Khamis, 12 Januari 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Citra "Idol" kunjungi RS IBI Surabaya

Posted: 12 Jan 2012 07:30 AM PST

Surabaya (ANTARA Newes) - Finalis "Indonesian Idol 2010", Citra Skolastika, mengunjungi Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI di Raya Dupak, Surabaya, Kamis

Kedatangan pemilik hits "Everybody Knew" itu menjadi kejutan tersendiri bagi staf RS, tak terkecuali para pasien, terutama drg Manik Sari (29) yang sedang dalam tahap pemulihan pasca persalinan caesar anak keduanya (10/1).

Ia tidak menyangka dibesuk selebritis yang menjadi salah satu idolanya yang bernama lengkap Skolastika Citra Kirana Wulan itu, apalagi idola jebolan "Talent Search" itu sempat menggendong bayinya.

"Ih, lucu deh. Cakep anaknya, Bu. Siapa namanya," kata Citra bertanya kepada drg Manik.

"Itu anak kedua saya, namanya Satria Dharma Saputro," jawab istri Purwohadi (30) yang merupakan PNS di Pemprov Jatim itu. Anak pertamanya bernama Alisha Puri Nareswari (3).

Dalam kesempatan itu, Citra juga sempat menyumbang nama "Bintang" pada bayi Satria yang lahir dengan panjang 48 centimeter dan berat 3.500 gram itu.

"Terima kasih atas masukan namanya. Nanti, saya diskusikan dulu dengan suami saya," kata drg Manik yang aktif mengikuti penampilan Citra saat pencarian bakat di televisi.

Perasaan serupa juga dialami Mamik (41) yang baru 10 Januari lalu melahirkan anak ketiga dengan panjang 49 cm dan berat 3.800 gram.

Mamik bersama suami Tri Putro Utomo (41) sendiri masih kesulitan memberi nama anak perempuan satu-satunya tersebut.

"Untuk sementara masih diberi nama Mutiara," ujar Mamik yang sebelumnya sudah mempunyai dua putra, yakni Dio Eo Putro Rahardjo (13) dan Diva Damar Putra Satria (9).

"Ya sudah, putrinya diberi nama Citra saja, Bu," celetuk Bidan Vita Amd.Keb, Kepala Bidang Pelayanan RS IBI Dupak yang turut mendampingi.

Dalam kunjungan selama 15 menit itu, Citra juga melakukan aksi sosial berupa pemberian bingkisan yang berisikan perlengkapan mandi bayi, seperti sabun, shampoo, body lotion, handuk, dan bra untuk menyusui.

"Pemberian itu merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi terhadap perjuangan kaum ibu, karena mereka telah menjaga kandungan dan mempertaruhkan nyawa pada saat proses persalinan," ujar Daniel Lukas Rorong selaku Humas Event Organizer `The Crown` yang merancang aksi sosial itu.

Selain itu, pemberian bingkisan berupa bra untuk menyusui merupakan bentuk ajakan kepada para ibu agar bersedia memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada buah hati yang baru saja dilahirkannya.

(T.E011/I007)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Sutradara: Jerman terbuka bagi sineas Indonesia

Posted: 12 Jan 2012 07:28 AM PST

ilustrasi Film percintaan masa remaja "Milli (ANTARANEWS/Ardika)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Sutradara asal Jerman Florian Gallenberger mengatakan, negaranya sangat membuka kesempatan bagi sineas Indonesia yang ingin belajar dunia perfilman di Jerman, seiring pesatnya perkembangan dunia film negara itu.

"Saya rasa Jerman merupakan tempat yang bagus untuk belajar dunia perfilman, industri film kami sedang tumbuh cepat, namun syaratnya anda harus bisa berbahasa Jerman," kata Gallenberger dalam jumpa pers Festival Film Jerman di Goethe Institut, Jakarta, Kamis.

Menurut Gallenberger, meskipun dirinya kurang memahami tentang industri film Indonesia, namun ia memandang Indonesia merupakan pasar potensial bagi film Jerman, begitu pula sebaliknya.

"Untuk mewujudkan sebuah industri film yang mapan, maka dua hal yang terpenting adalah dengan memperbanyak sekolah perfilman, tentunya hal itu harus dibarengi dengan dukungan pendanaan pemerintah," kata sutradara yang memenangi piala Oscar 2001 untuk kategori "Film Pendek Terbaik" dengan filmnya "Quiero Ser" itu.

"Semakin banyak sutradara muda yang belajar tentang perfilman, maka semakin maju industri film di negara itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Urusan Kebudayaan Goethe Institut Frank Werner dalam kesempatan yang sama mengatakan, ada kemiripan industri film di Jerman dan Indonesia.

"Industri film di kedua negara sedang berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir, maka kami menggunakan kesempatan itu untuk menghadirkan 10 film `blockbuster` Jerman di lima kota di Indonesia," kata Werner, yang mengomentari festival film Jerman pertama di Indonesia itu.

"Film Jerman yang laku secara komersial jarang mendapat kesempatan diputar di Indonesia. Kami akan menjadikan Jakarta sebagai sampel untuk meneliti potensi pasar film Jerman di Indonesia," katanya.

Festival "German Cinema" merupakan salah satu rangkaian acara Jerman-Indonesia "JERIN". Masyarakat Indonesia diundang untuk mendapat kesempatan menonton film Jerman secara gratis.

JERIN juga menyediakan informasi terkait film, lokasi pemutaran, jadwal film, serta pemesanan tiket melalui laman internet germancinema.jerin.or.id atau email ke cinema@jakarta.goethe.org.
(T.P012/A035)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan