Isnin, 28 Mei 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Salafi Dukung Capres dari Ikhwanul Muslimin

Posted: 28 May 2012 06:04 AM PDT

KAIRO - Partai Al-Nur yang digerakkan oleh kelompok Salafi di Mesir, menyuarakan dukungannya terhadap kandidat Presiden Mesir dari Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi. Mursi sebelumnya juga diklaim akan maju dalam pilpres ronde kedua di Negeri Piramida.

"Komite Tinggi dari Partai Al-Nur mendukung Dr. Mohammed Mursi untuk menjadi presiden," demikian pernyataan Partai Al-Nur di akun Twitternya, seperti dikutip AFP, Senin (28/5/2012).

Sebelum mendukung Mursi, kelompok Salafi mendukung Abdel Moneim Abolfotoh, seorang mantan anggota Ikhwan yang juga ikut menjadi calon Presiden Mesir. Keputusan itu diambil oleh Salafi setelah kandidatnya, Hazem Abu Ismail terdiskualifikasi.

Saat ini, Mursi pun berhadapan dengan mantan Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq yang dikabarkan menduduki peringkat kedua dalam Pilpres Mesir. Lewat penghitungan suara sementara yang dilakukan pada Minggu kemarin, selisih suara yang dikantongi Mursi dan Shafiq cukup tipis, meski demikian kedua politisi itu tidak memiliki rival lain yang cukup serius.

Posisi ketiga diduduki oleh Hamdeen Sabahy dari fraksi sosialis Mesir. Sementara itu mantan Menteri Luar Negeri Mesir Amr Moussa menduduki peringkat keempat.

Keunggulan Ikhwanul Muslimin dalam Pilpres Mesir dinilai menjadi fenomena bersejarah. Hal itu disebabkan karena kelompok itu sempat dikategorikan sebagai kelompok terlarang di Mesir ketika Mesir masih dipimpin oleh pemerintahan militer.(AUL)

Suriah Bantah Lakukan Pembantaian di Houla

Posted: 28 May 2012 05:08 AM PDT

DAMASKUS - Duta Besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bashar Ja'afari menolak tudingan Dewan Keamanan PBB yang menyebut, Pemerintah Suriah adalah dalang di balik pembantaian yang terjadi di Kota Houla, Suriah. Ja'afari bahkan menyebut sidang DK PBB adalah sebuah tsunami kebohongan.

"Pemerintah Suriah tidak melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan oleh DK PBB. Rezim Assad tidak memiliki keterkaitan dengan pembunuhan yang terjadi di Kota Houla," ujar Dubes Ja'afari seperti dikutip Independent, Senin, (28/5/2012).

Sebelumnya dilaporkan dalam pernyataan bersama DK PBB mengutuk pembantaian yang terjadi di Kota Houla, Suriah. Dalam pernyataannya DK PBB juga mendesak Pemerintah Suriah bertanggung jawab atas pembantaian yang turut menewaskan anak-anak itu.

Sementara itu Duta Besar Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant dalam pernyataannya menyebutkan, penyebab terjadinya pembantaian adalah masih meraja lelanya berbagai senjata berat dan kendaraan lapis baja di kawasan padat penduduk.

"DK PBB sebelumnya telah membuat resolusi yang sangat jelas bahwa penggunaan senjata berat dan kendaraan lapis baja terhadap penduduk sipil dalam situasi apapun adalah sebuah pelanggaran. Senjata berat dan kendaraan lapis baja harusnya sudah ditarik sejak April lalu," ujar Dubes Grant.

Namun, Rusia yang dikenal sebagai sekutu Suriah merasa skeptis dengan sikap yang ditunjukkan oleh mitranya di DK PBB. Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Alexander Pankin mengatakan, pihaknya meragukan tuduhan DK PBB yang menyebut rezim Suriah merupakan dalang di balik pembantaian tersebut.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah Kofi Annan dikabarkan telah tiba di Suriah guna mengamati langsung kondisi negara itu. Sebagian kalangan menilai pembantaian yang terjadi di Kota Houla merupakan kegagalan atas enam inisiatif damai yang ditawarkan Annan. Oleh karenanya, internasional diminta dapat memberikan sikap yang lebih keras atas rezim Suriah.

"Saya sangat berharap banyak atas kunjungan Annan kali ini. Saya ingin Annan menyaksikan langsung penderitaan rakyat Suriah yang sebenarnya tidak pantas mereka alami," ujar Ketua Tim Pemantau PBB di Suriah Mayor Jenderal Robert Mood.(rhs)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan