Sabtu, 3 Disember 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Kuda ditinggalkan pemilik mereka akibat kemarau di Texas

Posted: 03 Dec 2011 04:33 PM PST

San Antonio (ANTARA News) - Kemarau sepanjang tahun membuat kuda dan keledai menjadi korban; ribuan hewan itu telah ditinggalkan pemilik mereka yang tak sanggup lagi menghadapi harga jerami yang melambung tinggi padahal itu diperlukan buat memberi mereka makan.

"Kami menerima 20 sampai 40 pemberitahuan melalui telefon dalam satu pekan bahwa kuda ditinggalkan di sepanjang pinggir jalan; tak seorang pun mengaku sebagai pemilik mereka," kata Richard Fincher dari Safe Haven Equine Rescue di Gilmer, Texas timur, kepada Reuters. "Sheriffs terus-menerus menelepon kami."

Sebelum tahun ini, ia menerima tiga atau empat pemberitahuan telepon dalam satu pekan, katanya.

Masalahnya, menurut Dennis Sigler --ahli mengenai kuda di Texas A&M University, ialah kemarau telah membuat kering ladang jerami, sehingga para pemilik kuda harus membayar dua kali atau tiga kali lipat harga yang biasa mereka bayar untuk memperoleh jerami, itu pun jika mereka bisa memperoleh jerami.

"Harga jerami dan makanan hari ini berada pada tingkat yang tak pernah kami alami sebelumnya akibat kemarau," kata Sigler sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi. "Selain itu, padang rumput kecil, dan warga yang menggembalakan kuda di ladang rumput tak memiliki rumput buat kuda mereka. Tak ada pasar buat kuda pada tahun ini."

Sigler juga menambahkan kemarau telah memaksa pemilik peternakan menjual sebagai ternak lembu mereka, sehingga mereka cuma memiliki kuda.

"Mereka terpukul," kata Fincher mengenai pemilik kuda di Texas. "Ekonomi dan kemarau telah membuat mereka menghadapi krisis."

Para peternak Texas telah membeli jerami dari Oregon dan Idaho, tapi Norwest Farm Credit Services menyatakan pasokan jerami mulai merosot di bawah kebutuhan bahkan di kedua wilayah tersebut.

Situadi bertambah parah buat keledai. Keledai, yang mulanya dibawa ke Amerika Barat sebagai hewan pengangkut barang, tak lagi memiliki harga. Penjualan ternak tak lagi mau menerima keledai. Mark Meyers dari Peaceful Valley Donkey Rescue, yang berpusat di California, kelompok terbesar di negeri itu, mengatakan tindakan meninggalkan keledai telah mencapai tingkat wabah akibat kemarau.

"Mereka mengangkut hewan itu, biasanya ke kabupaten berikut, dan membuang hewan tersebut," ia mengatkatan. Ditambahkannya, sebanyak 95 persen upaya kelompok itu sekarang dipusatkan di Texas.

"Kami menghadapi hampir satu kasus setiap hari di Texas," kata Meyers. "Dan itu mungkin saja satu keledai atau 20 keledai ditinggalkan dalam satu waktu." (C003)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Liga Arab beri Suriah tenggat sampai Ahad guna terima pengamat

Posted: 03 Dec 2011 03:11 PM PST

Doha (ANTARA News) - Satu komite menteri Liga Arab telah menjatuhkan larangan bepergian atas 19 pejabat Suriah untuk bepergian ke negara Arab dan memberi Damaskus sampai Ahad untuk menerima pengamat guna memantau kerusuhan di negeri itu.

Tenggat baru tersebut dikeluarkan saat 23 orang dilaporkan tewas, Sabtu (3/12) dalam kerusuhan baru di seluruh Suriah, sehari setelah Dewan Hak Asasi Manusia PBB mendesak dilakukannya tindakan lebih keras terhadap Damaskus dan mengutuk "pelanggaran besar" hak asasi manusia oleh pemerintah negeri itu, lapor AFP.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington mulai kehilangan sabar dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan menuduh dia "mengancam akan mengobarkan api" konflik sektarian di dalam dan luar negaranya.

Saat mengumumkan tenggat tersebut di Doha, Sabtu, perdana menteri Qatar mendesak Suriah menerima para pengamat, demikian laporan AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi.

"Selama pertemuan, kami mengontak Damaskus ... dan kami meminta mereka datang besok (ke Doha) untuk menandatangani protokol mengenai pengiriman pengamat ke Damaskus," kata Sheikh Hamad bin Jassim ath-Thani.

"Kami sedang menunggu jawaban," katanya. "Sebagai orang Arab kami khawatir jika situasi berlanjut, keadaan takkan dapat dikendalikan oleh dunia Arab."

Ia berbicara setelah pertemuan untuk membahas serangkaian sanksi Liga Arab terhadap Damaskus sehubungan dengan penindasan berdarah atas lebih dari delapan bulan protes anti-pemerintah.

Pertemuan itu mengeluarkan daftar 19 pejabat Suriah yang dilarang bepergian ke negara Arab dan aset mereka dibekukan oleh semua negara tersebut.

Di antara nama tersebut terdapat saudara lelaki Bashar, Maher al-Assad, sepupunya dan jutawan telekomunikasi Rami Makhluf, serta tokoh militer dan dinas intelijen.

Pertemuan itu juga memutuskan untuk memangkas sampai separuh dari semua penerbangan pesawat Arab ke dan dari Suriah yang berlaku 15 Desember, termasuk oleh Perusahaan Penerbangan Syrian Air, demikian isi satu pernyataan.

Liga Arab, Ahad lalu (27/11), menyetujui sanksi luas atas pemerintah Bashar sehubungan dengan penindasan tersebut, untuk pertama kali blok itu pernah memberlakukan tindakan hukuman seberat itu terhadap satu negara anggota.

Tindakan tersebut meliputi larangan dalam waktu dekat terhadap transaksi dengan Damaskus dan bank sentralnya dan pembekuan aset pemerintah Suriah di negara Arab.

Pemungutan suara bagi sanksi itu dilakukan setelah Damaskus membangkang terhadap ultimatum sebelumnya untuk menerima pengamat berdasarkan rencana perdamaian Liga Arab.

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Mouallem pada November mengatakan penggunaan kata-kata di dalam teks untuk mengirim pengamat tersebut merusak kedaulatan negeri itu sebab Damaskus "sepenuhnya tak mengacuhkan negara Suriah, bahkan koordinasi dengan negara Suriah". (C003)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan