Jumaat, 24 Mei 2013

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Kepala Sekolah Tak Tahu Darin Nikah Sirri dengan LHI

Posted: 24 May 2013 12:03 AM PDT

POLHUKAM

Jum'at, 24 Mei 2013 14:03 wib

Isnaini - Okezone

JAKARTA - Pihak sekolah mengaku tidak mengetahui kabar pernikahan sirri Darin Mumtazah dengan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq yang kini menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengurusan kuota impor daging dan pencucian uang.

Kepala Sekolah SMK Dewi Sartika, Sri Saidah, mengatakan dirinya tidak menyangka Darin ikut terseret dalam kasus pencucian uang. Dia juga sempat tak mengenali sosok Darin yang ditampilkan di televisi karena kesehariannya remaja putri itu mengenakan jilbab.

"Saya sempat enggak mengenalinya, di televisi gambarnya enggak pakai jilbab, sedang kalau di sekolah dia pakai jilbab. Saya juga tidak tahu kabar tentang pernikahan sirinya," ujar Sri dalam keterangan persnya, di SMK Dewi Sartika, Jakarta Timur, Jumat(24/5/2013).

Selain itu, Sri mengaku tidak melihat perubahan Darin baik dari segi penampilan maupun bentuk tubuh dari perempuan yang sudah menikah. "Penampilannya biasa saja, tidak ada yang berbeda. Perubahan postur tubuh juga tidak ada, biasanya kalau orang sudah menikah terlihat bentuk tubuhnya," kata Sri.

Sri mengaku, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat mendatangi sekolah tersebut untuk mencari informasi mengenai Darin. "Tanggal 18 April, KPK datang ke sini, dia bawa surat tugas buat cari informasi Darin, tapi tidak bertemu dengan Darin karena sudah pulang, waktu itu hari terakhir ujian, jadi setelah itu Darin tidak pernah ke sekolah karena tidak ada kegiatan sekolah lagi," ungkapnya.
(ded)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Penghargaan untuk SBY Harus Dilihat Secara Proporsional

Posted: 23 May 2013 11:49 PM PDT

NASIONAL

Jum'at, 24 Mei 2013 13:49 wib

Wahyu Dwi Anggoro - Okezone

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyayangkan polemik tentang penghargaan internasional yang bakal diterima SBY. Dia meminta masyarakat melihatnya secara proporsional.
 
"Penghargaan itu sebenarnya untuk bangsa Indonesia yang diberikan melalui bapak presiden," terang Marty saat ditemui Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (24/5/2013).
 
"Kita harus proporsional. Masyarakat internasional mengapresiasi apa yang kita lakukan, tapi tentu mereka ingin yang lebih baik dari itu," tambahnya.
 
Marty menyebut, dengan mengkritik SBY, masyarakat seperti melukai diri sendiri. Sebab, saat ada pemberitaan negatif soal Indonesia masyarakat juga tidak suka. "Di masa lalu masyarakat internasional melihat Indonesia serba negatif dan kita gusar," pungkas Marty.
 
Seperti diketahui, SBY mendapat penghargaan World Statesman Award dari yayasan asal Amerika Serikat (AS) Appeal of Conscience Foundation. Penghargaan itu diberikan atas keberhasilannya mendorong toleransi umat beragama.
 
Namun, rencana penganugerahan penghargaan World Statesman Award kepada SBY pada akhir Mei 2013, menuai penolakan dari koalisi masyarakat sipil. Dalam jumpa pers kemarin, Koalisi mendesak SBY menolak pemberian penghargaan dari organisasi yang giat mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antarkepercayaan itu, karena bertolakbelakang dengan fakta di lapangan.
 
Setara Institue selaku salah satu elemen dalam koalisi masyarakat sipil mencatat ada beberapa peristiwa pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan. Untuk 2012 saja, tercatat ada 371 peristiwa dan hanya 264 yang diambil tindakannya.
 
Koalisi Masyarakat Sipil KKB dan Sobat KBB di antaranya beranggotakan Romo Benny Soesatyo (Pemuka Agama Kristiani), Todung Mulya Lubis (Praktisi Hukum), Alissa Wahid (Ketua Wahid Institute), Adnan Buyung Nasution (Praktisi Hukum), Jalaluddin Rachmat (Tokoh Syiah) Siti Musdah Mulia (Feminis) dan Edo Kondologit (Pemuda Papua).
 
Selain menggelar jumpa pers untuk menyatakan penolakan, Koalisi Masyarakat Sipil KKB dan Sobat KBB juga membuat petisi lewat online untuk mendukung penolakan supaya SBY tidak menerima penghargaan tersebut.
(ful)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Tiada ulasan:

Catat Ulasan