Jumaat, 12 Oktober 2012

detikcom

detikcom


Siswa SD Tengelam di Kegiatan Sekolah, Polisi Upayakan Jalur Hukum

Posted: 12 Oct 2012 12:24 PM PDT

Sabtu, 13/10/2012 02:24 WIB

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta Kapolsek Ciracas Kompol Senen masih melakukan penyelidikan terkait tenggelamnya Anita, siswi SD 06 Kampung Rambutan di Kolam Renang CX Waterpark. Meski pihak keluarga telah sepakat berdamai, penyelidikan akan terus berlanjut.

"Walaupun pihak keluarga telah melakukan kesepakatan damai, tapi kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum," ujar Kapolsek Ciracas, Kompol Senen saat dihubungi, Jumat (12/10/2012).

Senen menuturkan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan telah memeriksa saksi-saksi yang ada dilokasi kejadian.

"Dari hasil penyelidikan apakah memenuhi unsur pidana tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal atau tidak," ujarnya.

Sementara dari pantauan detikcom saat menyambangi kolam renang CX Waterpark pasca tewasnya Anita (8) siswi SDN 06 Kampung Rambutan, Pasar Rebo, Jakarta Timur, sejumlah orang masih melakukan aktivitas berenang seperti biasa. Sedang di kolam renang sendiri tidak terlihat lifeguard yang mengawasi orang berenang.

Pihak operasional CX Waterpark yang diwakili Iren menuturkan telah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak sekolah dalam mengadakan ekstrakulikuler. Ia pun mengaku pasca kejadian tenggelamnya siswa SD tersebut, kawasan itu tutup. Namun menjelang siang, kolam renang itu tetap melayani pengunjung. "Tadi memang kita tutup, tapi siang ini untuk kolam renang reguler kita buka kembali," ujarnya.

Iren menuturkan dalam setiap berjaga petugasnya terdiri dari empat orang lifeguard. Ia menjelaskan kedua lifeguard tersebut bertugas di dua kolam renang berbeda dengan kedalaman dari 50 cm hingga 160 cm. "Ada 4 orang lifeguard kita yang memiliki sertifikat, semuanya berjaga dalam dua shift berbeda," ujarnya.

Dari keterangan itu, dapat disimpulkan bahwa pihak pengelola tidak terlalu serius dalam memberikan pengawasan terhadap para pengunjungnya yang sebagian besar anak kecil. Pasalnya jumlah lifeguard yang ada tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang setiap hari memadati kawasan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang siswi SDN 06 tewas tengelam saat melakukan kegiatan ekstra kulikuler renang di CX Waterpark. Akibat peristiwa tersebut pihak keluarga sempat melakukan pertolongan pertama, namun nnyawa siswi tersebut sudah tidak dapat tertolong.

(edo/van)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Sponsored Link

Siapa 'Penumpang Gelap' Jokowi yang Dimaksud Megawati?

Posted: 12 Oct 2012 11:42 AM PDT

Sabtu, 13/10/2012 01:42 WIB

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada 'penumpang gelap' yang ikut menikmati kemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI. Siapa dia?

Untuk diketahui, politisi senior PDIP yang juga suami Megawati, Taufiq Kiemas, menyebut Prabowo Subianto yang juga capres Gerindra mengambil keuntungan dari kemenangan Jokowi. Seolah merespon kritik Taufiq Kiemas, Prabowo Subianto bahkan menunda deklarasi pencapresan yang rencananya akan digelar Oktober ini.

Megawati Soekarnoputri memang menyebut ada penumpang gelap di balik kemenangan Jokowi-Basuki di Pilgub DKI. Namun Megawati tak secara jelas menunjuk Prabowo sebagai pihak yang mengambil keuntungan tersebut.

"Hanya saja saudara-saudara, di tengah-tengah rasa syukur dan bangga, kita masih juga menyaksikan bagaimana kemenangan Jokowi-Basuki telah membuka jalan bagi banyak pihak untuk mengklaim sebagai yang paling berjasa. Pilkada Jakarta juga telah membuka jalan bagi para "penumpang gelap" untuk ikut menikmati sukses tanpa merasa terganggu sedikitpun secara moral," sindir Megawati.

Hal ini disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di Rakernas II PDIP, seperti salinan pidato resmi yang diperoleh detikcom, Sabtu (13/10/2012).

Menurut Megawati, Pilgub DKI Jakarta telah membuka tabir betapa sempitnya pemahaman banyak pihak terhadap politik. Selama ini, menurutnya, rakyat menyaksikan bagaimana elit dan cerdik pandai berlomba merayakan kemenangan sambil menyingkirkan pihak yang kalah.

"Politik seakan menjadi hanya persoalan menang-kalah. Mereka dengan lantang seakan mengatakan, menang adalah puncak dari semua keagungan politik. Kalah adalah gambaran dari kebodohan dan keterbelakangan dalam politik," kata Mega.

"Orang lupa bahwa politik bukan soal menang-kalah saja, betapapun itu penting. Orang lupa bahwa politik adalah proyek sejarah dan ideologi: kerja menyusun satu-demi-satu sendi-sendi kehidupan dan batu-batu peradaban yang memungkinkan keseluruhan kemanusiaan kita termanifestasi dan berkembang. Peradaban yang memungkinkan seluruh imajinasi ideologi bisa diimplementasikan secara nyata," lanjut Mega.

Megawati lantas meyakini masyarakat sudah sangat memahami bahwa Pilkada bukanlah soal menang-kalah saja. Megawati lantas menyampaikan alasan kenapa akhirnya merestui majunya Jokowi di Pilgub DKI. Padahal awalnya Jokowi bukanlah cagub DKI paling populer.

"Saya ingin saudara-saudara paham akan hal ini. Jika politik hanya soal "menang dan kalah", sudah pasti bukan seorang Jokowi atau Basuki yang saya rekomendasikan. Mengapa? Karena semua hasil survei menyatakan dengan sangat tegas: jangan pilih Jokowi maupun Basuki karena pasti akan kalah. Tetapi sebagai Ketua Umum saya justru memutuskan untuk merekomendasikan keduanya dengan cara-cara ideologis-politik yang saya pikirkan dan kembangkan," kata Megawati.

(van/riz)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Sponsored Link

Tiada ulasan:

Catat Ulasan