Rabu, 20 Mac 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Tokek Kuning Bikin Heboh di Malang

Posted: 20 Mar 2013 08:12 AM PDT

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan tokek warna warni membuat heboh warga Kota Malang. Dengan lemah gemulai, tokek-tokek tersebut beraksi di depan pengunjung pameran reptil di Mall Olympic Garden Malang, Rabu (20/3/2013).

Pameran reptil yang berlangsung hingga 23 Maret 2013 tersebut menampilkan beragam reptil seperti tokek impor warna warni (gecko), landak mini, beraneka ragam jenis ular, kura-kura, dan sejumlah reptil menarik lain.

Salah satu jenis reptil yang menarik banyak pengunjung adalah tokek (gecko). Tokek yang dipamerkan bukan sembartang tokek, namun merupakan peranakan tokek India. Uniknya, warna tokeknya rata-rata cerah seperti kuning, oranye, atau abu-abu keunguan. "Jenis gecko ini jinak alam. Artinya cocok bagi penghobi reptil untuk dipelihara," ujar Taufan, pemilik reptil gecko asal Surabaya.

Taufan menceritakan, awalnya ia mengimpor tokek tersebut dari India di tahun 2009. Pertengahan 2009, ia mulai bisa menernakkan dan menyilangkan sendiri gecko-gecko tersebut. Harga gecko bervariasi mulai dari yang termurah Rp 150.000 hingga termahal Rp 5 juta per ekor. "Harganya tergantung warna, bentuk badan, dan keunikannya," ujar Taufan.

Usia gecko mencapai 10 tahun. Untuk memeliharanya cukup mudah hanya diberi makan jangkrik 5 ekor dua hari sekali, diberi minum, dan dibersihkan kandangnya. "Yang terpenting usahakan ia jauh dari suara bising, sebab ia bisa stress," ujar Taufan.

Taufan mengatakan, memelihara gecko bisa menjadi salah satu gambaran di mana manusia dan hewan sebenarnya bisa hidup berdampingan dengan damai.

Program Anggur Merah Dongkrak Dukungan ke Frans

Posted: 20 Mar 2013 07:50 AM PDT

Pilkada NTT

Program Anggur Merah Dongkrak Dukungan ke Frans

Penulis : Kornelis Kewa Ama Khayam | Rabu, 20 Maret 2013 | 14:50 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Program pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat desa dengan sebutan "anggur merah" di NTT mendongkrak suara pasangan calon gubernur Frans Lebu Raya- Benny Litelnoni.

Masyarakat desa takut kehilangan dana Rp 250 juta per desa sehingga tetap memberi dukungan ke Frans Lebu Raya, menjadi gubernur NTT 5 tahun lagi. Demikian dikatakan dosen FISIP Unika Kupang, Urbanus Hurek di Kupang, Rabu (20/3/2013).

Program pemberdayaan masyarakat desa dengan sebutan " anggur merah" atau anggaran untuk masyaraat menuju sejahtera. Dengan program itu, kasus kasus kemanusiaan. Seperti rawan pangan, gizi buruk, gagal panen dan lainnya yang selama ini menimpa masyarakat dapat ditekan. Apalagi prorgam itu selalu disasar pada kantong kantong kemiskinan.

"Ketika program itu diluncurkan banyak pihak berkomentar sinis, pesimis dan lainnya, tetapi masyarakat tentu menikmati. Meskipun program ini tidak lepas dari kepentingan politik, tetapi faktanya masyarakat senang dengan apa yang sudah mereka peroleh, ketimbang janji-janji baru,"katanya. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan