Jumaat, 22 Februari 2013

Republika Online

Republika Online


Anas Tersangka, Kader PD Lampung Rapatkan Barisan

Posted: 22 Feb 2013 11:16 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Penetapan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka oleh KPK secara psikologis membuat pimpinan dan kader PD Lampung terkejut. Namun begitu, para pimpinan dan kader PD Lampung tetap bertekad meraih suara maksimal dalam Pemilu 2014.

"Secara psikologis tentu saja penetapan Mas Anas sebagai tersangka sempat membuat para kader terkejut dan prihatin. Namun sebagai kader, kami harus terus berjuang demi raih kembali suara maksimal dalam kompetisi politik," kata Sekjen DPD PD Lampung, Fajrun Najah Ahmad kepada Republika di Bandar Lampung, Sabtu (23/2).

Menurut dia, tidak ada pengaruh sama sekali penetapan tersangka dengan optimisme kader dan merosotnya elektabilitas PD di masyarakat.

Ia mengatakan, para kader PD di Lampung tetap solid untuk membesarkan PD. Selain itu, kader dan pengurus PD bertekad memenangkan kembali pemilu 2014 nanti.

Ia menyebutkan, Ketua DPD PD Lampung M Ridho Ficardo telah menegaskan agar soliditas pimpinan dan kader PD d Lampung terus terjaga demi kejayaan PD ke depan.

"Serta tidak termakan oleh berbagai hal di tingkat nasional," kata Ridho, seperti dituturkan Fajrun.

Ridho menargetkan, dalam Pemilu 2014 nanti suara PD Lampng harus terbaik secara nasional. Ia telah meminta seluruh kader PD di Lampung terus bekerja dan melakukan kegiatan yang bermanfaat buat masyarakat.

Bimbim: Slankers Harus Cerdas Dalam Pilgub Jabar

Posted: 22 Feb 2013 11:13 PM PST

Sabtu, 23 Februari 2013, 14:13 WIB

Republika/Agung Supriyanto

Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diyah Pitaloka (ketiga kanan) bersama Calon Wakil Teten Gubernur Jawa Barat, Teten Masduki (ketiga kiri) menemui personil Slank di Markas Slank, Jl Potlot, Jakarta Selatan, Jumat (22/2). Kedatangan Rieke tersebut sebagai pen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band rock legendaris Indonesia, Slank meminta para pengemarnya, Slankers di Jawa Barat (Jabar) cerdas dalam memberikan pilihan dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar yang akan dilaksanakan, besok, Ahad (24/2).

''Slankers itu cerdas. Mereka bisa membaca situasi dan melihat arah. Nah, demokrasi itu kalau diikuti oleh pemilih cerdas tentu akan menjadi dahsyat. Kalau memilih yang salah tentu akan mendorong yang jahat berkuasa. Saya yakin para Slankers Jabar sudah cerdas-cerdas,'' ujar pentolan Slank, Bim Bim, saat menerima kunjungan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki di markas Slank di Gang Potlot, Jakarta, Jumat (22/2) malam.

Menurutnya pribadi, Rieke-Teten adalah pasangan yang cocok untuk memimpin Jabar kedepan.

"Mereka adalah orang-orang yang cerdas, jujur dan bertanggungjawab serta punya komitmen jelas untuk meningkatkan kehidupan menuju kesejahteraan masyarakat," tutur pemilik nama asli Bimo Setiawan Almachzumi ini.

Bim Bim mengaku sudah mengenal sosok Rieke-Teten sejak lama. Teten telah dikenal Bim Bim sejak era 1990-an saat yang bersangkutan masih menjadi seorang aktivis. Sedangkan Rieke, Bim Bim mengenalnya sebagai sosok yang cerdas dan kerap menjadi nara sumber saat acara-acara diskusi dengan para Slankers dan sudah dua kali dijadikan profil di Koran Slank.

"Kita memang menangkapnya sebagai Oneng. Tapi di balik Oneng itu, aslinya dia bukan perempuan bodoh. Dia jauh lebih cerdas dari Oneng. Itu omongan saya dari hati," tegas Bim Bim.

Sementara itu Rieke menyatakan kedatangannya ke markas Slank bukan disengaja dalam rangka kampanye di masa tenang menjelang hari pencoblosan. Dia mengaku hanya datang bertamu karena memang membutuhkan dukungan dari banyak pihak dalam persaingan menuju kursi gubernur Jabar.

Rieke juga mengaku sebagai salah satu fans berat Slank.

Reporter : Rusdy Nurdiansyah
Redaktur : Hazliansyah

Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (QS.Al-Baqarah [2]:48)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan