Khamis, 15 November 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Kepala Negara Dunia Hadiri KTT ASEAN dan Asia Timur

Posted: 16 Nov 2012 03:46 AM PST

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Sejumlah kepala negara, terutama kesepuluh negara anggota ASEAN, negara mitra wicara, serta perwakilan atau kepala institusi internasional dipastikan akan berdatangan di Phnom Penh, Kamboja, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan KTT terkait lain, yang akan digelar di gedung Peace Palace.

Dari daftar kedatangan yang diterima Kompas di media center gedung Peace Palace, Jumat (16/11/2012), diketahui para kepala negara itu sudah akan mendarat di Phnom Penh sepanjang 17-19 November mendatang. Beberapa kepala negara mitra wicara ASEAN yang dijadwalkan hadir antara lain Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, Perdana Menteri India Manmohan Singh, dan Perdana Menteri China Wen Jiabao, ketiganya tiba di Phnom Penh pada Senin (19/11/2012). Sedangkan Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan Perdana Menteri Selandia Baru dijadwalkan tiba, Selasa (20/11/2012).

Namun begitu rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat terpilih kembali, Barrack Obama, masih belum dipastikan didaftar rencana ketibaan ini. Obama dipastikan akan mengadakan lawatan perdana setelah terpilih kembali ke tiga negara di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Kamboja, bahkan Myanmar. Kunjungan itu dipastikan menjadi simbol penguatan kebijakan "Pivot Asia"negeri adidaya itu.

Dalam siaran persnya Kamis kemarin, pihak Gedung Putih memastikan Obama akan menggelar pertemuan dengan PM China dan Jepang, Selasa (20/11/2012), di pertemuan sampingan KTT Asia Timur (EAS), yang juga menjadi rangkaian acara KTT ASEAN kali ini.

Sementara itu beberapa pemimpin atau perwakilan institusi internasional yang dijadwalkan hadir antara lain Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani, Presiden Asian Development Bank Haruhiko Kuroda, Managing Director IMF Christine Lagarde, Direktur Jenderal WTO Lamy Lucien Fernand Pascal, dan Sekretaris Jenderal UNCTAD Supachai Panitchpakdi.

Republik Persilakan Romney Pergi

Posted: 16 Nov 2012 03:36 AM PST

Republik Persilakan Romney Pergi

Penulis : Simon Saragih | Jumat, 16 November 2012 | 11:36 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Para tokoh Partai Republik mempersilakan Mitt Romney meninggalkan Partai Republik. Partai mengatakan tidak memerlukan penjelasan atau keterangan Romney, capres partai yang kalah dari Obama pada pemilu 6 November lalu.

Demikian diberitakan harian AS, The Washington Post, edisi, Kamis (15/11/2012). Ini adalah buntut rekaman video Romney pada Mei lalu. Rekaman itu dibocorkan seorang wartawan investigatif liberal, Mother Jones. Video itu memperlihatkan Romney yang mengatakan ada 47 persen warga fanatik pada Obama. Warga ini tidak membayar pajak dan menggantungkan diri pada peran pemerintah.

Romney mengatakan pesan kampanye pasti tidak akan "nyambung" pada pendukung fanatik Obama ini. Romney menambahkan bahwa kaum ini harus bisa mengurus diri mereka sendiri. Rekaman video menyebar ke publik. "Tidak perlu penjelasan dari Romney," kata Ed Rogers, ahli strategi Partai Republik.

"Dia memang tidak pernah menjadi bagian kuat secara emosional dengan partai karena itu dia bisa enyah kapan saja dan tidak ada yang bersedih untuk itu." Chris LaCivita, pejabat senior partai turut berkomentar.

"Komentar itu menunjukkan Partai Republik adalah partai eksklusif. Namun kini saatnya kita beranjak dan fokus pada kepemimpinan partai di masa depan." Gubernur Lousiana, Bobby Jindal juga berkomentar.

"Kita harus berhenti memecah warga AS." Gubernur Wisconson Scott Walker juga mengatakan, "Partai Republik milik siapa saja."

Tiada ulasan:

Catat Ulasan