnya di "Reportase Pagi", pukul 04.28 - 05.30 WIB, hanya di TRANS TV

(mna/rmd)


Sponsored Link

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan