Jumaat, 15 Jun 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Waspadari Selalu Demam Berdarah

Posted: 15 Jun 2012 07:55 AM PDT

Kesehatan

Waspadari Selalu Demam Berdarah

Aufrida Wismi Warastri | Marcus Suprihadi | Jumat, 15 Juni 2012 | 14:55 WIB

MEDAN, KOMPAS.com- Masyarakat diingatkan kembali untuk mewaspadai demam berdarah yang bisa setiap saat menyerang siapapun. Kapan saja di mana saja bisa kena.

Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementrian Kesehatan RI dalam kegiatan Asean Dengue Day, Jumat (15/6/2012) di Medan, mengingatkan lagi bahwa waktu gigitan nyamuk Aides aegypti terjadi dua kali sehari, yakni pukul 08.00 hingga 11.00, dan 15.00 hingga 18.000.

Di antara waktu hisap, nyamuk-nyamuk beristirahat di antaranya baju yang digantung dan handuk basah. Virus demam berdarah baru muncul pada korban satu hingga dua minggu kemudian saat korban demam.

"Saat pasien demam, ia digigit nyamuk bisa satu minggu atau sepuluh hari lalu," kata Rita.

Pasien demam selama tujuh hari. Trombosit akan turun pada hari ketiga dan kelima. Setelah hari kelima trombosit akan naik, atau jika kondisi tubuh buruk, pada hari kelima trombosit turun dan bisa menyebabkan kematian.

"Pasien bisa diberikan jus jambu, intinya adalah pasien jangan kekurangan cairann" kata Rita.

Demam berdarah bisa dicegah dengan selalu memberantas sarang nyamuk. Dan itu tidak bisa dilakukan sendirian. Selain dimulai dari rumah dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk, para jumantik juga sangat efektif menurunkan angka kesakitan akibat demam berdarah.

Ini terbukti pada tahun 2009, angka kesakitan mencapai 150.000 kasus, turun jadi 75.000 kasus tahun 2010 salah satunya karena jasa para juru pemantau jentik atau Jumatik.

Polisi Bekuk Penjambret Spesialis Orang Pacaran

Posted: 15 Jun 2012 07:53 AM PDT

Polisi Bekuk Penjambret Spesialis Orang Pacaran

Puji Utami | Pepih Nugraha | Jumat, 15 Juni 2012 | 14:53 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Jajaran Reskrim Polrestabes Semarang berhasil mengungkap kejahatan jalanan yang sering dilakukan di sejumlah wilayah di Kota Semarang dengan sasaran muda-mudi yang tengah berpacaran, Jumat (15/6/2012). Dua tersangka yang berhasil diamankan yakni Agung (19) warga Jepara, dan Ulin (17) warga Semarang Utara.

Polisi berhasil mengamankan sebuah senjata tajam berupa gobang dengan panjang 50 cm dan dua sepeda motor yang digunakan pelaku. Kasus ini terungkap setelah para pelaku gagal melakukan aksinya pada Jumat dini hari. Tersangka Ulin ditangkap setelah duel dengan korbannya Saiful (25) warga pekalongan yang tengah menikmati malam bersama rekan perempuannya di kawasan Tugumuda.

"Saya juga tidak tahu mereka datang darimana tiba-tiba dari arah belakang punggung saya sudah ditempeli gobang dan pelaku lain berusaha mengambil HP di saku," katanya. Saiful mengalami luka ditangan kiri akibat sabetan gobang, meski begitu ia berhasil membawa satu pelaku ke polisi.

Dari tersangka tersebut, polisi kemudian berhasil menangkap pelaku lain yakni Agung yang ketika itu melarikan diri. Kedua tersangka mengaku sedikitnya sudah lima kali melakukan kejahatan jalanan di kawasan Jalan Arteri, Simpanglima, Tugumuda, Jalan Pahlawan dan Telogosari. Mereka mengaku melakukan kejahatan secara berkelompok dengan dua pelaku lain yang masih buron. Sasaran mereka memang muda-mudi yang tengah berduaan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan mengatakan kawanan pelaku itu memang telah menjadi buron polisi karena banyaknya laporan dari masyarakat. "Polisi akan terus melakukan patroli untuk mempersempit gerak mereka, sehingga kejadian semacam ini bisa ditekan," katanya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan