Ahad, 8 Julai 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


UKM di Lebak kembangkan diversifikasi produk pisang

Posted: 08 Jul 2012 07:06 PM PDT

Lebak (ANTARA News) - Usaha kecil dan menengah Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan diversifikasi produk pisang guna mengurangi ketergantungan konsumsi beras.

"Kami mengembangkan diversifikasi produk pisang itu bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada," kata Agus Suharyadi, pendamping Usaha Kecil Menengah (UKM) Cibeber saat ditemui pada pameran Pasar Rakyat di Rangkasbitung, Senin.

Ia mengatakan aneka makanan diversifikasi olahan produk pisang antara lain abon bonggol pisang, semprong pisang, stik tepung pisang, keripik bonggol pisang dan dodol dari kulit pisang.

Saat ini, permintaan produk makanan olahan pisang cukup tinggi, karena rasanya beraroma, enak dan gurih.

Bahkan, permintaan pasar bukan hanya Kabupaten Lebak, melainkan antara lain Jakarta, Sukabumi, Bogor, Jawa Barat.

Produk pisang memiliki karbohidrat, nutrisi, mineral dan kandungan seratnya dapat memenuhi persyaratan sebagai komoditi pangan.

Karena itu, kata dia, aneka makanan olahan ini bisa dijadikan makanan alternatif, selain konsumsi beras.

Sementara itu, Imam Baskoro seorang mahasiswa UGM mengatakan bahwa kegiatan itu untuk mendorong pembangunan desa-desa dampingan melalui pengembangan sistem produk nirlimbah dalam kompleks industri kecil menuju kemandirian energi, pangan dan ekonomi.

"Kami memberdayakan masyarakat Cibeber pastambang Cikotok agar mereka mampu mengembangkan ekonomi berbasis sumber daya lokal dengan memanfaatkan bahan baku pisang," katanya.
(ANT)

Warga korban erupsi Merapi kesulitan air bersih

Posted: 08 Jul 2012 06:47 PM PDT

Sleman (ANTARA News) - Warga korban bencana erupsi Gunung Merapi di hunian tetap (huntap) Dusun Batur, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupapaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai kesulitan air bersih pada musim kemarau ini.

"Saat ini sebagian warga yang tinggal di hunian tetap Batur mulai kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapa Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto, Senin.

Dikatakanya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka harus kembali ke hunian sementara (huntara) di Dusun Gondang I, Desa Wukirsari yang sudah terdapat sumur bor.

"Mereka ini kan dulu menghuni Huntara Gondang 1, sehingga ada yang kembali ke Huntara untuk keperluan mencuci baju dan kebutuhan lainnya," tuturnya.

Ia mengatakan, selama ini kebutuhan air di Huntap Dusun Batur dipasok dari penampungan di Dusun Kopeng, yang berasal dari sumber air "Umbul Wadon" di hulu Sungai Kuning.

"Pada kemarau ini memang ada penurunan pasokan air ke penampungan, sehingga distribusi air ke dusun-dusun juga berkurang," ujarnya.

Heri juga mengatakan, pihaknya bersama dengan kepala dusun akan melakukan pengaturan aliran air ke dusun-dusun ini, sehingga distribusi bisa merata ke seluruh dusun.

"Jika tidak diatur, maka dusun-dusun yang berada di bawah tidak akan kebagian pasokan air. Makanya kami akan membuat pengaturan dengan sistem giliran," katanya.

Selain itu, menurutnya, saat ini pasokan air untuk kebutuhan pembangunan huntap di Pagerjurang juga belum ada, sehingga menghambat proses pembangunan 301 unit huntap di lokasi ini.
(V001/M036)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan