Jumaat, 29 Mac 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Puting beliung rusak puluhan rumah di Jember

Posted: 29 Mar 2013 07:27 AM PDT

Jember (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin puting beliung di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Jumat sore telah merusak puluhan rumah, sebagian ambruk tertimpa pohon.

Salah seorang warga yang rumahnya ambruk di Jalan Bungur Kelurahan Gebang, Jauhari, mengatakan bahwa hujan deras yang mengguyur kawasan setempat menyebabkan banyak pohon tumbang dan menimpa sejumlah rumah.

"Saat nonton televisi, tiba-tiba pohon kenitu dan jati di depan roboh menimpa beberapa rumah termasuk rumah saya karena hujan deras yang disertai angin kencang," katanya.

Pohon jati yang menjulang tinggi tersebut menimpa tiga rumah warga hingga ambruk yakni rumah milik Jauhari, Suliana, dan Nasir.

"Saat rumah ambruk, saya bersama keluarga berada di dalam rumah dan alhamdulillah tidak ada yang terluka karena sempat menyelamatkan diri," paparnya.

Selain rumah Jauhari, dua rumah warga di Kelurahan Gebang milik Rika dan Edi Purwanto juga ambruk akibat diterjang angin puting beliung, sehingga di lingkungan setempat tercatat sebanyak lima rumah ambruk.

Puluhan rumah juga mengalami rusak ringan karena atap rumah mereka berterbangan dan sebagian warga panik keluar rumah untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana puting beliung tersebut.

Sejumlah mobil yang diparkir di garasi dan tepi jalan di lingkungan setempat juga rusak akibat tertimpa pohon dan dinding rumah warga yang ambruk akibat diterjang angin puting beliung.

Data yang dihimpun di lapangan, tiga warga mengalami luka serius akibat tertimpa reruntuhan rumah yakni Sulihati, An dan Sodik. Ketiganya dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) setempat.

Hujan deras dan angin puting beliung juga menyebabkan tujuh pohon besar tumbang di jalan protokol Kota Jember dan sebagian mengenai tiang listrik, bahkan hingga malam ini listrik di kawasan kota padam.

Mendikbud sidak pencetakan naskah soal UN

Posted: 29 Mar 2013 07:20 AM PDT

Kudus (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Jumat, menginspeksi mendadak PT Pura Group Kudus yang mencetak naskah soal ujian nasional (UN) untuk sekolah-sekolah di beberapa provinsi di Tanah Air.

"Sistem pengamanan naskah soal UN tahun ini sangat ketat dan menggunakan teknologi tinggi," ujarnya di Kudus, Jawa Tengah.

Bahkan, lanjut dia, naskah soal UN tersebut dilengkapi pula dengan `security printing` dan menggunakan `barcode`, sehingga tidak semua orang mengetahui dan diyakini bisa mencegah kebocoran naskah soal.

Selain itu, lanjut dia, naskah soal untuk setiap ruang memiliki kode berbeda, sehingga ketika setiap ruang terdapat 20 peserta UN, maka 20 naskah soal yang diberikan mempunyai kode berbeda.

Sementara itu, juru bicara PT Pura Group Kudus Hamidin mengungkapkan, perusahaannya memang dipercaya mencetak naskah soal UN untuk beberapa provinsi di Tanah Air.

Ia membenarkan, bahwa naskah soal dan jawaban memang berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tahun ini dibaca melalui barcode yang tidak mudah dibaca orang.

Proses cetak naskah soal UN, katanya, dimulai sejak beberapa hari yang lalu dan diperkirakan pada pertengahan April 2013 akan dilakukan distribusi.

Pengamanan selama proses pencetakan soal UN di PT Pura Group Kudus, katanya, cukup ketat, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia mengatakan, pengamanan juga dilakukan secara berlapis, dimulai dari pemeriksaan pekerja mulai dari pintu utama, pintu masuk, dan pemeriksaan khusus yang dilakukan di tempat-tempat tertentu.

Sedangkan pekerja yang bertugas melakukan proses cetak naskah soal UN, katanya, dilarang membawa peralatan tulis maupun alat elektronik.

Bahkan, lanjut dia, seragam yang dikenakan merupakan seragam khusus yang tidak dilengkapi saku.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan