Jumaat, 21 Oktober 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Tiga Orang Tewas Ditembak dengan M16 dan AK47

Posted: 21 Oct 2011 08:13 AM PDT

Tiga Orang Tewas Ditembak dengan M16 dan AK47

Ferry Santoso | Robert Adhi Ksp | Jumat, 21 Oktober 2011 | 15:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang tewas ditembak di Timika, Papua oleh kelompok orang tak dikenal. Tiga orang yang tewas adalah Aloysius Margono, sopir kendaraan, dan dua orang lagi Yunus dan Eto, warga yang menjadi pendulang emas.

Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Jumat (21/10/2011). "Di freeport, Timika, tadi pagi, di kilometer 38, terjadi penembakan terhadap Aloysius Margono, sopir kendaraan," kata Anton.

Setelah peristiwa itu, 15 menit kemudian, lanjut Anton, terjadi lagi penembakan di kilometer 39. Dua orang ditembak di rumahnya, yaitu bedeng pendulangan emas.

Kedua orang yang ditembak hingga tewas itu adalah Yunus dan Eto. Dari keterangan saksi, ada 10 orang pelaku yang menghampiri kedua korban.Pelaku membawa dua senjata.

Dari selongsong peluru yang ditemukan, lanjut Anton, pelurunya berkaliber 5,56 milimeter dan 7,62 milimeter. Dari kaliber 5,56 mm itu diduga senjata yang digunakan adalah senjata M16 atau SS1. Dari peluru 7,62, diduga senjata yang digunakan adalah AK47. 

Full content generated by Get Full RSS.

Dua Korban Penembakan Diotopsi di RSUD Mimika

Posted: 21 Oct 2011 08:08 AM PDT

TIMIKA, KOMPAS.com — Dua dari tiga jenazah korban penembakan oleh gerombolan orang bersenjata di Mil 40 dan Mil 38 areal PT Freeport Indonesia, Jumat siang, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Provinsi Papua, untuk menjalani proses otopsi.

Kedua jenazah bernama Etok Laitawono (29) asal Pulau Kisar, Maluku Tenggara Barat Jauh, dan Yunus (21) asal Buton, Sulawesi Tenggara, sebelumnya sempat disemayamkan untuk sementara waktu di kamar jenazah Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika setelah dievakuasi dari Mil 40.

Sementara satu jenazah lainnya bernama Aloysius Margana, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI), dibawa menuju Kuala Kencana untuk menjalani proses identifikasi.

Keluarga para korban terlihat sangat terpukul atas meninggalnya Etok dan Yunus akibat diberondong peluru oleh gerombolan orang bersenjata tidak dikenal. Beberapa di antara mereka menangis histeris dan meronta-ronta sembari mengutuk para pelaku yang telah melakukan perbuatan keji tersebut.

"Mengapa mereka bunuh adik saya, adik saya tidak punya salah apa-apa," teriak seorang perempuan setengah baya yang diketahui merupakan keluarga almarhum Yunus begitu jenazah kerabatnya tersebut digotong petugas dari kamar jenazah RSMM ke mobil ambulans untuk dibawa ke RSUD Mimika.

Ia menuturkan, almarhum Yunus baru dua hari berangkat ke lokasi pendulangan di Kali Kabur (Sungai Ajikwa) tepatnya di Mil 40 untuk menjaga kios milik Pa Mila yang menjual bahan pokok seperti beras, mi instan untuk dijual kepada para pendulang.

Warga lainnya, Nur Maromon selaku kakak dari almarhum Etok Laitawono, mengatakan, sangat kaget setelah mendapat informasi adiknya telah meninggal dunia karena ditembak gerombolan orang bersenjata. "Kami kaget dapat informasi bahwa Etok meninggal karena tadi malam dia masih telepon ke rumah sekitar pukul 09.00 (21.00) WIT," kata Nur.

Keluarga almarhum Etok ikhlas menerima kematian saudara mereka dan meminta petugas untuk membawa pulang jenazah Etok tanpa harus diotopsi. "Kami mau bawa pulang, tidak perlu diotopsi. Kami sudah beri tahukan ke orangtua di kampung," tutur Nur yang merupakan warga Jalan Serui Mekar, Kelurahan Koperapoka, Timika.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di Timika menyebutkan kasus penembakan oleh gerombolan orang bersenjata tidak dikenal tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 05.30 WIT di tiga lokasi berbeda dalam waktu bersamaan, yaitu di Kamp Pendulang di Mil 40 dan di Mil 38.

Gerombolan orang bersenjata yang diperkirakan berjumlah sekitar 10 orang dilaporkan menembaki beberapa kios milik para pendulang di pinggir Kali Kabur (Sungai Aijkwa) di Mil 40 yang mengakibatkan Etok dan Yunus tewas dan seorang warga lainnya terluka.

Etok terkena tembakan peluru pada punggung kiri, sedangkan Yunus terkena tembakan peluru di bawah ketiak kiri. Almarhum Aloysius tertembak di tulang rusuk kanan saat sedang mengemudikan kendaraan LWB jenis Fort Rider dari arah Mil 40 ke Mil 38 untuk menjemput para karyawan yang hendak berangkat kerja.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan