Sabtu, 18 Mei 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Ribuan santri ikuti sosialisasi pencegahan terorisme

Posted: 18 May 2013 07:08 AM PDT

Karawang (ANTARA News) - Ribuan santri se-Jawa Barat dan Banten mengikuti kegiatan sosialisasi pencegahan terorisme di kompleks Yayasan Akasyah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu.

Dalam kegiatan yang digelar Badan Nasional Pencegahan Terorisme tersebut, ribuan santri laki-laki dan perempuan diberikan pemahaman seputar kejiwaan dan makna terorisme.

"Kegiatan ini digelar dalam upaya pencegahan terhadap terorisme," kata Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Pencegahan Terorisme Mayjend TNI Agus Surya Bakti, di Purwakarta.

Dikatakannya, melalui kegiatan tersebut diharapkan generasi muda bisa mengetahui ajaran yang sebenarnya. Sehingga mereka tidak mudah tergiur atas ajakan-ajakan yang menyesatkan.

Selain itu, juga diharapkan agar para santri ikut membantu pemerintah dalam memerangi perkembangan terorisme. Sebab aksi-aksi teroris itu cukup merugikan dan membahayakan banyak orang.

Sosialisasi pencegahan terorisme itu sendiri digelar dengan melibatkan para santri, karena pesantren merupakan salah satu sasaran teroris untuk membangun sel-sel baru.

Hingga kini, kata dia, faham terorisme seringkali dikemas atas nama agama. Cara pandang tersebut salah dan perlu diluruskan. Upaya yang efektif untuk mengatasi hal itu ialah menggelar sosialisasi melalui pondok-pondok pesantren.

Ia mengaku pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan upaya pencegahan di daerah-daerah, melalui kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat.

Sementara dalam kegiatan tersebut, dilakukan pelepasan burung merpati dan balon berwarna putih, sebagai simbol penegakan perdamaian. (KR-MAK/N005)

Jumlah korban meninggal akibat flu unggas di China jadi 36

Posted: 18 May 2013 06:26 AM PDT

London (ANTARA News) - Empat orang lagi di China telah meninggal akibat rangkaian virus flu unggas baru, sehingga jumlah korban meninggal akibat virus H7N9 naik jadi 36 dari 131 kasus yang dikonfirmasi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat (17/5).

Lembaga kesehatan PBB tersebut menyatakan keempat pasien yang meninggal itu adalah kasus yang sudah diidentifikasi di laboratorium.

Sejak 8 Mei, tak ada kasus penularan baru virus H7N9, kata WHO.

WHO juga kembali menyatakan tak ada bukti bahwa rangkaian baru flu unggas tersebut --yang pertama kali dideteksi pada pasien di China pada Maret-- menular dengan mudah dari manusia ke manusia, pola yang --kalau benar terjadi-- dapat memicu wabah, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Namun lembaga kesehatan dunia itu memperingatkan sampai sumber penularan diidentifikasi dan dikendalikan, tampaknya akan ada kasus lain penularan H7N9 pada manusia.

WHO menyatakan Lembaga Kesehatan China terus melakukan pengawasan, penyelidikan epidemiologi, pelacakan kontak erat, penanganan klinis, pemeriksaan laboratorium dan berbagai sampel serta langkah pencegahan dan pemantauan.

Ditambahkannya, dalam satu pekan belakanan, saat jumlah kasus baru telah berkurang, beberapa provinsi di China telah mulai menurunkan operasi darurat.

(C003)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan