Sabtu, 22 Oktober 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Fadel Sesalkan Pernyataan Sudi Silalahi

Posted: 22 Oct 2011 12:32 AM PDT

JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, menyayangkan pernyataan Mensesneg Sudi Silalahi soal alasan pencopotan dirinya sebagai menteri yang dianggap bermasalah.

"Bapak Mensesneg Sudi Silalahi seharusnya menyampaikan secara transparan apa masalah yang beliau maksudkan itu," ujar Fadel  dalam jumpa pers di rumah dinasnya Jalan Widya Chandra V No. 26, Jakarta, Sabtu (22/10/2011).

Dengan demikian, jelas Fadel, masyarakat tidak bingung dan mengetahui apa masalah yang dimaksud Mensesneg tersebut.

Fadel yakin, selama dua tahun menjabat sebagai menteri, tidak ada satupun permasalahan hukum terkait langsung dengan tugas-tugas Kementerian yang dipimpinnya.

Itu dibuktikannya melalui laporan keuangan KKP pada 2010 yang telah naik peringkat wajar tanpa pengecualian pada tahun-tahun sebelumnya disclaimer.

"Sejak awal saya sudah menyampaikan bahwa saya sangat legowo berbesar hati atas pemberhentian saya sebagai menteri kelautan dan perikanan, karena hal itu merupakan hak prerogatif presiden," tukasnya.

Tapi, kalau alasannya dianggap tidak memuaskan kinerjanya dan dianggap sebagai menteri yang bermasalah itulah yang memberatkan dirinya.

(amr)

Full content generated by Get Full RSS.

Mubarok: Transaksi Politik PKS Eceran

Posted: 22 Oct 2011 12:21 AM PDT

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kerap tak sungkan-sungkan melancarkan perlawanan terhadap pemerintah meski tergabung dalam partai koalisi.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrta Ahmad Mubarok meyakini, sikap kritis PKS tidak akan berubah.

"Kelakuan mereka tidak akan berubah, tetap akan main dua kaki. Koalisi tapi kelakuan seperti oposisi, karena secara ideologi PKS adalah partai ideologis menuju partai nasionalis," kata Mubarok usai diskusi di Aula Theresia, Jalan Theresia II, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2011).

PKS bukanlah satu-satunya partai koalisi berkelakuan seperti oposisi. Kata Mubarok, Partai Golkar pun berkelakuan seperti itu. "Kita sudah hafal main dua kaki, bahkan sekarang sudah cap kaki tiga," tambahnya.

Dia juga meyakini, PKS tidak akan berani keluar dari partai koalisi. Ancaman keluar dari partai pendukung pemerintah hanyalah bagian dari ekspresi kader muda PKS.

"Apalagi kalau ada statemen, kalau menteri (PKS) kami dikurangi maka komitmennya juga dikurangi. Itu sama saja mereka (PKS) memainkan transaksi politik eceran, saya yakin mereka tidak akan berani," ujarnya.
 
Kendati demikian, jika memang PKS nekad keluar dari koalisi Partai Demokrat tidak akan menghalangi. "Kita tidak akan mengeluarkan, kalau dia keluar selamat jalan itu politik soft power. Kalau mereka meninggalkan Demokrat, silahkan saja tapi tidak akan diusir," tegasnya lagi.

(amr)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan