Rabu, 12 Disember 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


95 perjalanan KRL Bogor kembali normal

Posted: 12 Dec 2012 07:29 PM PST

Rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line melintas di lokasi longsor Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (29/11). (FOTO ANTARA/Jafkhairi)

kondusif

Berita Terkait

Bogor (ANTARA News) - Pasca pemulihan rel ganda diantara Stasiun Cilebut dan Bojonggede, sebanyak 95 perjalanan di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, Kamis ini kembali dioperasionalkan.

"Mulai hari ini, seluruh perjalanan kereta api listrik sudah kembali normal. 95 perjalanan sudah bisa dioperasionalkan kembali," kata Kepala Stasiun Besar Bogor, Iwan Riyanto.

Iwan mengatakan, kereta pertama diberangkatkan dari Stasiun Besar Bogor pada pukul 04.22 WIB.

Jarak keberangkatan antara kereta satu dan yang lainnya rata-rata tujuh menit.

"Tidak ada kendala yang berarti, operasional perjalanan 95 kereta hari ini berjalan kondusif," kata Iwan.

Iwan, menuturkan, penumpang yang berangkatkan dari Stasiun Besar Bogor pasca dioperasionalkan dua rel ganda Cilebut belum sepenuhnya normal.

"Penumpang memang belum sepenuhnya normal. Baru 80 persen," katanya.

Menurut Iwan, kemungkinan masih banyak penumpang yang belum mengetahui informasi operasional perjalanan KRL di Bogor.

"Kemungkinan, besok sudah normal lagi," katanya.

Iwan menambahkan, masih ada keterlambatan perjalanan kereta di Stasiun Besar Bogor, selama dua hingga lima menit, akibat dari pemebatasan kecepatan kereta saat melintas diatas rel yang longsoran. Kereta hanya boleh melintas dengan kecepatan 10 km per jam.

Rata-rata Stasiun Besar Bogor memberangkatkan 35.000 hingga 36.000 penumpang setiap harinya.

Perjalanan KRL di Stasiun Besar Bogor sempat ditutup sementara saat terjadi rel amblas di km 45+500 diantara Stasiun Cilebut dan Bojonggede pada Rabu (21/11).

Perjalanan KRL di Stasiun Besar Bogor dibuka kembali pada Kamis (29/11) dengan membatasi perjalanan untuk 12 kereta pagi hari dan 12 kereta di malam hari.
(LR)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

AS: Suriah pakai rudal Scud

Posted: 12 Dec 2012 07:25 PM PST

Victoria Nuland (reuters.com)

Scud mendarat di Suriah.

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Rezim Suriah telah menggunakan peluru kendali Scud dalam menghadapi pasukan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, demikian kata seorang pejabat Amerika Serikat, Rabu malam, menandakan eskalasi berbahaya dalam konflik 21 bulan itu.

"Scud mendarat di Suriah," kata pejabat itu kepada AFP dengan syarat tak disebut jatidirinya.

Rabu pagi, seorang wartawan AFP di baratlaut Suriah melaporkan mendengar beberapa ledakan sengit seharian dari sekitar 15 kilometer (10 mil).

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland mengatakan "Kita melihat rudal-rudal itu bekerja sekarang", tetapi dia menolak untuk membocorkan data intelijen tentang apa jenis rudal itu.

Tetapi pejabat AS kemudian mengatakan bahwa ia bisa mengkonfirmasi berita The New York Times bahwa rezim itu telah melepaskan rudal Scud.

Nuland mengatakan Suriah juga menggunakan jenis lain dari "senjata mengerikan."

"Ini semacam bom per barel, yang merupakan bom pembakar yang berisi bahan yang mudah terbakar," katanya kepada wartawan.

The Times, mengutip para pejabat pemerintah AS yang tak bersedia disebut namanya mengatakan, rezim Bashar telah menembakkan sekitar enam rudal Scud dari daerah Damaskus terhadap posisi pemberontak di Suriah utara dalam beberapa hari terakhir ini.

Seorang wartawan AFP di provinsi barat laut Idlib mengatakan ia telah mendengar ledakan-ledakan kuat selama tiga hari terakhir yang datang dari arah pangkalan militer Sheikh Suleiman yang ditangkap oleh kelompok-kelompok pemberontak pada awal pekan ini.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan