Rabu, 12 September 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Jubir Wapres: Boediono bertemu Antasari

Posted: 12 Sep 2012 06:28 AM PDT

Juru bicara Wapres Yopie Hidayat (ANTARA/Saptono)

Mengenai Indover untuk mengambil langkah `bail out` membutuhkan izin DPR. Itu sebabnya Pak Boedionos Sebagai Gubernur BI melakukan langkah sesuai prosedur termasuk konsultasi dengan Antasari Azhar,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono yang saat itu Gubernur Bank Indonesia memang bertemu dengan Ketua Komisi Pemberantas Korupsi Antasari Azhar untuk memastikan langkah Bank Indonesia melakukan penyelamatan Bank Indover sudah sesuai prosedur, kata Juru bicara Wapres Yopie Hidayat.

"Mengenai Indover untuk mengambil langkah `bail out` membutuhkan izin DPR. Itu sebabnya Pak Boedionos Sebagai Gubernur BI melakukan langkah sesuai prosedur termasuk konsultasi dengan Antasari Azhar," kata Yopie kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Rabu.

Hal tersebut diungkapkan menanggapi mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, saat memberikan keterangan dalam rapat Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR RI di Gedung DPR RI, Rabu.

Sedangkan mengenai Bank Century, tidak ada ketentuan yang mengharuskan bahwa BI maupun Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) untuk meminta izin terlebih dahulu kepada DPR sebelum melakukan "bail out" karena sudah ada Perppu yg mengatur masalah ini.

"Jadi kalo Pak Antasari mengatakan soal Century tidak konsultasi ya betul karena memang prosedurnya begitu dan memang tidak membutuhkan konsultasi kepada siapa pun," kata Yopie.

Namun ada rapat KSSK yang malam itu memutuskan bahwa kalo tidak di "bail out" terjadi risiko sistemik yang
membahayakan ekonomi nasional.

"Saya kira itu sudah jelas, tidak ada sesuatu yang aneh dan baru dari apa yang terjadi pada malam itu dan saya kira Pak Antasari melakukan klarifikasi. Kita semua sudah tahu lah," kata Yopie.
(A025/M019)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Banjir bandang landa tiga daerah di Padang

Posted: 12 Sep 2012 06:25 AM PDT

Seorang pengendara sepeda motor melintasi diantara genangan air akibat hujan deras di Kota Padang (10/9). (FOTO ANTARA/Arif Pribadi)

Berdasarkan data sementara banjir landa tiga daerah yakni, Tabing Banda Gadang, Ulu Gadut,serta Limau Manis,"

Berita Terkait

Padang (ANTARA News) - Banjir bandang melanda tiga daerah yang ada di wilayah Kota Padang, Sumatera Barat, akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Rabu (12/9) sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam ini.

"Berdasarkan data sementara banjir landa tiga daerah yakni, Tabing Banda Gadang, Ulu Gadut,serta Limau Manis,"kata Kabid.Penanggulangan Bencana Damkar Padang, Edi Asri, di Padang, Rabu.

Menurutnya, Tim SAR gabungan saat ini telah melakukan evakuasi warga berada di tiga daerah Kota Pdaang yang dilanda banjir bandang tersebut.

"Saat ini tengah dilakukan evakuasi warga ketempat yang lebih tinggi denggan menggunakan perahu karet,"katanya.

Kemungkinan ketinggian air akan semakin tinggi, tambah Edi Asri saat ini hujan lebat masih mengguyur Kota Padang sehingga mengakibat air sungai meluap.

Dia mengatakan, saat ini warga telah berada di tempat pengungsian yang lebih aman.

"Warga masih trauma, dimana pada 24 Juli 2012 banjir melanda menghantam ratusan rumah yang berada di tujuh titik yang ada di Kota Padang,"katanya.

Dia menambahkan, Tim SAR gabungan masih beberada di tiga lokasi yang terkena banjir bandang itu, perahu karet serta baju pelampung telah disiagakan.

"Banjir bandang yang melanda tiga daerah di Kota Padang, dilaporkan belum ada korban jiwa maupun rumah warga rusak akibat dihantam air,"katanya.

Sementara itu Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang, Syafrizal, mengatakan, hujan lebat mengguyur diprediksi masih melanda Sumbar hingga dua bulan kedepan.

"Dari pantuan satelit diprediksi intensitas curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar, hal ini sangat berbeda dengan daerah lain di Pulau Jawa,"katanya.

Dia menambahkan, masyarakat Sumbar yang bermukim di sejumlah aliran sungai serta berada di kawasan perbukitan untuk tetap waspada.

"Masyarakat untuk waspada terhadap tanah longsor, dan juga meluapnya aliran sungai, dimana intensitas curah hujan melanda Sumbar diprediksi masih tinggi,"katanya.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan