Rabu, 11 Januari 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Istri calon raja Inggris teteskan air mata...

Posted: 11 Jan 2012 07:04 AM PST

Pangeran William dan istrinya Catherine, Duchess of Cambridge, dalam kereta kuda kerajaan setelah pernikahan mereka di Westminster Abbey, pada bulan April London, (29/4). Pangeran William menikah dengan tunangannya, Kate Middleton, di Westminster Abbey pada hari Jumat. (REUTERS/Dylan Martinez)

... Saya melihat tisu pergi ke seberang wajah saya, dan saya tidak ingin mengganggu pengalamannya (Kate) dalam menonton War Horse sehingga saya tidak pernah melirik...

Berita Terkait

London (ANTARA News) - Kate Middleton atau Duchess of Cambridge, istri calon raja Inggris, Pangeran William, pun meneteskan air mata... Kisah menghanyutkan emosi dan empati dalam film karya Steven Spielberg, War Horse, jadi pasalnya.

Bertempat di Leicester Square, London, akhir pekan lalu, Kate menyimak keseluruhan film berkisah epik Perang Dunia Pertama. Tentara Inggris yang merawat, kehilangan, dan mendapatkan kembali kudanya untuk berperang sungguh mengesankan hati Kate.

Walau sempat larut dalam emosi, Kate bisa tetap mencuri perhatian dalam balutan gaun panjang sampai ke lantai renda hitam karya Alice Temperley, dan datang bersama Pangeran William, garis kedua raja Inggris setelah Pangeran Charles, Prince of Wales.

Benar, mereka berdua menjadi hadirin kehormatan dalam pemutaran perdana War Horse itu. Dari Spielberg-lah, tetesan air mata Kate saat menyaksikan layar lebar War Horse itu bisa dituturkan.

Spielberg, kepada BBC Breakfast, dikutip The Evening Standard, "Saya duduk di sampingnya (Kate) dan saya lihat istri saya yang duduk di sebelah kanan, memberikan tisu Kleenex, tepat di depan wajahku."

"Saya melihat tisu pergi ke seberang wajah saya, dan saya tidak ingin mengganggu pengalamannya (Kate) dalam menonton War Horse sehingga saya tidak pernah melirik," kata Spielberg.

Kate, yang pada Senin itu merayakan ulang tahunnya ke-30, bersama sang suami, Pangeran William, menyaksikan pertunjukan perdana film karya Spielberg, yang khusus ditujukan bagi pengalangan dana untuk Yayasan Pangeran William dan Pangeran Harry. Yayasan itu didedikasikan bagi kesejahteraan angkatan bersenjata.

Pasangan Kerajaan Inggris itu menyaksikan pertunjukan perdana War Horse bersama 600 personel veteran perang dan keluarga mereka. Kate bertegur sapa dengan beberapa di antara mereka. Banyak juga di antara mereka anggota Blue Cross London, yayasan yang merawat lebih dari 50.000 kuda terluka dalam pertempuran antara 1914-1918; dan mereka telah meluncurkan satu pameran bertepatan dengan peluncuran film itu.

Duke dan Duchess of Cambridge itu juga berbicara dengan Spielberg dan para bintang film War Horse di antaranya Emily Watson, Benediktus Cumberbatch, dan Tom Hiddleston, yang sama sama sekolah dengan William.

War Horse adalah unggulan drama terbaik di Golden Globe Award, yang skenarionya ditulis berdasarkan novel Michael Morpurgo. Adaptasi teatrikal novel ini sukses dalam pertunjukan theater di West End dan Broadway, hasil garapan Nick Stafford. (ZG)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Seniman ajak masyarakat mantabkan pluralisme

Posted: 11 Jan 2012 06:12 AM PST

Jakarta  (ANTARA News) - Sejumlah penulis, musikus dan komposer yang tergabung dalam karya "Dari Sebuah Guci" mengajak seluruh masyarakat di Tanah Air bergerak bersama memantabkan pluralisme yang kini dirasakan mulai jauh dari semangat Bhinneka Tunggal Ika.

"Saya percaya, semua ini bisa pulih, ketika kita tidak menyerahkan penyelesaiannya pada orang lain, tapi kita bertanggungjawab paada diri sendiri untuk memulihkan ini dengan langkah-langkah kecil kita," kata Penulis Buku 'Dari Sebuah Guci', Muna Panggabean kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Muna Panggabean mengatakan, banyak kejadian-kejadian kecil di sekitar masyarakat yang luput dari perhatian selama ini. Kejadian-kejadian yang akhirnya memicu pertentangan dan menyulut perbedaan.

Namun, katanya, masyarakat cenderung diam dan tidak berupaya untuk mengubahnya bersama-sama.

Gerakan 'Dari Sebuah Guci' sendiri, kata ibu rumah tangga ini, akan terus menggelorakan semangat pemulihan Indonesia melalui karya-karyanya. Gerakan yang akan selalu menghidupkan perlunya menyemai semangat pluralisme, menghargai keberagaman di tengah-tengah masyarakat.

"Selama ini kita telah lupa bagaimana kita berbuat untuk sesama," kata Muna Panggabean.

Karya perdana '"Dari Sebuah Guci" rencananya akan dipersembahkan kepada masyarakat Indonesia 25 Pebruari mendatang melalui peluncuran sebuah buku berjudul 'Dari Sebuah Guci' dan pertunjukkan musikalisasi puisi dengan 22 buah lagu yang melibatkan artis-artis Tanah Air dan luar negeri.

Musikalisasi puisi sendiri digarap oleh komposer Aminoto Kosin dan Andreas Lim. Selanjutnya, buku berseri 'Dari Sebuah Guci' dan himpunan lagu akan terus dipublikasikan kepada masyarakat sebagai salah satu upaya menggelorakan semangat pluralisme di Tanah Air di masa mendatang. (*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan