Ahad, 29 Januari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Sembilan tewas dalam tabrakan berantai di Amerika

Posted: 29 Jan 2012 05:35 PM PST

Ilustrasi (ist)

Berita Terkait

Washington (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sedikitnya sembilan orang tewas, dalam tabrakan berantai di jalan raya bebas hambatan di negara bagian Florida, AS, akibat kabut tebal dan asap dari kebakaran semak, demikian laporan media setempat Ahad (29/1).

Sebanyak 18 orang lagi cedera dalam serangkaian tabrakan, yang terjadi sekitar pukul 03:40 di jalan raya antarnegara bagian I-75 di sebelah selatan Gainesville, Florida utara.

Korban cedera telah dibawa ke beberapa rumah sakit Gainesvilee untuk dirawat, kata laporan media.

Beberapa mobil masih terbakar Ahad pagi, sementara petugas pemadam berusaha memadamkan api dengan menyemprotkan busa, kata Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi. Semua tiga jalur di kedua bagian jalan raya bebas hambatan tersebut ditutup Ahad pagi, saat para penyelidik mulai meneliti penyebab sesungguhnya tabrakan berantai itu.

Florida Highway Patrol (FHP) sempat menutup jalan raya bebas hambatan tersebut, sebelum kecelakaan akibat kabut dan asap tebal dari kebakaran semak di daerah Paynes Prairie, sebelah selatan Gainesville.

Namun jalan raya tersebut dibuka kembali setelah daya pandang agak membaik.

Petugas FHP Patrick Riordan sebagaimana dikutip media setempat mengatakan itu adalah kecelakaan terburuk yang pernah ia saksikan selama 27 tahun karirnya di FHP.

Ia menyatakan ia tak tahu seberapa cepat kecelakaan pertama terjadi setelah dibukanya kembali jalan raya bebas hambatan antar-negara bagian I-75.

(C003)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Orang bersenjata serang kantor komisi pemilu Yaman

Posted: 29 Jan 2012 11:33 AM PST

Aden (ANTARA News) - Sejumlah orang bersenjata menyerang kantor komisi pemilihan umum di sebuah provinsi di Yaman selatan, kata seorang pejabat setempat, Minggu.

Pejabat itu mengatakan kepada Reuters, orang-orang yang bersenjatakan senapan mesin dan granat roket melukai dua prajurit yang menjaga kantor itu di daerah Dalea dan kemudian melarikan diri.

Ribuan orang melakukan protes untuk menentang pemilu pada Jumat, beberapa dari mereka membakar kertas suara pemilu dan mengibarkan bendera eks-Yaman Selatan.

"Penduduk di wilayah selatan menolak sepenuhnya pemilu," kata pemimpin separatis Nasser al-Khubbagi kepada Reuters, Jumat. "Penyelenggaraan pemilu sama dengan mengukuhkan pendudukan (oleh utara) dan meresmikannya."

Para pemimpin separatis telah berjanji, penentangan terhadap pemilu akan berlangsung tanpa kekerasan di wilayah selatan.

Kelompok gerilya utara yang dikenal sebagai Houthi juga telah menyatakan akan memboikot pemilu yang akan berlangsung pada 21 Februari.

Yaman dilanda pergolakan yang menewaskan ratusan orang sejak demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh pada akhir Januari.

Saleh (69), yang memerintah Yaman selama 33 tahun, menandatangani perjanjian penyerahan kekuasaan yang ditengahi oleh negara-negara Teluk di Riyadh pada 23 November, yang menetapkan ia menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya meski ia tetap menjadi presiden kehormatan sampai Februari.

Prakarsa Dewan Kerja Sama Teluk yang bertujuan mengakhiri protes berbulan-bulan itu menetapkan Saleh mengundurkan diri dengan imbalan kekebalan dari tuntutan hukum bagi dirinya dan anggota-anggota keluarganya.

Pada 7 Desember, Wakil Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi mengeluarkan sebuah dekrit yang mensahkan pembentukan pemerintah persatuan nasional yang disepakati sesuai dengan perjanjian penengahan Teluk.

Pemerintah baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammed Basindawa akan menjalankan tugas selama tiga bulan, dan setelah itu pemilihan umum dilaksanakan dan Hadi akan secara resmi mengambil alih tugas presiden.

Pemerintah AS dikabarkan mengambil bagian dalam upaya-upaya untuk merundingkan pengunduran diri Saleh dan penyerahan kekuasaan sementara.

Para pejabat AS menganggap posisi Saleh tidak bisa lagi dipertahankan karena protes yang meluas dan ia harus meninggalkan kursi presiden.

Meski demikian, Washington memperingatkan bahwa jatuhnya Saleh selaku sekutu utama AS dalam perang melawan Al-Qaida akan menimbulkan "ancaman nyata" bagi AS.

Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan.

Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.

Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).

Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir negara itu akan gagal dan Al-Qaida memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk memperkuat cengkeraman mereka di negara Arab miskin itu dan mengubahnya menjadi tempat peluncuran untuk serangan-serangan lebih lanjut. (M014)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan