Sabtu, 18 Mei 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Seba Baduy turut disaksikan wisatawan asing

Posted: 18 May 2013 07:19 AM PDT

Serang (ANTARA News) - Sejumlah wisatawan asing asal Australia dan Amerika Serikat turut menyaksikan jalannya ritual `Seba Baduy` di Pendopo Gubernur Banten di Serang, Sabtu malam.

Dalam Seba Baduy yang dihadiri sekitar 1.797 warga Baduy dari puluhan dusun di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak tersebut, nampak sejumlah wisatawan asing duduk bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah serta Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Ritual seba baduy dimulai dengan ucapan serah terima atau ucapan `setor seba` oleh tokoh masyarakat adat baduy Jaro Saidi yang dilanjutkan dengan simbolis penyerahan hasil bumi berupa beras, gula pisang dan sejumlah kerajinan tangan dari masyarakat adat baduy.

Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten M. Husni Hasan mengatakan, seba baduy tahun ini termasuk seba gede atau seba besar karena peserta yang mengikuti seba cukup banyak yakni sekitar 1.797 warga suku baduy dalam dan baduy luar.

Ia mengatakan, kegiatan Seba Baduy tahun ini berbeda dari pada tahun sebelumnya, karena seribu lebih warga baduy tersebut `transit` terlebih dahulu di Balai Budaya Disbudpar Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kecamatan Curug Kota Serang. Setelah itu, warga baduy berjalan kaki menuju Pendopo Gubernur Banten di pusat Kota Serang dengan perjalanan sekitar tujuh kilometer.

Menurut Husni, dari sekitar 1.797 warga suku baduy itu terdiri dari 1.727 warga baduy luar, dan 70 diantaranya warga baduy dalam. Semua warga baduy luar diangkut dengan kendaraan dari Lebak menuju balai budaya, namun khusus warga baduy berjalan kaki dari tempat pemukimannya di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar menuju Serang.

Penyerahan barang-bawaan berupa hasil bumi tersebut secara simbolis diterima langsung oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada warga baduy yang telah jauh-jauh datang dari Kabupaten Lebak untuk melaksanakan ritual tahunan tersebut.

"Kami sangat bangga dengan pertemuan kali ini, mudah-mudahan pertemuan ini bisa memberikan manfaat dan bisa tetap dilaksanakan setiap tahun," kata Ratu Atut Chosiyah.

Warga baduy tersebut sebelumnya mereka juga melakukan pertemuan dengan Bupati Lebak.

Menurut Ratu Atut, kegiatan seba baduy merupakan ritual tahunan yang telah menjadi kalender pariwisata unggulan Provinsi Banten yang akan terus dilestarikan. Sebab seba baduy merupakan sebuah tradisi adat tahunan yang dilakukan warga Baduy sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah dengan membawa hasil bumi dan sebagai bukti kesetiaan kepada pemerintah dengan cara bersilaturahmi dengan Kepala Daerah.  (M045/N005)

Deddy Mizwar-almarhum Uje rencanakan garap sinetron religi

Posted: 18 May 2013 06:21 AM PDT

Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2013--1018 pernah berencana membuat sebuah sinetron religi untuk Bulan Ramadhan tahun ini bersama almarhum Ustad Jefry Al Buchori ((Uje), namun rencana tersebut harus terhenti karena kepergian Uje untuk selamanya ke Pangkuan Illahi.

"Sosok Uje itu memang fenomenal. Malah kemarin kita rencanakan kita akan bikin sinteron religi untuk Bulan Suci Ramadhan," kata Deddy Mizwar di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Sabtu.

Sebelum wafat, Uje dan dirinya sempat bertemu untuk membahas rencana pembuatan sinteron rilegi tersebut.

"Waktu kita bertemu, dia (almarhum Uje) seneng sekali cerita tentang rencana ini," katanya.

Ketika ditanyakan apakah ada kemungkinan dirinya akan mewujudkan sinteron religi yang digagas bersama Uje tersebut, Deddy Mizwar menjawab belum tahu dan belum bisa memutuskannya.

"Bisa ya (diwujudkan) bisa juga tidak. Karena kan sekarang tugas utama saya melayani masyarakat Jawa Barat," katanya.

Sementara itu, terkait apakah dirinya akan tetap berkecimpung di dunia perfilman Indonesia setelah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jabar, Deddy menyatakan selama ini memang tidak ada aturan yang melarang mengenai hal tersebut.

"Aturannya memang tidak ada tapi kan ada etik selama tidak mengganggu hari kerja dan tidak menggunakan fasilitas negara. Tapi tugas utama saya sekarang kan melayani masyarakat Jabar," ujarnya.
(KR-ASJ/Y003)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan