Khamis, 7 Februari 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Pertemuan di Rumah Anas Bukan Tandingi Cikeas

Posted: 07 Feb 2013 01:41 PM PST

Pertemuan di Rumah Anas Bukan Tandingi Cikeas

Penulis : Sabrina Asril | Jumat, 8 Februari 2013 | 04:18 WIB

Pertemuan di Rumah Anas Bukan Tandingi CikeasKOMPAS/ LUCKY PRANSISKAKetua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum bersama (kiri ke kanan), Wakil Sekjen PD, Ramadhan Pohan, Saan Mustofa, Ketua Departemen ESDM PD, Teuku Riefky Harsya dan Ketua Fraksi PD, Jafar Hafsah, menyampaikan sikap politik atas kenaikan harga bahan bakar minyak di Kantor DPP PD, Jakarta, Jumat (9/3/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa menampik anggapan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tengah melakukan konsolidasi pengurus Demokrat pada Kamis (7/2/2013) malam di kediaman Anas. Saan menjelaskan, pertemuan itu hanya membahas persiapan Pilkada Maluku.

"Tidak ada konsolidasi. Biasa saja, tadi ada Pak Michael presentasi soal persiapan tim 9 untuk Pilkada Maluku," ujar Saan, Jumat dini hari, seusai berkunjung ke rumah Anas.

Saan yang berkunjung selama 30 menit di rumah Anas mengaku dirinya sempat berbincang dengan Anas. Perbincangan itu, kata Saan, berlangsung ringan tanpa obrolan politik. Di saat obrolan itu, Saan mengaku mendengar percapkapan tentang persiapan Pilkada Maluku. "Tadi ketemu, Anas masih pakai sarung, kok. Santai saja," ucap Saan.

Selain Saan, Anas juga kedatangan tamu Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani. Irfan sudah datang terlebih dulu sekitar pukul 22.30. Irfan pun menampik bahwa pertemuan itu disebut sebagai konsolidasi tandingan dari pertemuan Dewan Pembina Partai Demokrat di Cikeas yang dilakukan secara bersamaan. "Ya, memang ada pertemuan, tapi pertemuan biasa, bukan tandingan. Tadi ada beberapa pengurus DPD dan DPP juga ada," ujar Irfan.

Hingga pukul 02.00, kediaman Anas yang tadinya berjajar depan pagar rumah satu per satu mulai meninggalkan lokasi.

Anis Cium Aroma Kemenangan PKS pada Pemilu

Posted: 07 Feb 2013 01:10 PM PST

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhamad Anis Matta mencium aroma kemenangan pada Pemilihan Umum 2014. Ia yakin partainya dapat mengatasi problem partai setelah Presiden PKS sebelumnya, Luthfi Hasan Ishaaq, ditetapkan sebagai tersangka kasus suap daging sapi impor.

"Saya mencium aroma kemenangan. Kami yakin akan mampu melewati critical moment, maksimal sampai April mendatang. Setelah itu, PKS akan take off," ujarnya saat menggelar roadshow konsolidasi akbar di Yogyakarta, Kamis (7/2/2013) malam.

Anis menyatakan, kasus yang membelit internal partai menjadi pelecut dalam memperbaiki tataran elite maupun kader partai. Untuk itu, PKS mengadakan roadshow yang diikuti 70 pimpinan dan anggota Dewan Pimpinan Pusat dengan tujuan mengumpulkan energi dalam melakukan perubahan besar ke depan.

"Masih ada 15 bulan sebelum Pemilu 2014. Saya pikir, waktu ini cukup untuk terus membangun konsolidasi di tingkat kader," ujar Anis optimistis.

Keseriusan dalam membangun soliditas partai pun ditunjukkan Anis dengan mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR. Anis akan fokus mengurus partai yang saat ini tengah limbung diterpa kasus suap dalam proyek pengadaan daging sapi impor. Adapun mengenai masalah hukum yang menjerat Luthfi, Anis menyerahkannya kepada tim profesional agar segera diselesaikan.

"Kami serahkan saja proses hukumnya, tidak ada masalah. Sekarang kami akan jalan terus dengan agenda-agenda yang ada. Kami pun relatif tidak punya waktu untuk bereaksi terhadap tudingan orang luar," katanya.

Ketua DPW PKS DIY Sukamta mengatakan, acara ini merupakan agenda akbar PKS DIY untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi seluruh kader dan simpatisan PKS DIY. Menyongsong Pemilu 2014, PKS kini giat membangun kekokohan dan kesolidan kader akar rumput.

"Ke depan, kerja-kerja besar akan banyak menyita waktu, tenaga, dan seluruh sumber daya. Konsolidasi ini dalam upaya menghimpun semangat untuk siap bekerja penuh memenangkan Pemilu 2014 yang sudah di depan mata," ujar Sukamta.

Ia mengatakan bahwa kunjungan Anis Matta sebagai presiden baru PKS setelah Luthfi mundur merupakan penguatan internal PKS atas guncangan tuduhan kasus suap baru-baru ini. Sukamta yakin partainya dapat meraih posisi tiga besar pada pemilu tahun depan.

Hari ini, Jumat (8/2/2013), konsolidasi kader akan dilakukan di Gedung Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta. Pada acara ini, Anis akan menyampaikan orasi politiknya di hadapan kader dan simpatisan. (Yaspen Martinus)

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan