Isnin, 27 Mei 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Suasana Duka Selimuti Gereja Sentrum Tondano

Posted: 27 May 2013 08:14 AM PDT

Suasana Duka Selimuti Gereja Sentrum Tondano

Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol | Senin, 27 Mei 2013 | 15:14 WIB

TONDANO, KOMPAS.com — Suasana duka mendalam menyelimuti Gereja Sentrum, Liningaan, Tondano, Senin (27/52013). Di tengah ruang ibadah diletakkan delapan peti jenazah yang dibalut dengan kain putih dengan hiasan pijar lilin di ujung peti.

Delapan peti jenazah itu adalah korban yang tewas tenggelam di Pantai Perairan Minahasa pada Sabtu lalu. Ada sembilan korban tewas dalam peristiwa itu. Satu jenazah lainnya, Angie Tengkel, akan dimakamkan pada esok hari atas permintaan keluarga. Sementara delapan lainnya dimakamkan bersama-sama hari ini.

Tujuh dari delapan korban yang akan dimakamkan hari ini merupakan anak sulung. Jenazah-jenazah itu ditempatkan di tengah ruang ibadah. Suasana duka dan haru mewarnai prosesi ibadah yang dihadiri oleh keluarga korban, guru-guru, dan teman-teman korban.

Bupati Minahasa Jantje Sajouw ikut hadir dalam ibadah pemakaman ini. Jemaat yang hadir meneteskan air mata saat rekan-rekan dan guru-guru korban membawakan lagu berjudul "Saat Terakhir".

Suasana duka lebih terasa saat diumumkan bahwa satu korban, Geronimo Mailantang, hari ini genap 17 tahun. Seperti yang diberitakan sebelumnya, kesembilan remaja gereja tersebut tewas tenggelam ketika berenang di perairan Pantai Tulap pada saat Ibadah Padang yang dilanjutkan dengan tamasya. 

Editor :

Glori K. Wadrianto

BMKG: Waspadai Petir Telah Menyambar Belasan Warga

Posted: 27 May 2013 08:13 AM PDT

PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman badai dan petir yang telah menyambar belasan warga Provinsi Riau.

"Badai dan petir bisa datang kapan saja tanpa bisa dideteksi lebih dini. Penyebabnya bisa berbagai faktor untuk itu sebaiknya diwaspadai ketika hujan atau saat mendung datang," kata Warih Budi Lestari, selaku analis lembaga pemantau cuaca ini di Pekanbaru, Senin (27/5/2013).    

Menurut catatan Antara, sepanjang Januari hingga Mei 2013, sebanyak 11 warga yang berada di sejumlah wilayah Provinsi Riau menjadi korban sambaran petir saat mendung dan hujan datang melanda.    

Kejadian pertama yakni pada akhir Maret 2013, dimana dikabarkan dua orang warga Pekanbaru tewas dan dua lainnya luka bakar akibat peristiwa alam itu.

Dua korban meninggal dunia itu merupakan warga Kecamatan Tenayan Raya dan Bukit Raya, Pekanbaru, bahkan seorang dari tiga korban luka bakar yang selamat merupakan anggota polisi.     

Kejadian kedua pada 20 April 2013, dua remaja masing-masing Rahmat Hidayat (16) dan Ade (17), warga Jalan Berdikari, Rukun Tetangga (RT) 3, Rukun Warga (RW) 5, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, tewas tersambar petir saat hujan deras melanda Pekanbaru.

Kemudian yang terakhir, pada Sabtu malam (25/5/2013), sekitar pukul 19.00 WIB, lima warga Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, juga tersambar petir.

Seorang di antaranya, Sepria Ilhami (30), dikabarkan tewas dengan luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya. Korban tewas dikabarkan tersambar petir saat menggunakan ponselnya.      

Dengan rentetan kejadian tersebut, kata Warih, sudah saatnya masyarakat mewaspadainya dengan tidak menggunakan ponsel saat badai dan petir melanda suatu kawasan.

"Untuk prakiraan cuaca, sebenarnya Riau telah mulai memasuki musim kemarau. Namun hujan disertai angin kencang dan petir bisa kapan saja melanda suatu kawasan bila ada gangguan alam," katanya.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan