Khamis, 15 November 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


"Inggris harus mundur dari Afghanistan segera"

Posted: 15 Nov 2012 08:11 PM PST

Satu-satunya kebijakan yang rasional adalah untuk meninggalkan secepatnya

Berita Terkait

London (ANTARA News) - Inggris harus menerima kekalahan dan memindahkan semua tentaranya dari Afghanistan secepat mungkin, kata mantan pemimpin Partai Liberal Demokrat Paddy Ashdown, Jumat, seperti dikutip dari surat kabar The Times.

"Semua yang kita dapat capai sekarang telah dicapai," tulisnya.

"Satu-satunya kebijakan yang rasional adalah untuk meninggalkan secepatnya, dalam keadaan baik dan dalam rombongan sekutu kami. Ini adalah satu-satunya penyebab dan kelanjutan hidup harus dipertaruhkan," tambahnya.

Tekanan meningkat pada Perdana Menteri David Cameron untuk mengedepankan batas waktu 2014 untuk membawa pulang pasukan Inggris menyusul serangkaian serangan orang dalam.

Ashdown mengatakan "jelas bahwa kita telah kehilangan di Afghanistan", dan menambahkan bahwa pencapaian hanya dalam mengusir Al-Qaida.

Namun, mantan tentara itu berpendapat bahwa kegagalan adalah dalam politik, tidak militer.

Menteri Pertahanan Philip Hammond mengatakan pada September ia mempertimbangkan untuk menarik beberapa pasukan Inggris kembali dari Afghanistan lebih awal dari yang diperkirakan.

"Saya berpikir bahwa pesan yang saya dapatkan jelas dari militer adalah bahwa hal itu mungkin untuk penarikan pasukan lebih lanjut pada tahun 2013," kata Hammond dalam wawancara dengan The Guardian di Kamp Bastion di Provinsi Helmand.

Pemerintah mengatakan pihaknya bermaksud untuk menarik semua 9.500 tentara tempurnya pada akhir 2014.

Ashdown memimpin partai antara 1988 dan 1999 dan berikutnya berkarir sebagai Angkatan Laut Kerajaan dan sebagai petugas intelijen untuk layanan keamanan Inggris.

Dia adalah Perwakilan Tinggi Internasional untuk Bosnia dan Herzegovina dari 2002 hingga 2006.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

AS minta Mesir bantu redakan kerusuhan di Jalur Gaza

Posted: 15 Nov 2012 08:02 PM PST

Foto kombinasi menunjukkan saat mobil Komandan Hamas Ahmed Al-Jaabari meledak saat serangan udara Israel di Kota Gaza dalam potongan video handout yang dirilis oleh Militer Israel, Rabu (14/11). (REUTERS/Israeli Army/Handout)

...kami tentu saja berduka dengan kematian warga sipil di kedua pihak

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Pemerintah AS meminta Mesir menggunakan pengaruhnya pada rakyat Palestina untuk meredakan kerusuhan yang meningkat di Jalur Gaza.

"Kami meminta Mesir menggunakan pengaruhnya di wilayah tersebut untuk membantu meredakan suasana," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner, Kamis.

Mengenai meningkatnya kerusuhan di Jalur Gaza, Toner menyalahkan HAMAS, dan mendesak Gerakan Perlawanan Islam itu untuk menghentikan serangan roketnya ke dalam wilayah Israel.

"Ini adalah situasi yang telah mereka ciptakan dengan menembakkan roket ke warga sipil tak berdosa Israel. Kalian tahu, kami tentu saja berduka dengan kematian warga sipil di kedua pihak. Namun tanggung jawab berada pada HAMAS untuk menghentikan serangan roketnya," katanya.

Israel telah menyerang sasaran di Jalur Gaza selama 30 jam belakangan. Pada Rabu sore, Angkatan Udara Israel menyerang komandan militer HAMAS Ahmed Al-Jaabari dan menewaskan dia.

Menurut Palestina, 15 orang telah tewas sejauh ini dan lebih dari 40 orang lagi cedera.

Sementara itu, sebanyak 250 roket diluncurkan ke arah permukiman di Israel selatan dalam 24 jam belakangan. Tiga orang Israel tewas pada Kamis pagi, ketika satu roket menghantam bangunan apartemen di Kota Kiryat Malachi, Israel selatan.

Dalam taklimat selama perjalanan ke New York pada Kamis, Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney dengan keras mengutuk serangan roket yang dilancarkan oleh HAMAS dan menyesalkan korban jiwa dan cedera di pihak warga sipil Israel dan Palestina, demikian laporan Xinhua.

Pada Rabu (14/11), Presiden AS Barack Obama berbicara secara terpisah melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Mesir Mohamed Moursi mengenai peningkatan kerusuhan di Jalur Gaza.

(C003)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan