Isnin, 27 Mei 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Kapolres Raja Ampat dan Sorong Dimutasi

Posted: 27 May 2013 03:34 PM PDT

Kapolres Raja Ampat dan Sorong Dimutasi

Penulis : Dian Maharani | Senin, 27 Mei 2013 | 22:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian memutasi jabatan Kapolres Raja Ampat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Taufik Irpan dan Kapolres Sorong Kota Gatot Aris Purbaya. Serah terima jabatan berlangsung di Markas Polda Papua Jayapura, Senin (27/5/2013).

Taufik dimutasi sebagai perwira menengah di Polda Papua. Posisi yang ditinggalkan Taufik kini diduduki oleh AKBP Bartholomeus Meison Sagala. Sementara Gatot dimutasi menjadi Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Papua dan posisinya digantikan oleh AKBP Harry Goldenhardt.

Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar I Gede Sumerta mengatakan, mutasi jabatan itu tak terkait dengan kasus dugaan rekening gendut Aiptu Labora Sitorus yang merupakan anggota Polres Raja Ampat. "Serah terima jabatan tadi pagi. Tapi itu enggak ada kaitannya dengan kasus LS. Hanya penyegaran organisasi karena Kapolres yang lama sudah dua tahun lebih jadi Kapolres," kata Sumerta.

Sebagai Kapolres Raja Ampat saat itu, Taufik disebut tidak dapat mengawasi anak buahnya sehingga dapat leluasa berbisnis. Labora merupakan tersangka kasus dugaan bisnis BBM ilegal dan kayu ilegal serta tersangka tindak pidana pencucian uang.

Kasus Labora mencuat setelah adanya laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait rekening mencurigakan yang disebut senilai Rp 1,5 triliun milik Labora. Laporan yang dikirim oleh PPATK itu merupakan akumulasi transaksi Labora dari tahun 2007 hingga 2012. Setelah diselidiki, rekening Labora rupanya terkait dua perusahaan yaitu PT Seno Adi Wijaya yang bergerak di Bahan Bakar Minyak dan PT Rotua yang bergerak di bidang kayu.

Labora mengakui memiliki usaha di bidang migas dan kayu. Namun, menurut dia bisnis itu legal. PT Rotua dan PT Seno Adi Wijaya dibeli oleh istri Labora tak lebih dari sepuluh tahun lalu. Jajaran direksi perusahaan itu ditempati oleh orang-orang dari dalam keluarga besarnya. Istri Labora menjadi komisaris, adik iparnya menjadi direktur, dan kepemilikan saham dibagi juga kepada dua anaknya.

Indonesia Terima Penghargaan dari FAO

Posted: 27 May 2013 02:59 PM PDT

Pangan

Indonesia Terima Penghargaan dari FAO

Penulis : Agustinus Handoko | Senin, 27 Mei 2013 | 21:59 WIB

KOMPAS/RINI KUSTIASIH

Tini (48), petani dari Desa Palimanan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, merontokkan hasil panen dari sawah yang dikelolanya, Rabu (3/4/2013).

PONTIANAK, KOMPAS.com - Indonesia akan menerima penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO), dalam konferensi di Roma, Italia 16 Juni mendatang. Indonesia dinilai mampu mempercepat upaya menekan kekurangan gizi.

Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Kesejahteran Rakyat Agung Laksono di Pontianak, Senin (27/5/2013).

Angka kurang gizi di Indonesia mencapai 20 persen dari jumlah penduduk pada 2000, dan harus mampu menekannya hingga 10 persen pada 2015. Namun, pada akhir 2012 lalu, angka kurang gizi sudah bisa ditekan menjadi delapan persen.

"Kasus kurang gizi jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan busung lapar. Indonesia sudah mampu mengatasi masalah itu, dan bahkan pencapaiannya melampaui target yang ditetapkan dalam MDG's," ujar Agung.

Kurang gizi bisa terus ditekan, karena tersedianya lapangan kerja di berbagai wilayah. "Peluang-peluang menciptakan lapangan kerja harus bisa ditangkap oleh gubernur, bupati atau wali kota. Ini menjadi faktor penting dalam menekan angka kurang gizi," kata Agung.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan