Isnin, 6 Februari 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Sekjen ASEAN Akan Kunjungi Myanmar

Posted: 07 Feb 2012 02:59 AM PST

Sekjen ASEAN Akan Kunjungi Myanmar

Wisnu Dewabrata | Robert Adhi Ksp | Selasa, 7 Februari 2012 | 10:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan berencana mengunjungi Myanmar 20-21 Februari mendatang untuk memenuhi undangan pemerintah negeri itu, yang sebelumnya disampaikan Menteri Luar Negeri Myanmar U Wunna Maung Lwin.

Organisasi ASEAN menurut Surin sangat mendukung Myanmar untuk melanjutkan upayanya melanjutkan kondisi damai, stabil, dan makmur di negeri itu. Hal itu disampaikan dalam siaran pers Sekretariat Jenderal ASEAN, yang diterima Kompas, Selasa (7/2/2012).

Dalam kunjungan itu Surin juga dijadwalkan menemui sejumlah tokoh kunci negeri itu sekaligus menyaksikan pembangunan pesat yang tengah terjadi di Myanmar.

Dalam pertemuan saat menyerahkan undangan sebelumnya Menlu Lwin juga mengajak Surin meninjau aktivitas rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam topan Nargis beberapa waktu lalu.'

Surin juga akan menggelar pertemuan dengan para pejabat pemerintah di Naypidyaw untuk membahas persiapan negara itu sebagai Ketua ASEAN tahun 2014.

Surin berharap, kedatangannya nanti menjadi kesempatan baginya untuk mendengar dan mengalami sendiri sekaligus mengetahui harapan dan keinginan, baik pemerintah maupun aspirasi rakyat Myanmar, terutama tentang bagaimana ASEAN dapat berperan aktif membantu pembangunan di negeri itu.

Full content generated by Get Full RSS.

Bajak Laut Somalia Ini Berjari Enam

Posted: 07 Feb 2012 02:38 AM PST

MOGADISHU, KOMPAS.com — Seorang bajak laut Somalia yang dijuluki "Joe Berjari Kaki Enam", karena dua kakinya masing-masing berjari enam, ditangkap Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Bajak laut terkenal itu, yang kedua tangannya juga masing-masing berjari enam akibat kondisi polydactyly yang jarang, ditahan bersama 13 orang lainnya pada bulan lalu. Tumpukan senjata, termasuk sejumlah peluncur roket dan granat tangan, ditemukan di kapal nelayan Yaman yang dibajak kelompok tersebut. Mereka tertangkap dalam sergapan Angkatan Laut Inggris di Samudra Hindia. Kini para bajak laut itu menghadapi ancaman hukuman penjara bertahun-tahun.

Sebuah sumber di Angkatan Laut Inggris kepada harian The Sun, sebagaimana dikutip Daily Mail, Senin (6/2/2012), mengatakan, "Kami akhirnya menangkap bajak laut itu, yang memiliki 12 jari kaki dan 12 jari tangan. Ini merupakan tangkapan besar bagi Angkatan Laut Kerajaan. Dia merupakan Long John Silver masa kini. Ketika Anda memikirkan perompak, Anda membayangkan kaki-kaki palsu, bukan jari kaki atau tangan yang kebanyakan, tetapi rumor itu terbukti menjadi kenyataan."

Jika bajak laut itu, yang diserahkan kepada polisi Seychelles pada pekan lalu, tinggal di Barat, ia bisa menjalani operasi sederhana untuk membuang empat jari tambahannya itu. Namun, sistem kesehatan di Somalia yang dilanda perang diyakini tidak melayani persoalan medis yang dialami bajak laut tersebut.

Angkatan Laut Inggris sedang melakukan misi selama empat bulan bersama gugus tugas kontra-pembajakan NATO dengan sandi Operation Ocean Shield. Kapten Gerry Northwood, yang memimpin operasi itu, mengatakan, mereka telah menangkap lebih dari 30 pembajak dan menyelamatkan 44 pelaut.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague memuji operasi itu dan mengatakan, "Kami sangat berterima kasih atas kesepakatan mereka untuk menuntut para tersangka pembajak itu. Komitmen mereka untuk melawan telah membantu menghindari situasi di mana individu-individu itu tidak dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka."

Berita penangkapan "Joe Berjari Kaki Enam" itu muncul menyusul lawatan Hague ke Somalia pada pekan lalu saat ia menyerukan perang melawan terorisme yang berasal dari negara itu. Sebagai menteri luar negeri Inggris pertama yang mengunjungi Somalia dalam 20 tahun terakhir, kunjungan itu dipandang sebagai dorongan diplomatik besar untuk membawa stabilitas ke negara yang pernah digambarkan sebagai "negara paling gagal di dunia" itu.

Hague mengenakan helm tempur dan rompi antipeluru serta mendapat pengawalan ketika melintasi Mogadishu, ibu kota Somalia, untuk bertemu dengan Presiden Somalia Sheikh Sharif Sheikh Ahmed. Hague kemudian memperkenalkan Matt Baugh, duta besar pertama Inggris untuk negara itu sejak negara tersebut runtuh ke dalam kekacauan dan perang saudara pada 1991, kepada Presiden Ahmed.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan