Rabu, 20 Mac 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Skotlandia Akan Resmikan Pernikahan Ala Star Wars

Posted: 20 Mar 2013 03:01 PM PDT

GLASGOW – Pemerintah lokal Skotlandia kini sedang menggodok amandemen undang-undang pernikahan yang akan mengizinkan ksatria Jedi untuk menggelar upacara pernikahan. Ksatria jedi adalah salah satu karakter dalam film legendaris besutan George Lucas, Star Wars.

Dalam film, ksatria Jedi dikenal memiliki filosofi untuk memelihara perdamaian dan keseimbangan alam. Filosofi itu pun dijalankan layaknya sebuah agama di negara-negara Barat.

Pemerintah Inggris sendiri sebenarnya tidak mengakui Jedi sebagai sebuah agama, begitu pula pemerintah lokal Skotlandia yang menjadi bagian dari Inggris Raya.

Namun dalam amandemen undang-undang pernikahan yang kini sedang berjalan, kelompok yang tidak diakui sebagai agama oleh pemerintah pun nantinya juga mendapat hak untuk mengadakan upacara pernikahan, termasuk di dalamnya kelompok yang percaya dengan filosofi Jedi.

"Langkah ini adalah bentuk perlindungan untuk agama dan kepercayaan," ujar pernyataan yang dikeluarkan pemerintah skotlandia, seperti dikutip Yahoo News, Kamis (21/3/2013).

Filosofi Jedi dikabarkan cukup populer di Inggris. Dalam sebuah sensus yang dijalankan  tahun lalu, ada sekitar 125 ribu warga Inggris yang menjalankan filosofi tersebut sebagai sebuah agama.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(faj)

Dialog Diperlukan untuk Hentikan Imigran Gelap

Posted: 20 Mar 2013 01:02 PM PDT

JAKARTA – Lembaga PBB yang menangani masalah pengungsi, UNHCR menyatakan, jumlah arus imigran gelap di kawasan Asia Pasifik semakin tahun terus bertembah. Negara-negara di kawasan pun mulai membuka dialog untuk mencari solusi atas masalah tersebut.

"Negara-negara Asia Pasifik sepakat bekerja sama untuk mengatasi masalah imigran gelap. Imigran gelap sudah menjadi masalah global dan tidak bisa diatasi sendiri-sendiri," ujar juru bicara UNHCR, Vivian Tan, usai diskusi regional tentang imigran gelap yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Vivian menyatakan, negara-negara berusaha mencari cara untuk dapat mengurangi jumlah imigran gelap yanga ada di kawasan Asia Pasifik. Salah satu proposal yang diajukan antara lain untuk saling membagi informasi tentang keberadaan imigran gelap di negara masing-masing.

"Beberapa negara menginginkan pembagian informasi yang akurat tentang imigran gelap di kawasan, dengan itu mereka bisa memperkirakan pola yang terdapat dalam fenomena tersebut," terang Vivian.

Data yang dimiliki UNHCR menunjukkan ada sekitar 17.202 imigran gelap yang memasuki wilayah Australia pada tahun 2012. Jumlah itu meningkat lebih dari 3 kali lipat dari tahun 2011 yang hanya mencapai 4565 orang.

Sedangkan 14.000 imigran gelap diketahui pergi dari Myanmar dan Bangladesh tahun lalu. Kebanyakan dari mereka adalah warga Rohingya yang berusaha mencari suaka di Malaysia dan Thailand.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan