Khamis, 23 Mei 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Jalur selatan KA masih terganggu

Posted: 22 May 2013 09:57 AM PDT

Garut (ANTARA News) - Jalur selatan Kereta Api masih terganggau akibat gerbong kereta api Serayu kelas ekonomi jurusan Jakarta-Kroya anjlok kawasan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.

Manager Humas DAOP 2 PT KAI, Bambang S Prayitno, mengatakan hingga pukul 22.00 WIB, gerbong yang anjlok masih dalam upaya evakuasi.

Proses evakuasi gerbong di jalur rel KM 221+4/5 Kampung Cikambangan, Desa Nanjungjaya, kata Bambang, terkendala hujan dengan kondisi rel berada pada lintasan tikungan.

"Masih terganggu tidak dapat dilintasi, gerbong masih ada di lokasi sedang dilakukan evakuasi," kata Bambang.

Agar perjalanan Kereta Api tetap berlangsung, kata Bambang, dilakukan pengalihan jalur pemberangkatan dari stasiun Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur lintas Cirebon.

Selain itu, lanjut Bambang, diberlakukan pengalihan transportasi sementara dengan mengangkut penumpang Kereta Api yang tertahan di Stasiun Ciawi dan Cipeundeuy menggunakan kendaraan bus.

"Kereta Api yang akan mengambil jalur memutar lewat utara adalah Malabar, Bandung-Malang dan Mutiara Selatan, Bandung-Surabaya," katanya.

Sementara pengalihan transportasi dilakukan untuk penumpang Kereta Api 65 Lodaya Pagi jurusan Solo-Bandung yang tertahan di stasiun Cipeundeuy, Kabupaten Garut, diangkut menggunakan bus menuju Bandung.

Selanjutnya penumpang Kutojaya Selatan jurusan Kutoarjo-Kiaracondong yang tertahan di Stasiun Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya diangkut menuju Kiaracondong, Bandung.

Penumpang Argowilis dari Surabaya diberhentikan di stasiun Tasikmalaya kemudian melanjutkan perjalanannya menggunakan bus menuju Bandung.

Sedangkan penumpang Lodaya Malam dan Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo diangkut bus dari Bandung menuju Stasiun Cipeundeuy untuk selanjutnya diberangkatkan menuju stasiun tujuan.

"Untuk semua penumpang terlebih dulu diberangkatkan menggunakan bus dari Kiaracondong menuju Ciepeundeuy sebelum naik Kereta Api ke stasiun tujuan," katanya.

Sebelumnya satu gerbong belakang dari tujuh rangkaian gerbong Kereta Api Serayu kelas ekonomi anjlok antara-Stasiun Warungbandrek dan Stasiun Bumiwaluya, sekitar pukul 13.50 WIB.

Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, seluruh penumpang yang berada dalam gerbong anjlok dialihkan ke gerbong lainnya untuk melanjutkan perjalanan.(*)

Kejagung tahan dua tersangka korupsi Bank Jabar

Posted: 22 May 2013 09:49 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung menahan dua tersangka dugaan penyelewengan kredit PT Bank Jabar dan Banten (BJB) Cabang Surabaya yang merugikan keuangan negara Rp55 miliar di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Jakarta Cabang Kejagung.

Kedua tersangka yang ditahan itu yakni Eri Sudewa Dulah (Manager Komersial Bank Jabar Banten Cab Jatim) dan Deni Pasha Satari (Direktur Komersial PT E Farm).

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi di Jakarta, Rabu, menyatakan penahanan dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap keduanya.

"Mereka ditahan pada Rabu pukul 19.00 WIB," katanya.

Kejagung sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus tersebut, yakni YS (Direktur PT Cipta Inti Permindo (CIP)), DPS (Direktur Komersial PT E Farm Bisnis Indonesia), DY (mantan Dirut PT E Farm Bisnis Indonesia), ESD (Manajer Komersial Bank BJB Cabang Surabaya) dan EDA (Komisaris PT RNM).

Dugaan korupsi tersebut bermula dari Bank Jabar dan Banten Cabang Surabaya yang memberikan kredit senilai Rp55 miliar untuk pengadaan bahan baku ikan ke PT CIP.

Sebenarnya PT CIP sendiri bukan bergerak di bidang bahan baku ikan, namun sebelumnya di bidang produsen dan distributor alat pendidikan. Namun saat pengajuan kredit, perusahaan tersebut berubah haluan ke bidang bahan baku ikan.

Kemudian untuk memperlancar kinerjanya, PT CIP bekerja sama dengan sejumlah perusahaan yakni PT E Farm Bisnis Indonesia yang tidak lain anak perusahaan label BUMN, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT RNM, PT Dana Simba dan CV Nirwana Indah.

Namun kucuran dana itu diselewengkan oleh tersangka YS dan ditransferkan ke perusahaan miliknya PT CTA.

"Kami menetapkan lima tersangka dalam kasus itu," kata Kapuspenkum.

(R021/Z002)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan