Ahad, 6 Januari 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Seekor kucing "ditahan" saat masuk ke penjara

Posted: 06 Jan 2013 08:44 PM PST

Kucing yang badannya ditempeli selotip berisi bor, earphone, memory card, baterai, gergaji kecil dan charger telepon ini ditahan saat memasuki gerbang penjara Arapicaia di Brazil.(REUTERS)

Sulit mencari tahu siapa yang bertanggungjawab atas tindakan tersebut karena kucing tidak bisa berbicara.

Berita Terkait

Rio de Janeiro (ANTARA News) - Seekor kucing "ditahan" karena memasuki gerbang penjara di Brazil sambil membawa gergaji kecil dan telepon genggam, demikian laporan media Brazil, Sabtu (5/1).

Sipir penjara terkejut saat melihat seekor kucing putih yang badannya terbalut selotip melewati gerbang utama penjara.

Saat melihat kucing itu lebih dekat, sipir melihat selotip itu merekatkan bor, earphone, kartu memori, baterai, gergaji besi kecil dan charger telepon ke tubuh si kucing.

Sebanyak 263 tahanan di penjara Arapicaca, kota berpenduduk 215.000 orang di negara bagian Alagoas, dianggap sebagai tersangka di balik kejadian yang sedang diselidiki polisi setempat itu.

"Sulit mencari tahu siapa yang bertanggungjawab atas tindakan tersebut karena kucing tidak bisa berbicara," kata juru bicara penjara kepada koran lokal Estado de S. Paulo yang kemudian dikutip Reuters.

Kucing itu kemudian dibawa ke pusat perawatan hewan untuk mendapatkan perawatan medis. Insiden itu sebenarnya terjadi pada hari tahun baru namun baru dimuat di media setempat pada Sabtu (5/1).

(nan)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Israel berencana bangun pagar baru di Golan

Posted: 06 Jan 2013 08:14 PM PST

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (REUTERS/Wolfgang Rattay )

Tujuannya ialah untuk menghentikan pendatang gelap, penyelundupan narkotika dan aksi kejahatan lain, serta mempertahankan Israel dari kelompok fanatik.

Berita Terkait

Jerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ahad, mengumumkan satu rencana pemerintah untuk membangun penghalang baru keamanan di sepanjang perbatasan utaranya dengan Suriah, dengan alasan bahaya baru yang ditimbulkan oleh kerusuhan di Suriah.

Keputusan itu diambil setelah Kementerian Pertahanan pekan lalu mengumumkan diselesaikannya bagian utama dari pagar perbatasan sepanjang 230 kilometer dengan Mesir, yang termasuk di antara proyek pembangunan paling besar dalam sejarah negara Yahudi. Tujuannya ialah untuk "menghentikan pendatang gelap, penyelundupan narkotika dan aksi kejahatan lain, serta mempertahankan Israel dari kelompok fanatik".

"Kami bermaksud mendirikan pagar yang persis sama, dengan beberapa perubahan di wilayah sesungguhnya, sepanjang Dataran Tinggi Golan," kata Netanyahu kepada para menteri dalam pertemuan kabinet mingguan, Ahad.

Ia merujuk kepada daerah yang direbut Israel dari Suriah dalam Perang 1967 tapi dipandang secara wilayah pendudukan tidak sah oleh masyarakat internasional.

"Kami mengetahui di wilayah lain perbatasan hari ini, militer Suriah telah menjauh, dan di tempatnya, pasukan Jihad global telah masuk," kata Perdana Menteri Israel tersebut dalam pernyataan yang dikirim kepada Xinhua --yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Senin.

Kendati kedua pihak secara resmi masih dalam kondisi perang, Suriah selama beberapa dasawarsa telah melakukan berbagai upaya guna memastikan perbatasannya dengan Israel tetap tenang.

Perbatasan itu, yang biasanya dipantau dan dijaga oleh militer Israel, saat ini dipisahkan oleh pagar berduri dan tindakan yang relatif primitif dilakukan guna mencegah penyusupan ke dalam wilayah Israel atau serangan militer Suriah, seperti ranjau darat dan pengakap tank.

Dengan alasan ketidak-stabilan yang meningkat di Suriah, Netanyahu memberitahu para menteri bahwa Israel akan mempertahankan perbatasannya terhadap penyusup dan gerilyawan seperti yang "berhasil dilakukannya" di sepanjang perbatasan baratnya dengan Sinai, yang dikuasai Mesir.

"Saya juga mengajukan kepada anda semua bahwa masalah senjata kimia mengkhawatirkan kami dan kami mengkoordinasikan intelijen kami dan kesediaan dengan AS dan yang lain, sehingga kami akan siap bagi skenario yang dapat meningkat," kata Netanyahu.

Netanyahu, yang mengenang perjalanannya bersama para pejabat militer senior ke penghalang keamanan selatan pada Rabu pekan lalu, kembali memuji keberhasilan proyek itu dalam "sepenuhnya" mengekang gelombang pendatang Afrika yang menyusup ke dalam negeri itu.
(C003)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan