Rabu, 26 Oktober 2011

Republika Online

Republika Online


In Picture: Asli atau Miniatur?

Posted: 26 Oct 2011 08:04 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID - Gambar-gambar di atas adalah contoh hasil dari teknik fotografi yang disebut Miniature Faking (memalsukan miniatur). Obyek dalam gambar adalah obyek sungguhan. Namun, sejumlah trik digunakan untuk membuatnya seolah tampak sebagai miniatur.

Dalam teknik ini, dengan memainkan lensanya, fotografer menjadikan depth of field (ruang tajam) dangkal sehingga menyebabkan latar depan dan belakang kabur (blur). Efek ini juga bisa dipertajam dalam proses digital.

Gambar diambil dari ketinggian, persis sudut ketika sesorang melihat sebuah miniatur. Sementara warna diisi secara digital untuk memberi efek olesan cat pada miniatur. Teknik-teknik ini, setelah dikombinasikan, akan menipu mata yang menyaksikan sehingga mengira obyek-obyek dalam gambar bukanlah sesungguhnya.

Full content generated by Get Full RSS.

Buah Hati Anda Mudah Lelah? Waspadai, Bisa Jadi Mengidap Diabetes Tipe 1

Posted: 26 Oct 2011 05:47 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bila anda melihat buah hati anda cepat lelah saat beraktivitas, sebaiknya waspadai dan segera konsultasikan pada dokter sejak dini. Seorang dokter spesialis anak mengingatkan orang tua anak yang cepat lelah adalah pertanda diabetes. Seringkali kondisi ini sulit dideteksi hingga anak tersebut menderita penyakit diabetes mellitus (DM) tipe 1 kronis.

"Ada beberapa gejala yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seorang anak diduga diabetes atau tidak, yaitu jika ia banyak makan, banyak minum dan banyak buang air kecil," papar dr Erwin P Soenggoro, SpA(K), dalam seminar di Jakarta, Rabu (26/10). Terutama, imbuhnya, bila anak berat badannya turun dan merasa cepat lelah.

Indonesia saat ini belum memiliki angka pasti kejadian baru kasus DM tipe 1 pada anak. Pasalnya Indonesia kekurangan data dan penelitian yang ada dibandingkan dengan di beberapa negara lain.

Namun perhatian khusus mulai diberikan kepada diabetes anak itu karena mulai meningkatnya jumlah penderita. Hingga Oktober 2011, tercatat ada 709 anak penyandang DM tipe 1 dan jumlah itu mengalami peningkatan lebih dari 400 persen.

Data tersebut memiliki angka yang paling tinggi dibandingkan di negara-negara lain yang menjalankan program serupa yang disponsori oleh World Diabetes Foundation (WDF) itu.

"Deteksi dini sangat penting dalam menangani penyakit ini karena masih banyak kasus yang terjadi dimana pasien diabetes pada awalnya tidak terdiagnosis dan kemudian terlambat mendapatkan penanganan. Bahkan kerap kali mereka tidak terdiagnosis sama sekali sehingga menyebabkan pasien tersebut harus masuk ICU atau menyebabkan kematian," papar Erwin.

Salah satu kesulitan untuk pencegahan diabetes pada anak disebut Erwin adalah karena faktor resiko dari penyakit terganggunya produksi hormon insulin itu banyak, seperti defisiensi vitamin D.

"Di Finlandia, banyak anak dengan DM tipe 1, pernah diduga juga apakah karena konsumsi susu yang berlebihan tapi belum bisa dipastikan juga kalau itu penyebabnya, hanya sebagai salah satu faktor resiko," ujar Erwin.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan