Ahad, 26 Mei 2013

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Tari Barong buat kagum penonton WVF Helsinki

Posted: 26 May 2013 07:16 PM PDT

Ilustrasi. Dua orang penari memainkan tarian barong di Bali Classic Centre (BCC), Ubud, Gianyar, Bali.(FOTO ANTARA/Seno S.)

Berita Terkait

London (ANTARA News) - Pertunjukan tari Barong Bali yang dinamis dan diiringi tabuhan gamelan untuk pertamakalinya ditampilkan di World Village Festival (WVF) 2013 dan berhasil mengundang kekaguman ratusan penonton yang menyaksikan pertunjukan itu di panggung Monsoon, WVF 2013, Helsinki, akhir pekan ini.

Sekretaris Pertama, Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Helsinki, Made P. Sentanajaya kepada ANTARA London, Senin, mengatakan pertunjukan budaya Indonesia ditampilkan di tiga panggung berbeda di area pertunjukkan WVF 2013 di Kaisaniemi Park, Helsinki.

Tari Barong Bali pada WVF 2013 ditampilkan "Banyu Petak". Kelompok tari dan gamelan yang baru terbentuk di KBRI Helsinki Oktober tahun lalu pertamakalinya ditampilkan di Finlandia.

Dikatakannya para penari dan pemain gamelan yang tergabung dalam "Banyu Petak" adalah anggota masyarakat Indonesia yang ada di Helsinki. Mereka terdiri dari berbagai macam kalangan dan diasuh seniman tari Bali I Ketut Suda Negara.

Dengan latihan yang cukup intens sejak Oktober tahun lalu, penampilan tari Barong yang dinamis dan diiringi tabuhan gamelan yang rancak mengundang kekaguman ratusan penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut di Monsoon stage, WVF 2013.

Sementara di panggung Tenava-Timbuktu WVF 2013 ditampilkan pertunjukan budaya Indonesia lainnya yakni tari Topeng Bali oleh I Wayan Sutisna dan tarian tradisional Indonesia yang terdiri dari Tari Saman, Gaba-gaba, Poco-poco dan Lenggang Nyai yang dimainkan kelompok tari Bhinneka.

Penampilan di panggung Tenava-Timbuktu ditujukan bagi anak-anak dan remaja karena pertunjukan budaya Indonesia di panggung ini ditampilkan secara interaktif.

Bhinneka merupakan kelompok tari yang anggotanya sebagian besar merupakan anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Finlandia.

Penampilan tari Topeng dan tarian tradisional Indonesia di Tenava-Timbuktu telah berhasil menarik antusiasme para penonton untuk menari dan bergoyang poco-poco bersama.

Berbeda dengan pertunjukan budaya Indonesia yang ditampilkan di dua panggung berupa tarian tradisional, pertunjukan budaya di panggung Savanna yang merupakan panggung musik utama di WVF 2013 menampilkan grup band indie, "White Shoes and the Couples Company" (WSATCC), yang khusus didatangkan dari Jakarta.

Sembilan personel anggota WSATCC menghibur ribuan penonton WVF 2013 yang berdiri di depan Savanna stage dengan hentakan lagu-lagu apik yang diambil dari album-album mereka sebelumnya antara lain dari album "vakansi" (2010).

World Village Festival (WVF) merupakan kegiatan budaya tahunan terbesar di Helsinki. Kegiatan yang diselengarakan sejak tahun 1995 bertemakan Hak Asasi Manusia dengan fokus kebudayaan dari kawasan East and South East Asia.

Pada tahun 2012 lalu, WVF dilaporkan dihadiri sebanyak 80.000 orang pengunjung, dan pada tahun ini jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 100.000 orang.

(ZG)

Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Agenda kunjungan kenegaraan Presiden ke Swedia dan AS

Posted: 26 May 2013 07:16 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak menuju Swedia untuk memulai lawatan kunjungan kenegaraan dengan pesawat kepresidenan melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin pukul 08.15 WIB.

Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono akan melakukan lawatan ke dua negara, Swedia dan Amerika Serikat, mulai Senin hingga 2 Juni.

Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers, sebelum bertolak menuju Swedia, mengatakan bahwa kunjungan kenegaraan tersebut untuk memenuhi undangan Raja Carl XIV Gustav.

Selain itu, sebagai kunjungan balasan yang telah dilakukan oleh Raja Swedia tersebut dan Perdana Menteri Swedia. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di antara kedua negara.

"Di samping itu, kunjungan balasan Raja dan PM Swedia beberapa saat yug lalu juga kami rancang untuk meningkatkan kerja sama," kata Presiden.

Selama di Swedia, Presiden Yudhoyono akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, melakukan pertemuan bilateral dengan PM Swedia, Fredrik Reinfeldt dan Ketua Parlemen Swedia, Per Westerberg.

Sejumlah pembicaraan terkait dengan kerja sama, menurut Presiden, telah disiapkan, di antaranya ekonomi, lingkungan, teknologi, perubahn iklim, kesehatan, dan pendidikan.

Selain itu, juga akan ada penandatanganan, pendidikan, teknologi dan inovasi serta kesehatan.

Seusai kunjungan kenegaraan ke Swedia, Presiden Yudhoyono kemudian bertolak menuju Amerika Serikat.

Kunjungan kerja ke Amerika Serikat adalah untuk menghadiri pertemuan kelima Panel Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan menyampaikan laporan akhir Panel kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Pertemuan kelima panel tingkat tinggi agenda Pembangunan Pasca-2015 itu merupakan pertemuan terakhir setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, Amerika Serikat (September 2012), London, Inggris (November 2012), Monrovia, Liberia (Februari 2013), dan Bali, Indonesia (Maret 2013).

Presiden Yudhoyono mengatakan akan memimpin Pertemuan Ke-5 Panel Tingkat Tinggi itu, dan akan membahas Laporan Akhir Panel serta pengesahan laporan tersebut.

Selanjutnya, Presiden Yudhoyono atas nama Ketua Bersama dan anggota Panel akan menyerahkan laporan tersebut kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Presiden juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk menyampaikan briefing terkait dengan laporan tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB.

Penyampaian Laporan tersebut kepada Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi yang ditunjuk Sekjen PBB.

Bertepatan dengan keberadaan Presiden Yudhoyono di New York, suatu organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (AoCF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award.

Penghargaan itu diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan beragama, dan hubungan antarperadaban.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan