Jumaat, 4 Mei 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kriminolog: "police hazard" harus diwaspadai

Posted: 04 May 2012 06:44 PM PDT

Seharusnya tanpa diminta, di lokasi-lokasi yang termasuk `police hazard` mendapat pengamanan tambahan oleh kepolisian, terutama di daerah pelosok.

Berita Terkait

Semarang (ANTARA News) - Kriminolog dari Universitas Diponegoro Semarang, Budi Wisaksono mengatakan kepolisian harus mewaspadai "police hazard" atau kerawanan polisional di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan.

"Seharusnya tanpa diminta, di lokasi-lokasi yang termasuk `police hazard` mendapat pengamanan tambahan oleh kepolisian, terutama di daerah pelosok," katanya di Semarang, Sabtu, saat dimintai pendapatnya terkait maraknya perampokan toko emas di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.

Lokasi yang termasuk "police hazard" antara lain toko emas, stasiun pengisian bahan bakar umum, serta anjungan tunai mandiri (ATM).

Menurut dia, perampokan toko emas di sejumlah daerah dilakukan oleh pelaku profesional, dan merupakan kelompok lama.

Namun, kata dia, juga tidak menutup kemungkinan anggota jaringan terorisme terlibat.

"Kecepatan berpindahnya lokasi dengan sasaran yang hampir sama menjadi indikator pelaku yang beraksi tergolong profesional dan telah direncanakan dengan matang, sehingga cukup sulit jika sejumlah perampokan toko emas belakangan ini dilakukan oleh kelompok baru," ujarnya.

Terkait terjadinya kasus perampokan toko emas di beberapa daerah, Kepolisian Daerah Jawa Tengah akan mengevaluasi kinerja polres dan polsek di wilayah hukumnya.

"Evaluasi akan dilakukan terutama di polsek-polsek yang di wilayahnya terjadi perampokan toko emas karena sebelumnya telah diinstruksikan untuk memperketat pengamanan untuk mengantisipasi perampokan," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djihartono.

Seperti diwartakan, kawanan perampok bersenjata api menguras perhiasan di Toko Emas Pangestu dan Toko Emas Idaman di kawasan Pasar Tlogo Pragoto, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Rabu (7/3), dan berhasil membawa kabur perhiasan emas berupa gelang, kalung, giwang, dan cincin seberat 4,5 kilogram dan uang Rp19 juta.

Pada hari Selasa (20/3), kawanan perampok yang berjumlah enam orang menyatroni dua toko emas, yakni Toko Mas Adil dan Toko Mas Nur di kompleks Pasar Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, serta berhasil membawa kabur seluruh perhiasan emas di dua toko tersebut.

Pada hari Senin (23/4), seorang pedagang emas bernama Nur Cholik, warga Dusun Brankas, Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, juga dirampok kawanan perampok sehingga kehilangan emas seberat 2 kilogram.

Komplotan perampok bersenjata api juga beraksi di Toko Emas Semar atau sekitar 300 meter dari Polsek Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (24/4), dengan membawa kabur 1,5 kilogram emas perhiasan senilai kurang lebih Rp750 juta.

Perampokan toko emas terakhir terjadi di Toko Emas Matahari yang terletak di Pasar Lebeng, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Kamis (3/5), dan perampok diperkirakan membawa kabur emas seberat delapan kilogram.

(M008)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pembangunan infrastruktur perlu perhatikan ketersediaan material konstruksi

Posted: 04 May 2012 06:39 PM PDT

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak (FOTO ANTARA)

Meskipun rasio utilitas saat ini masih memadai, akan tetapi Indonesia dapat mengalami kekurangan pasokan Semen dan Baja untuk masa yang akan datang, mengingat konsumsi Semen dan Baja saat ini masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Asi

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Percepatan pembangunan infrastruktur perlu memperhatikan keseimbangan permintaan dan ketersediaan (supply and demand) sumber daya material dan peralatan konstruksi utama di Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (WamenPU), Hermanto Dardak, dalam pembukaan Seminar Nasional bertajuk Peluang Pasar Material dan Peralatan Konstruksi untuk Mendukung Penyelenggaraan Infrastruktur Nasional sekaligus peluncuran Sistem Informasi Sumber Daya Investasi (SISDI) di Jakarta, Jumat.

Kenaikan alokasi dana pembangunan infrastruktur untuk tahun 2012 berdasarkan APBNP meningkat sebesar 29,6 persen atau sebesar Rp75,146 triliun ketimbang tahun 2011 sebesar Rp57,96 triliun.

"Namun pada sisi lain, ketersediaan sumber daya konstruksi jumlahnya terbatas," tambah Hermanto Dardak

Berdasarkan kajian keseimbangan permintaan dan ketersediaan (supply and demand) sumber daya material dan peralatan konstruksi utama yang terdiri atas Semen, Baja, Aspal, dan Alat Berat. Rasio utilitas Semen pada tahun 2012 mencapai 80 persen, untuk Baja sebesar 70 persen, kemudian Aspal sebesar 172 persen, dan Alat Berat sebesar 140 persen

Meskipun rasio utilitas saat ini masih memadai, akan tetapi Indonesia dapat mengalami kekurangan pasokan Semen dan Baja untuk masa yang akan datang, mengingat konsumsi Semen dan Baja saat ini masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

WamenPU mengharapkan agar para produsen dan pemasok material dan peralatan konstruksi tersebut dapat mengantisipasi gap tersebut.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan