Rabu, 16 Januari 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Bandit Toilet Curi Perangkat Kloset

Posted: 16 Jan 2013 05:03 AM PST

MILWAUKEE - Polisi di Milwaukee, Amerika Serikat (AS) tengah mencari perampok yang beraksi di toilet umum di restoran cepat saji dan di lima universitas. Pencuri itu mengambil katup dari perangkat kloset yang berada toilet itu.

Perampok yang disebut "bathroom bandit" ini, dituduh mencuri katup otomatis yang ditotal jumlah mencapai USD30 ribu dolar atau sekira Rp289,2 juta (Rp9.640 per USD).

Meskipun penyelidik sudah memiliki rekaman dari penggasak toilet, mereka belum bisa memastikan apa motif ulahnya.

"Kami curiga dia (pelaku) menjual kembali katup tersebut. Kami tidak yakin dia mengambilnya hanya untuk dikumpul," ujar polisi Greenfield Sersan Ray Radakovich, seperti dikutip huffingtonpost.com, Rabu (16/1/2013).

Polisi meyakini pelaku memiliki pengetahuan dalam bidang ledeng. Hal itu dapat dilihat dari kemampuannya yang bisa membongkar katup hanya dalam waktu satu hingga dua menit.(faj)

Al-Qaeda Bentuk Negara Sendiri di Mali

Posted: 16 Jan 2013 04:03 AM PST

BAMAKO – Kelompok Al-Qaeda yang menguasai wilayah Mali Utara disebut mulai membentuk negara sendiri di sana. Al-Qaeda juga dikabarkan mulai membangun pertahanan untuk membendung serangan pihak asing ke wilayah yang dikuasainya itu.

"Al Qaeda tidak pernah berkuasa di Afghanistan, tapi mereka kini berkuasa di Mali Utara," ujar Robert Fowler, mantan diplomat PBB yang sempat disandera kelompok Al Qaeda di Mali, seperti dikutip Associated Press, Selasa (15/1/2013).

Al-Qaeda dilaporkan menjalankan hukum Islam yang keras kepada masyarakat yang tinggal di Mali Utara. Mereka melakukan hukuman potong tangan di depan publik, menghukum perempuan yang tidak berpakaian tertutup dan menghancurkan situs-situs bersejarah yang banyak terdapat di wilayah itu.

Al Qaeda berhasil menguasai wilayah utara Mali setelah terjadi kekacauan politik di negara tersebut. Tentara Mali melakukan kudeta kepada pemerintah yang terpilih secara demokratis membuat terjadinya kekosongan kekuasaan di sana.

Kelompok al-Qaeda yang menjalankan operasi di Afrika Utara pun memanfaatkan kondisi tersebut. Pemimpin al-Qaeda di kawasan tersebut, Moktar Belmoktar, secara perlahan menguasai wilayah utara Mali dan membangun hubungan dengan suku-suku yang ada di sana.

Pengaruh al-Qaeda semakin lama semakin besar di Mali sebelum akhirnya pasukan Prancis datang untuk mencegah mereka merebut kekuasaan penuh di negara itu. Namun banyak pihak menyatakan aksi intervensi militer akan berjalan sulit.

Kelompok teroris itu dikabarkan memiliki banyak persenjataan yang didapatkannya dari mantan pemimpin Libya, Moammar Kahadafi. "Khadafi memiliki berbagai persenjataan saat ia berkuasa, tidak mustahil sekarang persenjataan itu dimiliki oleh Al-Qaeda," ujar mantan pejabat militer Amerika Serikat untuk Afrika, Rudolph Atallah.

Seorang saksi mata menyebutkan ia melihat mobil milik Al-Qaeda membawa alat seperti pipa yang diduga sebagai alat peluncur rudal. Rudal milik al-Qaeda disebut dapat digunakan untuk menjatuhkan pesawat tempur milik musuh.

Al-Qaeda pun diketahui menggunakan alat-alat bangunan yang dirampasnya dari perusahaan asing yang ada di sana untuk membangun terowongan-terowongan dan benteng pertahanan. Mereka juga mengumpulkan bahan bakar dan memproduksi listrik dari mesin generator.

Fowler menyebut salah satu kesulitan untuk menghadapi kelompok al-Qaead di Mali Utara adalah cuaca yang sangat panas. "Saat saya berada di sana, saya hampir tidak bisa bernafas karena saking panasnya. Namun para militan Al-Qaeda yang menyandera saya sama sekali tidak terpengauh dengan cuaca tersebut," ujar warga negara Kanada itu.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan