Isnin, 5 November 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Tekan angka kelahiran untuk perbaiki mutu anak

Posted: 05 Nov 2012 06:38 AM PST

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (ANTARA)

Berita Terkait

Mamuju (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menghimbau agar Sulawesi Barat tetap bisa menekan laju angka kelahiran sebagai upaya memperbaiki mutu anak serta meminimalisr risiko kematian.

"Angka kelahiran di Sulbar masih sangat tinggi. Ini tentu menjadi masalah karena akan berdampak pada mutu anak," kata Menkes saat berada di Mamuju, Senin.

Menurutnya, memang provinsi ini masih sangat baru dengan jumlah penduduk hanya sekitar 1,1 juta jiwa sehingga masih memungkinkan dilakukan penambahan jumlah penduduk.

"Jika kita melihat data angka kelahiran di Sulbar maka jelas program KB (Keluarga Berencana) jelas belum berhasil dan itu berbahaya karena bukan hanya ancaman terjadinya ledakan penduduk namun juga berimbas pada kesehatan. Apabila ada ibu secara terus menerus melahirkan maka mutu anak maupun mutu kesehatan ibu akan jauh lebih buruk," tutur Nafsiah.

Karena itu kata Menkes, program KB diharapkan tetap gencar dilakukan dalam rangka menjamin kualitas mutu anak dan mutu kesehatan bagi ibu yang ada di Sulbar.

Kemudian kata dia, risiko kematian ibu melahirkan dan resiko kematian bayi juga akan ikut meningkat karena mutu kesehatan sudah tidak terjamin lagi.

"Kebanyakan kematian ibu melahirkan dan kematian anak akibat terjadinya pendarahan. Pendaharan lebih banyak disebakan karena volume ibu melahirkan yang kawin muda," ucapnya.

Usia kawin muda kata dia, sangat rentang terjadinya pendarahan saat mengandung atau hamil dan itu risikonya adalah kematian. Begitupun ibu hamil yang sudah tua, juga berisiko tinggi adanya kematian ibu melahirkan.

"JIka ada usia diatas 35 tahun melahirkan maka potensi terjadinya pendarahan sangat besar. Karena itu, untuk menekan angka kematian ibu melahirkan maka program KB jalan paling tepat untuk dilaksanakan bagi kaum ibu maupun KB pria,"saran Menkes.

Di Sulbar kata dia, pada tahun 2007 silam angka kematian ibu melahirkan sempat memasuki zona merah. Namun, dalam satu tahun terakhir ini jumlah kasus kematian ibu melahirkan mulai turun.

(KR-ACO)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

PAN siap gandeng parpol yang tidak lolos

Posted: 05 Nov 2012 06:30 AM PST

Hatta Rajasa (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari)

Sudah ada pembicaraan secara intens dengan pimpinan partai yang tidak lolos verifikasi administratif,"

Berita Terkait

Padang (ANTARA News) - Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggandeng parpol yang tidak lolos dalam verifikasi administrasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kata Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa.

"Sudah ada pembicaraan secara intens dengan pimpinan partai yang tidak lolos verifikasi administratif," kata Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa seusai membuka Rakorwil DPW PAN Sumbar di Padang, Senin.

Dalam keterangan tertulisnya, Hatta mengatakan, sudah ada enam partai yang menyatakan berminat untuk bergabung dengan PAN. "Ada 5 sampai dengan 6 partai.  Mereka ingin menyalurkan aspirasi melalui pemilu, dan PAN memberikan peluang untuk berkiprah di kancah politik," katanya.

Namun, Hatta tidak bersedia menyebutkan partai mana yang akan bergabung."Pada saatnya akan kami sampaikan," ujarnya.

Hatta mengaku keyakinananya PAN akan lolos verifikasi KPU, dikarenakan semua persyaratan yang telah di tentukan Undang-Undang sudah dilaksanakan, seperti adanya kartu anggota partai dan tempat domisili yang jelas.

"Selain itu, PAN kan juga telah mengakomodir keterwakilan perempuan dalam jajaran pengurus partai dan parlemen,"katanya.

Lebih lanjut, Hatta menegaskan Rakorwil DPW PAN Sumbar yang digelar saat ini untuk memenangkan pemilu tahun 2014 mendatang.

Berikut 18 parpol yang tidak lolos verifikasi administrasi KPU:

  •  1. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
  • 2. Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI)
  • 3. Partai Kongres
  • 4. Partai Serikat Rakyat Independen (SRI)
  • 5. Partai Karya Republik (Pakar)
  • 6. Partai Nasional Republik (Nasrep)
  • 7. Partai Buruh
  • 8. Partai Damai Sejahtera (PDS)
  • 9. Partai Republika Nusantara (Republikan)
  • 10. Partai Nasional Indonesia Marhenisme (PNIM)
  • 11. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
  • 12. Partai Pengusaha Pekerja Indonesia (PPPI)
  • 13. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
  • 14. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
  • 15. Partai Republik
  • 16. Partai Kedaulatan
  • 17. Partai Bhinneka Indonesia (PBI)
  • 18. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI).
(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan