Jumaat, 31 Ogos 2012

Republika Online

Republika Online


Mau Beli Mobil Bekas? Simak Dulu Kiatnya

Posted: 31 Aug 2012 07:44 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Membeli mobil bekas tentu tak sesimpel membeli mobil baru di showroom. Sebagai konsumen, kita harus cermat meneliti segala hal agar tak kecewa di kemudian hari. Berikut jurus menelaah sebelum membeli mobil bekas:

* Periksa surat-surat 

Cocokkan STNK dan BPKB dengan nomor mesin dan rangka. Jangan lupa minta kuitansi pembelian, karena berguna saat hendak balik nama. 

* Periksa Kesehatan mobil

Lakukan pemeriksaan mulai dari tampilan fisik hingga test drive. - periksa bodi bagian bawah (chasis) Pertama lakukan diagnosis kekukuhan dengan menempatkan satu ban di tempat lebih tinggi. Buka dan tutup semua pintu . Jika proses membuka dan menutup pintu sedikit sulit, berarti rangka bawah keropos. Lakukan hal yang sama untuk semua ban. Lalu lakukan pemeriksaan korosi dengan mengangkat mobil -di bengkel atau tempat cuci mobil-- hingga seluruh bagian bawah bisa diperiksa dengan mudah.

* Amati kap mesin dan grill depan 

Jika tak sempurna atau ada bekas ketokan dan dempul, kemungkinan mobil pernah membentur sesuatu.

* Periksa pintu 

Pastikan semua dalam keadaan sempurna

* Jangan terlalu percaya pada penunjuk jarak tempuh speedometer 

* Periksa mesin

Pertama periksa oli mesin untuk melihat kekentalannya. Bila perlu ganti dengan oli baru sebelum dihidupkan. Pastikan bahwa suara mesin halus dan stabil. Untuk memastikan periksa gas buang. Mesin yang baik akan menghasilkan asap yang hampir tak berwarna.

* Tes Jalan 

Pastikan kemudi sempurna dan stabil. Pastikan juga gardan dalam keadaan baik --tak mendengung.

* Periksa cat 

Periksa bagian tepi mobil, sisi pintu misalnya. Jika warnanya berbeda, berarti pernah dicat ulang.

Duh, Susah Buang Air Kecil, Mengapa Ya?

Posted: 31 Aug 2012 07:31 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak penyebab orang sulit atau tidak bisa kencing. Di antaranya, Dr Asep Saepul Rohmat, spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Pertamedika, mengemukakan, benigna prostatic hyperplasia (BPH atau pembesaran prostat), prostatitis (prostat), cystitis, kanker prostat, urethral stricture (penyempitan saluran kencing), dan bladder disorders (ketidakteraturan air kencing).

Dokter Probosuseno SpPD, spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Yogyakarta mengatakan, penyebab orang susah buang air kecil (BAK) juga sangat bergantung pada jenis kelamin. Pada pria, gangguan ini umumnya disebabkan oleh pembesaran prostat jinak dan sumbatan batu. Sedangkan pada wanita, biasanya disebabkan oleh sumbatan batu dan infeksi saluran kencing.

Menurutnya, dengan bertambahnya usia, kasus BPH makin sering terjadi. Pada usia 60 tahun, angka kejadiannya mencapai sekitar 60 persen, usia 70 tahun mencapai 70 persen, dan seterusnya.

Pada kasus sumbatan batu, umumnya batu menyumbat bagian bawah kandung kemih. Namun, ada kalanya si batu menyumbat di ureter bagian kanan atau kiri. Ureter merupakan pipa yang menyalurkan air kencing dari ginjal ke kandung kemih.

Sumbatan pada bagian ureter ini, menurut Probo, berbahaya karena tidak ada air kencing yang bisa keluar sama sekali. Bila sudah demikian, maka harus dilakukan pembedahan oleh ahli bedah urologi.

Kalau batu ada di bawah kandung kemih, biasanya diraba masih ada air kencingnya. Pengobatannya mudah, tinggal dipasang selang, kencing bisa lancar lagi. Kalau penyebabnya pembesaran prostat, bisa diatasi dengan dipasang kateter sehingga kencingnya langsung lancar. ''Bersamaan dengan dipasang kateter, juga sambil diobati,'' papar Probo.

Probo menjelaskan, gangguan buang air kecil yang disebabkan oleh infeksi biasanya ditandai oleh rasa sakit di sekitar saluran air kencing atau kandung kemih, kadang-kadang disertai rasa pegal di pinggang. Rasa pegal di pinggang kerap pula dikeluhkan oleh penderita yang mengalami pembesaran prostat. ''Begitupun jika buah pelir terasa sakit, biasanya ada radang atau infeksi,'' kata Probo.

Sulit buang air kecil, terutama pada lansia, bisa pula karena kurang minum. Penyebab lainnya adalah benturan, dan manipulasi alat kelamin dengan alat-alat. Obat-obatan pun bisa mengakibatkan kerusakan pada ginjal sehingga seseorang menjadi sulit atau tidak bisa buang air kecil.

Hal pertama yang harus dilakukan untuk pertolongan pertama pada penderita yang sulit atau tidak bisa buang air kecil, kata Asep, adalah merendam bagian saluran kencing penderita dalam air hangat. Cara ini bisa membantu mengurangi peradangan. ''Selain itu, harus banyak minum,'' tegas Asep.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan